Cara Hemat Tim Malaysia Ikut Shell Eco-marathon 2023: Bawa Mobil di Bagasi Pesawat

Tidak semua peserta memiliki anggaran besar untuk mengikuti Shell Eco-marathon 2023. Berbagai cara pun ditempuh agar bisa berpartisipasi. Salah satu cara unik ditempuh UMP-Tech dari University Malaysia Pahang yang terjun di kategori prototype kelas baterai listrik.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 09 Jul 2023, 13:00 WIB
Tim UMP-Tech dari Universitas Malaysia Pahang mengikuti Shell Eco-marathon 2023. (Liputan6.com/Harley Ikhsan)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua peserta memiliki anggaran besar untuk mengikuti Shell Eco-marathon 2023. Berbagai cara pun ditempuh agar bisa berpartisipasi.

Berlangsung di Sikuit Mandalika, 4-9 Juli 2023, ajang ini diikuti lebih dari 70 tim asal 13 negara. Salah satu peserta adalah tim UMP-Tech dari University Malaysia Pahang yang terjun di kategori prototype kelas baterai listrik.

Tim ini membawa sendiri kendaraan dari Negeri Jiran. Pasalnya, biaya pengiriman logistik dari Malaysia mencapai 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp302 juta.

"Kami membawa kendaraan menggunakan pesawat terbang. Kami tidak ada anggaran banyak untuk menggunakan logistik karena biaya sangat mahal," kata Team Manager UMP-Tech Syaheerah Faizel.

"Kami hanya menambah bagasi. Setelah sampai, baru dibangun kembali. Tidak ada yang rusak, karena kami membungkusnya menggunakan pelindung (bubble wrap). Juga memberi pesan kepada maskapai agar hati-hati saat mengangkat," sambungnya.

Angka tersebut jauh melampaui dana yang dipakai untuk membangun kendaraan. Syaheerah menceritakan, mobil UMP-Tech hanya membutuhkan biaya 10 ribu ringgit atau Rp32,4 juta.

"Kami menghabiskan sangat minim uang saat membangun mobil ini, hanya 10 ribu ringgit. Karena kami tim baru, dan ada tim lain yang lebih besar, kami hanya mendapat alokasi demikian dari universitas," jelas Syaheerah.

Menurut Syaheerah, beberapa anggota tim bahkan merogoh kocek dari dompet pribadi demi mengikuti Shell Eco-marathon 2023. Uang itu diperlukan untuk membeli spare part cadangan.

 


Bangun Mobil Listrik untuk Malaysia

Peserta Shell Eco-marathon 2023 berfoto bersama di Sirkuit Mandalika. (Istimewa)

Syaheerah, yang juga berstatus pengemudi cadangan di UMP-Tech, menyatakan semangat tim untuk mengikuti Shell Eco-marathon 2023. Mereka juga ingin memperkenalkan kendaraan berbasis listrik kepada masyarakat.

"Kami semua belajar jurusan otomotif di universitas. Kami sangat ingin membangun kendaraan baterai listrik. Sebab di Malaysia minat tidak besar. Orang berpikir kendaraan ini sangat mahal atau bakal kesulitan akses mengisi daya," jelasnya.

"Pemerintah tidak terlalu aware terhadap kompetisi ini. Tapi universitas tahu dan memberi dukungan sebisa mungkin. Sekarang kami harus menunjukkan hasil meski anggaran minim."

UMP-Tech menetapkan target 200 km/kWh pada Shell Eco-marathon 2023. Angka itu melampaui capaian tim sebelumnya yang berpartisipasi yakni sekitar 116 km/kWh. Hingga berita ini turun, capaian terbaik UMP-Tech adalah 120,1 km/kWh.


Sirkuit Mandalika Gelar Edisi Regional Shell Eco-marathon 2023 Asia Pasifik dan Timur Tengah

Peserta mendorong kendaraan ciptaan mereka untuk dilombakan pada Shell Eco-marathon 2023. (Istimewa)

Shell Eco-marathon 2023 berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.

Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototype dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.

Kategori prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.

Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).

Pada perlombaan, setiap peserta harus melahap tiga putaran dalam waktu 30 menit. Mereka mendapat empat percobaan untuk mencatat hasil terbaik.

Selain lomba inovasi, Shell Eco-marathon 2023 juga menghadirkan berbagai rangkaian acara lainnya termasuk Shell LiveWIRE dan Shell NXplorers.

Shell LiveWIRE adalah program pengembangan perusahaan yang mempromosikan kewirausahaan, sedangkan Shell NXplorers adalah program edukasi inovatif yang memperkenalkan generasi muda pada kemampuan berpikir yang kompleks dan kreatif untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan yang positif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya