Liputan6.com, Jakarta - Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2023 mencapai Rp 58,76 triliun sepanjang 2023.Obligasi tersebut terdiri dari 48 emisi dari 38 emiten.
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai saat ini berjumlah 517 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 454,87 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten.
Advertisement
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp 5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp 3,19 triliun.
Berikut rincian pencatatan obligasi pada 3-7 Juli 2023:
Pada Senin, 3 Juli 2023 terdapat dua pencatatan obligasi yakni obligasi berkelanjutan III MNC Kapital Indonesia tahap II Tahun 2023 yang dicatatkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk di BEI dengan nilai nominal Rp 300 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idBBB+ untuk obligasi ini dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Selanjutnya, obligasi II KB Financia Multi Finance Tahun 2023 resmi dicatatkan oleh PT KB Finansia Multi Finance di BEI dengan nilai Rp 1 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) menetapkan peringkat AAA (idn) untuk obligasi ini dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Selain itu, pada Rabu, 5 Juli 2023, PT Bank Mandiri Tbk menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 5 triliun. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk obligasi tersebut. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Penerbitan Obligasi Lainnya
Selain itu, pada Jumat, 7 Juli 29023, ada empat pencatatan obligasi dan satu sukuk ijarah yang diterbitkan. PT Global Mediacom Tbk menerbitkan obligasi berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I tahun 2023 dan sukuk ijarah berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 850 miliar untuk obligasi dan sukuk ijarah.
PEFINDO menyematkan peringkat idA+ (Single A plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A plus syariah) untuk sukuk ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat emisi ini.
Selanjutnya, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dalam 2 seri, yaitu Seri A (TRIM01ACN1) senilai Rp 100 miliar dan Seri B (TRIM01BCN1) senilai Rp 308,8 miliar. PEFINDO memberikan peringkat idA (Single A) untuk obligasi ini.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai wali amanat. Selanjutnya masih pada hari yang sama, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Subordinasi IV Bank BRI Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar.
Advertisement
Nilai Emisi Obligasi dan Sukuk Tercatat di BEI Tembus Rp 44,85 Triliun di 2023
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 39 emisi dari 30 emiten senilai Rp 44,85 triliun.
Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 445,22 triliun dan USD 47,5 juta,diterbitkan oleh 127 emiten.
Melansir keterangan BEI, Sabtu (24/6/2023), Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisisenilai Rp 3,47 triliun.
Selama periode sepekan dari 19 hingga 23 Juni 2023, terdapat pencatatan 2 saham, 2 sukuk,1 obgliasi, 1 waran, serta 1 Efek Beragun Aset Syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada Senin(19/6), Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap III Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Pegadaian resmi dicatatkandi BEI.
Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal Rp 1,9 triliun, sedangkan sukuk dicatatkandengan nilai nominal Rp 605 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy)(Triple A Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Masih pada hari yang sama, diselenggarakan seremoni pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia Nomor 1 Kelas A (EBASSP SMF-BRIS01 Kelas A).
Peresmian pencatatan tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi oleh Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Ananta Wiyogo, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi.