Liputan6.com, New Delhi - Sedikitnya 15 orang tewas dalam 24 jam terakhir di enam negara bagian India utara akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan monsun.
Advertisement
"Negara Bagian Hill terdampak paling buruk, enam orang tewas di Himachal Pradesh, di mana tanah longsor memblokir sekitar 700 jalan," kata Omkar Sharma, seorang pejabat manajemen bencana kepada AFP seperti dilansir CNA, Senin (10/7/2023).
Adapun New Delhi mengalami curah hujan terbanyak dalam beberapa dekade. Jalan di beberapa bagian ibu kota terendam air setinggi lutut, menyusul curah hujan 153 mm, yang merupakan tertinggi dalam satu hari pada Juli dalam 40 tahun terakhir.
Dengan perkiraan hujan lebat setidaknya satu hari lagi, pihak berwenang telah memerintahkan sekolah tutup di New Delhi pada Senin.
Dipengaruhi Perubahan Iklim
Departemen Meteorologi India memperkirakan hujan akan turun lebih banyak di sebagian besar India utara dalam beberapa hari mendatang.
Data resmi menunjukkan hujan monsun di seluruh negeri pada minggu pertama bulan Juli telah menghasilkan curah hujan sekitar dua persen lebih banyak dari biasanya.
Pada Musim Panas kali ini, curah hujan Asia Selatan tercatat 70-80 dari curah hujan tahunannya, mencatat sejumlah kematian dan kehancuran akibat banjir dan tanah longsor.
Curah hujan sulit diramalkan dan sangat bervariasi, tetapi para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat monsun lebih kuat dan tidak menentu.
Advertisement