Menyongsong Pemilu 2024, CentennialZ: Suara Gen Z Tidak Bisa Dibeli

Menteri Bahlil menyerukan pada momentum Pemilu 2024 yang akan datang jangan pilih Presiden yang hanya jago retorika.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2023, 15:50 WIB
Komunitas gen Z centennialZ menggelar Festival Gen Z 2023 yang dihadiri tokoh-tokoh bangsa, pengusaha dan inspirator muda seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Pengusaha sekaligus Politisi Hary Tanoesoedibjo. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas gen Z centennialZ menggelar Festival Gen Z 2023 yang dihadiri tokoh-tokoh bangsa, pengusaha dan inspirator muda seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Pengusaha sekaligus Politisi Hary Tanoesoedibjo.

Chairman CentennialZ Dinno Ardiansyah, di dalam rangkaian acara berulang kali menegaskan komitmennya sebagai chairman komunitas gen z untuk menghadapi pemilu 2024 dengan rasional dan melawan politik uang.

“Suara gen Z tidak bisa dibeli, jadi siapapun kontestan pemilunya harus menggunakan politik rasional” ujar Dinno.

Selain menyinggung tentang Pemilu 2024, Dinno menyebutkan ada tiga fokus isu yang diangkat dalam Festival Gen-Z 2023. Ketiga isu ini menyangkut biaya hidup yang tinggi, akses penunjang karir yang terbatas, dan permasalahan tentang kesenjangan atau kemiskinan.

“Walaupun ada isu lain, tapi tiga poin ini yang paling dekat sama Gen-Z. makanya kita menghadirkan narasumber dari berbagai background dan multi keahlian untuk ngulik isu yang kita resahkan dan mungkin akan dapat insight dari Gen-Z,” tambah Dinno.

Semua narasumber yang hadir sepakat dengan narasi yang dibawakan Dinno selaku perwakilan generasi Z dalam perhelatan akbar Festival Generasi 2023 yang persembahkan oleh CentennialZ.

Salah satunya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengapresiasi inisiasi dari generasi Z yang dengan tegas menyuarakan bahwa suara anak muda tidak bisa dibeli. Bahlil menyerukan pada momentum Pemilu 2024 yang akan datang jangan pilih Presiden yang hanya jago retorika.

“Jadi hati-hati, kecerdasan seseorang tidak cukup modal menjadi presiden dan menteri, saya takut Indonesia memilh pemimpin yang hanya retorika. Kalau orang hanya tau baca buku, tidak punya pengalaman organisasi, pasti berbeda, memimpin negara, bukan hanya cuma baca buku, tapi butuh intuisi," kata Bahlil.


Komitmen Kolaborasi dengan Gen Z

Disisi lain, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan generasi Z. Mulai dari pendidikan, penyerapan tenaga kerja, dan hal lain yang dibutuhkan generasi Z saat ini. Hary Tanoe menegaskan jika tujuannya untuk membangun generasi Z menjadi lebih baik ia pasti siap berkolaborasi.

Hary Tanoe juga menyampaikan pesan untuk generasi Z dalam bersikap atau memilih pilihan di pesta demokrasi yang akan datang.

“Indonesia kalau mau maju, pilihlah pemimpin dan timnya yang betul-betul memiliki visi dan hati membangun Indonesia yang kokoh, apalagi fokus Indonesia kedepan berbicara tentang ekonomi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Hary Tanoe.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya