Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat, Indonesia Punya 3,57 Juta Warung Tradisional

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias menyampaikan, Kementerian Perdagangan mendukung kemitraan antara grosir modern dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu toko/warung tradisional.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 09 Jul 2023, 20:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri Gathering Member Mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indogrosir pada Sabtu, (8/7/2023) di Jakarta. (Dok. Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias menyampaikan, Kementerian Perdagangan mendukung kemitraan antara grosir modern dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu toko/warung tradisional. Kemitraan tersebut tentunya dapat menggerakkan dan memajukan UMKM Indonesia. Salah satu Upaya tersebut, salah satunya dilakukan oleh Indogrosir.

Selanjutnya disampai Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri Gathering Member Mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indogrosir pada Sabtu, (8/7/2023) di Jakarta.

“Saat ini Kementerian Perdagangan sedang berupaya mendorong peningkatan daya saing toko/warung tradisional. Salah satunya melalui kemitraan antara grosir modern dengan toko/warung tradisional. Untuk itu, Kemendag mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Indogrosir sebagai komitmen memajukan UMKM Indonesia,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Menurutnya, melalui kemitraan dengan grosir modern, warung akan mendapatkan banyak keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif; pendampingan usaha; dukungan manajemen ritel yang modern; digitalisasi pembayaran melalui QRIS; serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan bayar tagihan.

Mendag Zulhas menjelaskan, toko/warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM masih menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.

Berdasarkan data dari Eruromonitor tahun 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta di antaranya berbentuk toko/warung tradisional.

“Upaya pemberdayaan yang dilakukan Kemendag untuk peningkatan daya saing toko/warung tradisional antara lain dilakukan melalui penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan

 

 


Kekuatan Ekonomi Rakyat

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas meninjau harga sejumlah barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Seketeng, Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (7/7) (Istimewa)

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, toko/warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM masih menjadi kekuatan ekonomi  rakyat yang sesungguhnya dan berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. 

Berdasarkan data dari Eruromonitor tahun 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta merupakan toko/warung tradisional.

“Upaya pemberdayaan yang dilakukan Kemendag untuk peningkatan daya saing toko/warung tradisional antara lain dilakukan melalui penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Pada saat yang sama, UKM memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga 65,46 juta UKM Indonesia menghasilkan 60 persen dari produk domestik bruto (PDB). UKM dapat mempekerjakan 117 juta orang, yaitu 97 persen dari total angkatan kerja saat ini.

Kemudian , dilihat dari potensi UKM Tanah Air yang sangat besar, Kementerian Perdagangan mendorong kerja sama dalam membangun ekosistem bisnis UMKM pada empat pilar: PMME, terbuka terhadap perubahan, inovatif dan mau berkembang; Marketplace yang menawarkan sinergi dengan UKM; Pemasok ritel dan modern yang berperan memberikan akses kemitraan; dan lembaga keuangan atau bank.

 


Majukan Wirausaha

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas meninjau harga sejumlah barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Seketeng, Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (7/7) (Istimewa)

Ia menegaskan, di tahun 2023, Kemendag tetap berkomitmen memajukan wirausaha di berbagai daerah dengan berbagai program, seperti penguatan toko/warung tradisional, digitalisasi perusahaan UMKM, promosi produk UMKM di pasar ekspor, merger komersial dll. . personel untuk ekspor, pelatihan untuk pelatih untuk pelatihan bisnis melalui sistem elektronik dan program dukungan ekspor. 

Sehingga, kemitraan yang dilakukan Indogrosir selama ini didasarkan pada pengiriman barang ke toko/warung tradisional yang menjadi pelanggan Indogrosir (warung merah). Ada juga program paket stand start up modern Toko Mandiri Indogrosir (TMI) yang merupakan contoh kerjasama antara grosir modern dengan toko/warung tradisional. 

Zulhas berharap, kemitraan antara Indogrosir dan UMKM akan terus terjalin juga terus bertumbuh dan semakin sukses dalam mengembangkan usaha.

”Kami berharap Indogrosir dapat memperluas cakupan kemitraan kepada warung member merah bukan hanya dalam hal penyediaan pasokan barang, melainkan dalam bentuk pelatihan terkait manajemen ritel yang baik kepada warung UMKM yang menjadi mitranya,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya