Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Threads tidak dimungkiri masih menarik perhatian para pengguna internet. Karenanya, masih banyak pengguna yang mempelajari soal aplikasi baru dari Meta tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian para pengguna adalah kehadiran linimasa yang ditampilkan secara kronologis atau sesuai waktu unggahan. Sebab, untuk sekarang, tampilan linimasa Threads masih ditampilkan secara acak.
Advertisement
Persoalan ini pun sempat diperbincangkan oleh pendiri Twitter Jack Dorsey dan pimpinan Twitter saat ini Elon Musk. Menjawab pertanyaan tersebut, Head of Instagram Adam Mosseri menuturkan, pihaknya memang memiliki rencana untuk menyajikan linimasa secara kronologis.
Hal ini diungkap langsung oleh Adam Mosseri melalui akun Threads-nya. Dalam unggahannya, ia memastikan aplikasi Threads akan memiliki tampilan yang disusun secara kronologis sama seperti Instagram dan Facebook.
"Jika ada yang bertanya (soal linimasa Threads yang ditampilkan kronologis), baik Instagram dan Facebook sudah memiliki opsi feed kronologi. Jadi ya, kami juga akan membawanya ke Threads," tulisnya seperti dikutip dari akun Threads dengan nama @mosseri, Minggu (9/7/2023).
Sebelumnya, bos Instagram itu juga mengungkapkan mereka tengah menggarap beberapa fitur untuk Threads. Salah satunya adalah tab khusus akun yang bisa di-follow pengguna.
Hal ini terungkap dari balasan Mosseri terhadap YouTuber Marques Brownlee, serta fotografer Noah Kalina, yang bertanya soal fitur tersebut. CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengunggah emoji jempol menanggapi Brownlee.
Mosseri juga menjawab "on the list" atau "ada di daftar" pada beberapa permintaan fitur seperti edit postingan, opsi translate ke bahasa lain, serta beralih antar akun Threads seperti yang sudah ada di Instagram.
Threads Bakal Terintegrasi dengan ActivityPub
Meta juga mengungkapkan rencana ke depan untuk mengintegrasikan Threads dengan ActivityPub, protokol jejaring sosial terdesentralisasi yang menyediakan basis layanan microblogging Mastodon.
Harapannya, dikutip dari The Verge, Jumat (7/7/2023), pengguna Threads akan bisa berinteraksi dengan mereka yang menggunakan layanan berbasis ActivityPub lainnya.
Meski begitu, mengutip Tech Crunch, Adam Mosseri mengatakan bahwa Threads belum memiliki dukungan untuk ActivityPub dalam peluncurannya.
"Segera, Anda akan bisa mengikuti dan berinteraksi dengan orang-orang di platform fediverse lain, seperti Mastodon. Mereka juga dapat menemukan orang di Threads menggunakan username lengkap, seperti @mosseri@threads.net," kata Mosseri.
Adam Mosseri mengakui, tim yang menggarap aplikasi Threads belum dapat menyelesaikan dukungan fediverse saat jejaring sosial ini dirilis.
Advertisement
Sempat Mau Digabungkan di Aplikasi Instagram
"Kami berkomitmen membangun dukungan untuk ActivityPub, protokol di balik Mastodon, ke dalam aplikasi ini. Kami tidak dapat menyelesaikannya untuk peluncuran mengingat sejumlah komplikasi yang menyertai jaringan terdesentralisasi, tetapi itu akan hadir."
Terkait alasan di balik ini, Mosseri mengatakan: "Suatu hari Anda mungkin akan meninggalkan Threads, atau, mudah-mudahan tidak, berakhir dengan de-platform. Jika itu pernah terjadi, Anda harus dapat membawa audiens Anda ke server lain."
Mengutip Insider, Mosseri juga sempat mengungkapkan bahwa Meta dan Instagram sempat mempertimbangkan akan menghadirkan Threads, sebagai bagian dari Feed atau tab terpisah di Instagram.
Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk menjadikannya aplikasi yang berdiri sendiri. "Itu adalah debat yang sangat kontroversial secara internal," kata Mosseri kepada The Verge dalam sebuah wawancara.
Alasan di balik keputusan itu ada dua, menurutnya: "Model posting dan komentar" dari feed Instagram "pada dasarnya tidak mendukung wacana publik" seperti yang dilakukan Twitter. Dan, menjadikan Threads sebagai tab terpisah akan membuat platform menjadi lebih rumit.
Baru 2 Hari Rilis, Mark Zuckerberg Ungkap Pengguna Aplikasi Threads Sentuh 70 Juta
Di sisi lain, kepopuleran aplikasi Threads ternyata terus meroket yang ditandai dengan bertambahnya jumlah pendaftar aplikasi tersebut. Bahkan, menurut CEO Meta Mark Zuckerberg, jumlah ini melampaui ekspektasi dari perusahaan.
Mengutip informasi dari Bloomberg, Sabtu (8/7/2023), melalui akun Threads-nya, Mark mengungkap pendaftar aplikasi ini sudah mencapai 70 juta. Jumlah ini diperoleh hanya dalam waktu dua hari usai aplikasi dirilis.
"70 juta pendaftar di Threads pada pagi ini. Melampaui ekspektasi kami," tulisnya. Jumlah pendaftar Threads memang diketahui terus bertumbuh secara cepat.
Pada dua jam pertama usai dirilis, jumlah pendaftar layanan ini disebut telah mencapai 2 juta. Sementara dalam empat jam pertama setelah diluncurkan, ada lima juta pendaftar yang bergabung di aplikasi Threads.
Lalu, sehari usai dirilis, aplikasi yang merupakan bagian dari Instagram ini memiliki lebih dari 30 juta kali pendaftaran. Tidak hanya mendaftar, para pengguna juga disebut cukup aktif mengunggah status di jejaring sosial tersebut.
Data internal Meta mencatat, ada lebih dari 95 juta unggahan dan 190 juta tanda suka yang dibagikan di Threads. Jumlah itu diperoleh hanya dalam 24 jam setelah aplikasi pesaing Twitter itu aktif.
(Dam/Isk)
Advertisement