Liputan6.com, Beijing - Pemerintah Honduras pada Jumat (7/7) mengatakan kepada pejabat China bahwa mereka sedang mencari investor untuk mendanai pembangunan jalur kereta api senilai $20 miliar (Rp303 triliun).
Proyek tersebut akan menghubungkan pantai Atlantik dan Pasifik negara itu, dan merupakan bagian dari upaya perdagangan dan investasi antarnegara.
Advertisement
Honduras dan China telah menegosiasikan pakta perdagangan bebas pertama yang menghubungkan sektor ekonomi mereka.
Fredy Cerrato, Menteri Pembangunan Ekonomi Honduras, mengatakan kepada wartawan pejabat dari kedua negara juga membahas proyek infrastruktur yang berkaitan dengan bendungan dan pembangkit listrik.
"Kami mempresentasikan (pejabat China) proyek-proyek yang ingin dibiayai oleh Honduras, yang penting untuk pembangunan negara kami," kata Cerrato dikutip dari VOA Indonesia (9/7/2023).
"Kami berbicara tentang pembangunan bendungan, pembangunan kereta lintas samudra yang juga berkaitan dengan sistem pembangkit listrik kami," kata Cerrato.
Dia menambahkan bahwa para pejabat China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, menunjukkan ketertarikannya pada proyek-proyek yang dikembangkan menggunakan dana publik dan swasta tersebut.
Ia menambahkan bahwa jalur kereta api yang diusulkan dapat siap dalam waktu sekitar 15 tahun.
Honduras dan raksasa Asia itu menjalin hubungan diplomatik pada Maret, setelah negara Amerika Tengah itu memutuskan hubungan jangka panjangnya dengan Taiwan demi mendukung China daratan dan pengaruh ekonominya.
Menko Luhut Sebut Proyek Kereta Cepat Dapat Diteruskan ke Surabaya, Akan Digarap China Lagi?
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investsi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah melihat peluang proyek kereta cepat dapat diteruskan hingga Surabaya, Jawa Timur.
Namun, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya perlu didukung oleh transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.
"Karena kita ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya,” ujar dia dikutip Antara, Kamis, 22 Juni 2023, ditulis Senin (26/6/2023).
Ia menuturkan, saat ini ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di China untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat itu.
"Ini modal kita nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi kita lebih baik,” tutur dia.
Sebelumnya Menko Luhut melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis pekan lalu. Kereta cepat ini melaju dengan kecepatan maksimal 385 kilometer per jam.
Pada sesi uji cob aini, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang menelan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu sekitar 45 menit.
Luhut menuturkan, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini Sudha hampir rampung. Namun, ia menuturkan, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya selesai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Ia menargetkan proyek itu dapat rampung pada 18 Agustus 2023.
“Jadi saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya,” tutur dia.
Advertisement