Sosok Niluh Djelantik yang Kerap Laporkan Turis Nakal di Bali Jadi Sorotan Media Asing

Desainer sepatu dan aktivis sosial Bali, Niluh Djelantik, sangat vokal dalam mengawal Pulau Dewata dari 'kepungan' turis-turis nakal. Semangat Niluh Djelantik untuk ambil peran dalam membasmi turis berulah telah jadi sorotan berbagai pihak, termasuk media asing.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Jul 2023, 11:59 WIB
Niluh Djelantik (dok. Instagram @niluhdjelantik/https://www.instagram.com/p/CFCOqjMFdXd/

Liputan6.com, Jakarta - Desainer sepatu dan aktivis sosial Bali, Niluh Djelantik, sangat vokal dalam mengawal Pulau Dewata dari 'kepungan' turis-turis nakal. Semangat Niluh Djelantik untuk ambil peran dalam membasmi turis berulah telah jadi sorotan berbagai pihak, termasuk media asing.

Dalam beberapa waktu terakhir, deretan kasus turis yang berulah di Bali. Sebut saja influencer yang berpose telanjang di puncak gunung yang disucikan hingga banyak turis yang nekat mengendarai sepeda motor tanpa mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.

"Ini hanya beberapa "bentuk perilaku yang sangat tidak dapat diterima, tetapi terlalu umum," kata Niluh, seperti dikutip dari CNN, Minggu (9/7/2023).

Niluh menjadi sosok yang kerap jadi tempat "mengadu" masyarakat yang gerah akan ulah tak bertanggung jawab turis nakal. Ia juga tak jarang jadi mediator antara pihak yang dirugikan, dalam hal ini orang Indonesia dengan turis nakal.

"Ada banyak turis berulah di Bali, jujur saya tak ingat berapa jumlahnya," jelasnya kepada CNN Travel.

Ia menambahkan bahwa, "Tiga tahun pandemi telah membuat kami berurusan dengan banyak orang asing yang tidak sopan. Saya bahkan pernah mendengar orang mengunjungi pura dan mencuci bagian pribadi mereka dengan air suci."

Perempuan berusia 48 tahun tersebut lahir dan besar di Bali. CNN menulis bahwa seperti banyak orang Bali lainnya, Niluh bersemangat mempromosikan dan mendukung pariwisata etis di pulau paling populer di Indonesia.


Semangat Juang Niluh Djelantik

Desainer Niluh Djelantik (dok. Instagram @niluhdjelantik/ https://www.instagram.com/p/CEJqMdSlzAo/?igshid=jyj1erb9ymm5/ Brigitta Bellion)

Tetapi dengan kembalinya wisatawan internasional setelah bertahun-tahun pembatasan pandemi Covid-19, laporan tentang perilaku turis yang tidak benar telah meningkat. Niluh bekerja di firma pemasaran terkemuka di Jakarta dan Bali, seringkali bersama ekspatriat asing dan meskipun tidak memiliki latar belakang hukum, perpaduan antara keterampilan bahasa dan kontaknya yang sangat baik di lapangan, dikombinasikan dengan pengalaman kerja internasionalnya yang membuatnya mengembangkan reputasi sebagai penjaga perdamaian tidak resmi untuk pulau itu.

Namun, ada satu area di mana dia tidak bersikap netral. "Saya telah melihat dan mendengar ada yang tidak sopan terhadap pekerja Indonesia dan saya tidak akan ragu untuk angkat bicara," katanya.

Ia juga menyatakan ambisi politik dan mengumumkan rencana mencalonkan diri sebagai anggota dewan Bali, kursi parlemen nasional, tahun depan. Niluh telah memediasi antara orang asing yang nakal di Bali dan penduduk setempat yang mereka sesali selama bertahun-tahun.

Ia melakukan ini dalam kapasitas tidak resmi dan gratis. Niluh juga sering menerima "laporan" dari pengguna di Instagram yang menandai unggahan tentang orang asing yang nakal.


Kerap Jadi Mediator

Niluh Djelantik (dok.Instagram @niluhdjelantik/https://www.instagram.com/p/CI8G2EpFkpL/Henry)

"Orang-orang lebih suka datang kepada saya untuk meminta bantuan daripada pergi ke pihak berwenang karena mereka tahu saya akan selalu menanggapi dan membantu menengahi (masalah)," ujarnya.

Niluh menambahkan bahwa, "Tapi saya juga didekati oleh orang asing di Instagram, mereka yang berperilaku buruk dan membuat masalah dengan pihak berwenang. Jadi saya mendengarkan kedua belah pihak dan menelepon apa yang bisa saya lakukan untuk membantu."

Baik itu dengan memanggil pengacara atau mengatur pertemuan informal atau sesi minum kopi dengan petugas polisi setempat dan pejabat pemerintah, Niluh mencoba untuk "menciptakan keseimbangan" antara orang asing dan penduduk untuk menjaga perdamaian saat timbul masalah, tetapi itu tidak mudah, katanya.

"Ada beberapa hal yang dapat memanas dan Bali sangat bergantung pada wisatawan internasional, banyak yang datang ke Indonesia dan kami memperlakukan dengan cinta dan hormat tetapi mereka perlu tahu tempat mereka jika ingin menyebut Bali sebagai rumah kedua mereka dan ini tidak selalu menjadi kasus," tambahnya. "Jika kita tidak belajar bagaimana hidup berdampingan secara damai, akan ada konsekuensinya."


Sopir Berlagak Preman, Palak Turis Singapura di Bali Gara-Gara Pakai Taksi Online

Sopir Berlagak Preman, Palak Turis Singapura di Kuta Bali Rp150 Ribu (Tangkapan Layar Instagram/niluhdjelantik)

Sebelumnya, viral sebuah video yang menunjukkan seorang sopir memalak turis di Kuta, Bali. Dalam video yang beredar luas di jagat maya itu, sopir terekam memaksa seorang turis Singapura yang menumpang taksi online.

Dikutip dari Regional Liputan6.com, kejadian sopir palak turis Singapura itu telah ditangani Polsek Kuta Utara, Badung, Bali. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu pada Rabu, 21 Juni 2023, menyebut pemalakan yang dilakukan seorang sopir berinisial Kadek Eka Putra (40) itu terjadi pada Selasa, 20 Juni 2023, sekitar pukul 10.00 WITA.

Sopir itu tidak terima turis Singapura yang bernama Calysta T Ng (27) yang baru keluar dari vila menggunakan taksi online. Dikatakan Satake, kejadian bermula ketika staf vila datang ke Pos Transportasi Padang Linjong untuk memberitahu para sopir bahwa ada tamu yang akan keluar saat itu menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.

Sopir yang kala itu ada di pos mendatangi turis dan menawarkan mobil angkutannya dengan biaya Rp270 ribu dari Villa Kanoloft menuju Bandara Ngurah Rai. Satake mengatakan turis itu menolak dan ingin menaiki transportasi online.

"Selang beberapa menit transportasi online yang dipesan penumpang tiba di lokasi dan menaikkan tamu tersebut," lanjutnya.

Sopir berlagak preman itu lantas memberitahu sopir online untuk tak mengambil tamu di kawasan tersebut. Turis itu tetap menolak memakai mobil taksi di pos tersebut.

Turis lantas menawarkan uang Rp100.000 kepada Kadek Eka Putra, namun ditolak olehnya dan meminta bayaran Rp150.000. Eka juga mengancam akan membawa turis ke Kantor Desa jika tetap ngotot menggunakan taksi online.

Setelah melalui perdebatan yang panjang, Kadek mau mengambil uang turis lalu kembali ke pangkalan transportasi Padang Linjong. Usai video tersebut beredar luas di media sosial, Unit Reserse Kriminal Polsek Kuta Utara bergerak mendatangi tempat kejadian perkara dan mencari informasi keberadaan pelaku di seputaran TKP.

"Tim mendapati informasi bahwa diduga pelaku berada di sekitar Padang Linjong, kemudian tim berhasil menemukan terduga pelaku dan kemudian mengamankan dan membawanya ke Polsek Kuta Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Satake.

Desainer sepatu dan aktivis sosial Bali, Niluh Djelantik turut membagikan kejadian ini melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa, 20 Juni 2023. Ia mengabarkan bahwa sopir tersebut telah diamankan Polsek Kuta Utara.

"Update : ybs pelaku terduga "pemalak" wisatawan sudah diamankan oleh Polsek Kuta Utara. Di layar terlihat Kapolsek kesayangan menjalankan tugas ❤," tulisnya. Pada Rabu, 21 Juni 2023, Kadek telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerasan terhadap turis Singapura.

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya