Valuasi Susut 70 Persen Sejak Batal IPO, Ant Group Bakal Buyback

Upaya Ant melakukan buyback saham sebagai salah satu jalan keluar bagi investor yang terjerat oleh tindakan keras peraturan China.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jul 2023, 13:24 WIB
Ant Group Co milik Jack Ma berencana membeli kembali (buyback) 7,6 persen saham perusahaan.(Foto: Jason Briscoe/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Ant Group Co milik Jack Ma berencana membeli kembali (buyback) 7,6 persen saham perusahaan. Upaya tersebut disebut menjadi salah satu jalan keluar bagi investor yang terjerat oleh tindakan keras peraturan selama bertahun-tahun di perusahaan.

Melansir Yahoo Finance, Sabtu (8/7/2023), rencana pembelian kembali ekuitas Ant akan memberi valuasi perusahaan sekitar 567,1 miliar yuan atau USD 78,5 miliar, hampir 70 persen lebih rendah dari kapitalisasi pasar yang mencapai USD 280 miliar pada 2020, saat perusahaan dalam proses IPO.

Regulator China mengakhiri tindakan keras selama dua tahun terhadap raksasa teknologi negara itu setelah menjatuhkan denda lebih dari USD 1 miliar pada Ant and Tencent Holdings Ltd. pada Jumat. Pembelian kembali saham perusahaan memungkinkan Ant untuk mengalihkan fokusnya kembali ke membangun operasi bisnis, mengurangi tekanan dari investor pra-IPO yang mencari jalan keluar karena kemerosotan valuasinya.

Regulator keuangan yang dipimpin oleh bank sentral mendenda Ant dan afiliasinya sebesar 7,12 miliar yuan pada hari Jumat, mengakhiri penyelidikan selama dua tahun terhadap perusahaan tersebut. Tencent dikenakan denda 2,99 miliar yuan.

Dengan peraturan yang ketat, Ant dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun bisnisnya dan bahkan merumuskan kembali rencana untuk IPO.

Ant mengatakan pada Januari tidak ada rencana untuk IPO pada saat itu. Namun, tetap saja, Ketua perusahaan Eric Jing mengatakan pada 2021 lalu bahwa Ant pada akhirnya akan go public. Lebih dari dua tahun lalu, regulator China tiba-tiba menghentikan pengajuan IPO Ant, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh pasar modal global.

Aturan baru telah diterapkan pada raksasa fintech, yang beroperasi mulai dari pinjaman konsumen dan manajemen kekayaan hingga pembayaran online. Bank sentral memerintahkan Ant untuk melipat semua unit keuangan menjadi perusahaan induk. Ia juga memberi tahu perusahaan untuk membuka aplikasi pembayarannya kepada pesaing dan memutuskan tautan pembayaran yang tidak tepat dengan produk lain termasuk layanan pinjamannya.

 


Saham Alibaba Melonjak Setelah Jack Ma Lepas Kendali Grup Ant

Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Sebelumnya, saham Alibaba di bursa Hong Kong menguat pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023 usai pengumuman pendiri Ant, Jack Ma tidak lagi menjadi pengendali di Ant. Hal ini seiring perombakan di raksasa financial technology (fintech)

Mengutip Channel News Asia, Senin (9/1/2023),  saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak lebih dari 5 persen. Saham Alibaba ditutup naik 8,66 persen ke posisisi 110,40 dolar Hong Kong.

Tak hanya saham Alibaba, saham Longshine Technology Group Co Ltd, Jilin Zhengyuan Shanghai Golden Bridge Infotech Co, Orbbec Inc dan Hundsun Technologies, dengan Ant memiliki lebih dari 5 persen juga menguat.

Ant mengatakan pada akhir pekan lalu, kalau pendiri Jack Ma akan menyerahkan kendali atas perusahaan. Perombakan itu menarik garis di bawah tindakan peraturan ketat yang dipicu setelah rencana pelepasan saham ke publik oleh Ant dibatalkan dua tahun lalu.

Sebelumnya, Jack Ma melepaskan hak kendali Ant Group Co. Miliarder itu mundur dari kerajaan daringnya usai tindakan keras China yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Melansir Yahoo Finance, Sabtu, 7 Januari 2023, perusahaan menawarkan 10 orang, termasuk pendiri, manajemen dan staf, hak suara secara independen, secara efektif menghilangkan kendali Ma atas Ant, menurut pengumuman pada Sabtu. Penyesuaian tersebut tidak akan mengubah kepentingan ekonomi setiap pemegang saham.

Ma mulai menghilang dari sorotan publik sejak memberikan pidato yang mengkritik regulator China ketika pencatatan saham Ant dibatalkan pada 2020.

 


Fokus Ant

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Banyak rekannya telah melepaskan peran formal perusahaan dan meningkatkan sumbangan untuk amal agar sejalan dengan visi Presiden Xi Jinping mengenai kemakmuran bersama atau common prosperity.

Sejak saat itu, Ant fokus pada perombakan operasi bisnisnya untuk menenangkan regulator. Di sisi lain, perubahan kontrol dapat berarti bahwa Ant harus menunggu lebih lama untuk kembali emulai penawaran umum perdananya.

Perusahaan tidak dapat mendaftar secara domestik di negara yang disebut pasar A-share jika mereka memiliki perubahan pengontrol dalam tiga atau dua tahun terakhir, jika mendaftar di pasar STAR Shanghai. Untuk bursa saham Hong Kong, masa tunggu ini adalah satu tahun.

Raksasa fintech Ma siap untuk melakukan listing terbesar di dunia pada tahun 2020, sebelum dibatalkan karena regulator melancarkan tindakan keras terhadap industri tersebut.

Ma akan tetap memegang hak suara dan kepentingan ekonomi di perusahaan setelah perubahan tersebut. Dalam pengajuan pada Juli 2022, afiliasi Alibaba Group Holding Ltd., menegaskan kembali bahwa Ma bermaksud untuk mengurangi dan membatasi kepentingan ekonomi langsung dan tidak langsungnya di Ant Group dari waktu ke waktu, hingga persentase yang tidak melebihi 8,8 persen. Ma diperkirakan akan memiliki sekitar 6,2 persen hak suara setelah penyesuaian.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya