Warning Infeksi Echovirus 11 Serang Puluhan Bayi di Eropa, Bisa Berujung Kegagalan Multi Organ

Puluhan bayi di Eropa dilaporkan terinfeksi Echovirus 11 yang bisa mengakibatkan kegagalan multi organ.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Jul 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi puluhan bayi di Eropa dilaporkan terinfeksi Echovirus 11 yang bisa mengakibatkan kegagalan multi organ. (Photo by Marcin Jozwiak on Unsplash)

Liputan6.com, Geneva Sejak laporan Disease Outbreak News yang diterbitkan pada tanggal 31 Mei 2023 yang melaporkan infeksi enterovirus, yakni Echovirus 11 (E-11) di Prancis, negara-negara lain di wilayah Eropa juga telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kasus E-11 pada bayi baru lahir.

Pada tanggal 26 Juni 2023, Kroasia, Italia, Spanyol, Swedia, dan Inggris Raya serta Irlandia Utara telah melaporkan kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi pada bayi baru lahir. Investigasi lebih lanjut dan respons kesehatan masyarakat sedang dilaksanakan di masing-masing negara.

Laporan Disease Outbreak News ini memberikan informasi terbaru mengenai kejadian tersebut dan respons kesehatan masyarakat yang diterapkan di negara-negara yang melapor dan yang tidak melapor di Wilayah Eropa.

Waspada Potensi Infeksi

Berdasarkan informasi terbatas yang tersedia, WHO menilai risiko kesehatan masyarakat untuk populasi umum masih rendah.

 

Sementara kami terus mendorong negara-negara untuk memantau dan melaporkan kasus.

Fasilitas kesehatan yang merawat bayi baru lahir harus membiasakan diri dengan tanda dan gejala echovirus dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi infeksi terkait perawatan kesehatan dan wabah, demikian informasi WHO pada 7 Juli 2023.

Echovirus 11 (E-11) adalah virus RNA yang termasuk dalam genus Enterovirus dari keluarga Picornaviridae. Seperti halnya enterovirus lainnya, infeksi E-11 dapat terlihat dari gejala nonspesifik yang ringan hingga gangguan sistemik seperti ruam, penyakit demam, hingga gangguan neurologis yang parah, termasuk meningitis, ensefalitis, dan lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP).


Kasus Sepsis Echovirus 11 Meningkat

Pada tanggal 5 Mei 2023, Prancis melaporkan peningkatan kasus sepsis neonatal berat yang terkait dengan Enterovirus (Echovirus-11 (E-11)). Sebanyak 9 kasus sepsis neonatal dengan gangguan hati dan kegagalan multi organ dengan tujuh kematian dilaporkan antara Juli 2022 dan April 2023 dari empat rumah sakit di tiga wilayah di Prancis.

Selanjutnya, tanggal 26 Juni 2023, Kroasia melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari sekelompok penyakit enterovirus pada bayi baru lahir (neonatus) yang terdeteksi pada bulan Juni 2023.

Laporan dari Italia dan Inggris

Italia telah melaporkan 7 kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi pada neonatus antara bulan April dan Juni 2023, Spanyol melaporkan dua kasus infeksi E-11 pada tahun 2023.

Kemudian Swedia melaporkan lima kasus E-11 dengan empat kasus meningoencephalitis --  penyakit infeksi pada meningens (selaput otak) dan ensefal (jaringan otak) -- pada bayi akibat infeksi E-11 antara tahun 2022 dan 15 Juni 2023.

Terakhir, Britania Raya dan Irlandia Utara (Inggris) melaporkan dua kasus Echovirus 11 pada bulan Maret 2023.


Virus yang Sebabkan Penyakit Parah

Ilustrasi Sejauh ini, Austria, Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia telah melaporkan bahwa pada tahun 2022 dan 2023 tidak ada peningkatan Echovirus 11 (E-11) yang terkait dengan kasus sepsis neonatal. (Photo by Unsplash)

Sejauh ini, Austria, Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia telah melaporkan bahwa pada tahun 2022 dan 2023 tidak ada peningkatan Echovirus 11 (E-11) yang terkait dengan kasus sepsis neonatal.

Sepsis neonatal adalah infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah, cairan sumsum tulang atau air kemih yang terjadi pada bulan pertama kehidupan pada bayi baru lahir.

Tingkat Kematian Tinggi

Enterovirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit menular dan bertanggung jawab atas epidemi tahunan. Penyakit ini biasanya ringan, tetapi telah ditemukan memengaruhi bayi baru lahir secara berbeda dan kadang-kadang lebih parah daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Ada beberapa penularan, terutama pada periode neonatal, termasuk intrapartum melalui paparan darah, sekresi, dan / atau tinja ibu, atau pascakelahiran dari kontak dekat dengan pengasuh yang terinfeksi.

Echovirus 11 (E-11) telah dilaporkan menyebabkan penyakit parah pada bayi dengan morbiditas dan kematian yang tinggi. Selain itu, E-11 dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak, sehingga meningkatkan kesulitan dalam mengendalikan infeksi.

Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit radang yang parah.

Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya