Spora Bakteri Antraks Bisa Hidup Puluhan Tahun, Bangkai Ternak Mati Mesti Dikubur Dalam-dalam

Spora dari bakteri penyebab antraks bisa hidup puluhan tahun sehingga bangkai ternak yang mati harus dikubur dalam-dalam.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Jul 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi spora dari bakteri penyebab antraks bisa hidup puluhan tahun sehingga bangkai ternak yang mati harus dikubur dalam-dalam. (Lyndsay Abel/Unsplash).

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan kepada masyarakat, bahwa spora bakteri antraks bisa hidup sampai ratusan tahun. Spora ini pun dapat masuk ke tubuh manusia bila terhirup dan menyerang organ pernapasan.

Imbauan di atas disampaikan Rahmad terkait dengan kemunculan kasus penyakit menular antraks di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Masyarakat juga harus diajari membakar bangkai ternak yang berpenyakit atau dikubur dalam-dalam agar spora antraks tidak muncul lagi ke permukaan.

“Ingat lho, spora antraks itu bisa hidup berpuluh-puluh tahun. Spora itu bisa menjangkiti hewan, kemudian hewan yang sakit tersebut bisa menjangkiti manusia,” kata Handoyo di Jakarta melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Masyarakat Belum Teredukasi

Kemunculan antraks di Gunungkidul ini, menurut Handoyo, bukti bahwa masyarakat belum memahami sepenuhnya ikhwal antraxs itu.

“Saya kira, kejadian di Gunungkidul ini menunjukkan kepada kita, kalau masyarakat belum teredukasi dengan baik ikhwal penyakit menular ini," lanjutnya.

"Masyarakat mungkin sudah sering mendengar ada penyakit yang disebut antraks, tapi mereka belum memahami betul bagaimana proses penularannya."


Harus Ada Edukasi Masif Cegah Antraks

Dengan adanya kejadian antraks di Gunungkidul saat ini, harus dijadikan momentum untuk mensosialisasikan kembali bahaya antraks kepada masyarakat.

“Masyarakat harus diedukasi secara masif bagaimana cara mencegah munculnya antraks. Masyarakat harus tahu, bagaimana proses penularannya dan bagaimana cara pengobatannya jika sudah terjangkit,” terang Rahmad Handoyo yang juga legislator PDI Perjuangan.

Antraks Bisa Muncul Kapan Saja

Disampaikan kembali oleh Handoyo, masyarakat harus tahu dan memahami bahwa spora antraks bisa menyebar ke hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan hewan herbivora lainnya.

“Antraks bisa muncul kapan saja. Apalagi disebut-sebut spora antraks bisa hidup berpuluh-puluh tahun," imbuhnya.

"Tapi antraks tentu saja bisa dihindari, caranya dengan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan matang."


Bakar dan Kubur Hewan yang Kena Antraks

Ilustrasi cara menangani bangkai hewan yang terkena antraks agar sporanya tidak menyebar ke manusia dengan dibakar, kemudian dikubur. (Sumber Pexels)

Dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni pada pernyataan Jumat (7/7/2023) membeberkan cara menangani bangkai hewan yang terkena antraks agar sporanya tidak menyebar ke manusia.

1. Buat lubang untuk kuburan hewan

Gali lubang sedalam 3-5 meter. Lubang untuk mengubur hewan harus benar-benar dalam agar spora tetap tertimbun di tanah, tidak menyebar ke luar.

2. Bakar hewan hingga habis

Sebelum dikubur, hewan harus dibakar hingga habis. Sisa abunya langsung dikubur di lubang yang telah digali.

3. Tutup lubang dengan semen

Setelah hewan dibakar dan dikubur, tutup kuburan dengan semen. Gunanya agar ketika hujan atau terkena aliran air, kuburan tidak rusak dan lubang akan tetap terkubur. Dengan begitu, bakteri akan tetap tertimbun di dalam tanah.

4. Jangan gunakan area bekas kuburan hewan antraks

Kuburan bekas hewan antraks tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama. Jangan pula gunakan area ini sebagai tempat untuk bercocok tanam.

"Sebaiknya diberitahu ke masyarakat bahwa tanah tersebut tak bisa digunakan cukup lama, sebab khawatir spora masih menempel di tanah, dan spora, kan, bisa hidup dalam waktu lama," jelas Agnesia.

Infografis Ragam Tanggapan Pengendalian PMK dan Vaksinasi Hewan Ternak. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya