Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Juli 2023. Lantas, bagaimana laju saham 4 emiten tersebut pada perdagangan perdana?
Adapun 4 emiten yang dimaksud adalah PT Carsurin Tbk (CRSN), distributor Coca Cola PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), pengelola kedai minuman Teguk PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI).
Advertisement
1. PT Carsurin Tbk (CRSN)
Mengutip data RTI, saham CRSN dibuka naik ke posisi Rp 140 per saham dari harga awal Rp 125. Harga saham CRSN berada di posisi Rp 154 atau naik 23,20 persen pada pukul 9.10 WIB.
Saham CRSN berada di level tertinggi Rp 168 dan terendah Rp 140 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.718 kali dengan volume perdagangan 113,39 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 18,04 miliar.
Melansir keterangan resminya, Manajemen Carsurin menilai momen ini bukan hanya sekadar penawaran umum untuk publik, tetapi juga menandai sebuah sepak terjang transformatif bagi perseroan. Terdiri dari 19 kantor cabang dan 17 laboratorium serbaguna mutakhir tersebar di seluruh Indonesia, Carsurin mengukir prestasi ini sebagai babak baru untuk menyambut peluang dan kegemilangan yang lebih cemerlang.
Perseroan juga mengklaim pihaknya mampu menarik antusiasme serta mengamankan minat investor, sehingga berhasil mengumpulkan dana sesuai dengan target.
Visi dibalik terkumpulnya modal ini sangat definitif. Bagian terbesar dari dana tersebut akan menjadi sumber kapital yang dialokasikan untuk revitalisasi laboratorium, penambahan kuantitas peralatan operasional dengan teknologi paling terkini, renovasi kantor guna tercipta iklim bekerja yang lebih baik dan bermuara pada keunggulan dan eskalasi inovasi. Dana yang tersisa kemudian akan diutilisasi untuk memperkuat modal kerja perusahaan.
Tidak hanya sampai di situ, Carsurin bersiap untuk meluncurkan program perkembangan secara ekstensif. Dalam hal ini, misi perseroan adalah untuk menggenggam bagian yang lebih besar dari porsi pasar dengan inisiasi solusi
2. PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM)
Saham GRPM dibuka melemah ke posisi Rp 108 per saham dari harga awal Rp 120. Harga saham GRPM berada di posisi Rp 108 atau turun 10 persen pada pukul 9.10 WIB.
Saham GRPM berada di level tertinggi dan terendah Rp 108 per saham. Total frekuensi perdagangan 282 kali dengan volume perdagangan 1,64 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 177,22 juta.
Melansir keterangan resminya,Graha Prima Mentari selaku distributor resmi Coca-Cola di Indonesia yang kini memiliki kantor di 2 pulau besar di Indonesia dan melayani puluhan ribu Outlet Retail.
GRPM menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering dengan melepas sejumlah 309.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 120 per saham. Perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Lead Underwriter.
Perseroan didirikan pada 2011 dan telah memiliki 7 area cabang (Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, Medan Deli) dan telah melayani lebih dari 25.000 ritel outlet yang tersebar di seluruh area Jawa dan Sumatra.
Advertisement
Strategi Perseroan
Direktur Utama Perseroan Agus Susanto menjelaskan, langkah perusahaan dapat masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola perusahaan untuk lebih baik lagi.
Kinerja perusahaan hingga Desember 2022 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Ia pun optimistis dengan prospek bisnis sebagai distributor yang dijalankan perseroan saat ini
Agus Susanto bilang, hal ini terlihat dari peningkatan sektor industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia yang mana setiap tahun mengalami peningkatan, terutama di sektor minuman siap minum (ready to drink) dan makanan siap saji.
Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin mengatakan, perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Juni 2023.
Selama masa penawaran umum pada 4 - 6 Juli 2023, saham Graha Prima Mentari mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Selanjutnya ia menjelaskan dari aksi korporasi ini perseroan menerima dana segar sebesar Rp 37,08 miliar di mana dana yang diraih perseroan dari IPO ini, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
3. PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK)
Saham TGUK dibuka naik ke posisi Rp 148 per saham dari harga awal Rp 110. Harga saham TGUK berada di posisi Rp 148 atau naik 34,55 persen pada pukul 9.10 WIB.
Saham TGUK berada di level tertinggi dan terendah Rp 148 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.832 kali dengan volume perdagangan 30,98 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 4,58 miliar.
Perseroan berhasil mencatatkan oversubscribed atau kelebihan permintaan hingga 159,91 kali. Tepat pada 10 Juli 2023, Teguk Indonesia dengan kode saham TGUK secara resmi tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia).
Sesaat dibukanya penawaran perdana (IPO), minuman Teguk menerima respons yang tak terduga dari investor, mencatat sebuah prestasi yang membanggakan dalam sejarah perusahaan, juga di bursa saham Indonesia.
Minuman TEGUK adalah minuman kekinian yang telah bersertifikasi HALAL, dan karena dalam tahap evaluasi perusahaan kemarin, TEGUK Indonesia dinilai tidak memiliki hutang, membukukan laba positif, dengan model usaha sendiri (no-franchise dan no venture) sejak didirikan, hal inilah yang menjadikan saham TGUK pun masuk menjadi bagian dari saham syariah di bursa Indonesia.
Advertisement
Pesan Sandiaga Uno
Bahkan secara data, studi yang dilakukan NAS Consulting & Research menemukan bahwa perusahaan makanan dan minuman yang melantai di BEI mencatatkan nilai saham yang terus meningkat.
“Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital," CEO Minuman TEGUK Maulana Hakim dan Najib Wahab yang dikenal sebagai founder TEGUK dengan bangga saat acara berlangsung.
Tidak salah lagi, kinerja luar biasa Minuman Kekinian TEGUK sebagai perusahaan yang kental dengan unsur “local-pride” ini pun langsung mendapatkan dukungan kepercayaan penuh dari 3 kementrian di Indonesia, oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga Menteri Pemuda dan Olahraga RI sekaligus.
Dukungan ini tentunya disambut baik oleh pihak TEGUK Indonesia. Karena saat secara langsung disampaikan, oleh Teten Masduki selaku Kemenkop UKM, ia terus melakukan upaya mencari jurus untuk mendorong UMKM agar naik kelas, dimana contoh nyatanya bisa dapatkan dari TEGUK Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno, dalam pesannya menyampaikan ucapan selamat kepada TEGUK Indonesia dan menekankan hal yang sama. Bahwa pelaku usaha (UMKM) berperan sangat penting dalam perkembangan ekonomi.
Secara khusus, ia juga menyampaikan pesan bahwa hadirnya TEGUK Indonesia di jantung kota New York, Amerika telah menjadikan TEGUK sebagai minuman kekinian Indonesia yang “Go-International” dan saya yakin TEGUK bisa membawa misi tersendiri buat Indonesia untuk membuktikan cita rasa lokal ke seluruh manca negara.
4. PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI)
Saham WIDI dibuka stagnan ke posisi Rp 100 per saham dari harga awal Rp 100. Harga saham WIDI berada di posisi Rp 110 atau naik 10 persen pada pukul 9.10 WIB.
Saham WIDI berada di level tertinggi Rp 110 dan terendah Rp 100 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.656 kali dengan volume perdagangan 97,43 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 10,71 miliar
Melansir keterangan resminya, IPO PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) mendapatkan minat investor yang sangat baik dengan terserapnya seluruh saham pada masa penawaran pada 4 – 6 Juli 2023.
Hal ini dikarenakan Perseroan memiliki kinerja yang sangat baik dilihat dari pendapatan yang mengalami peningkatan sebesar 121,87 persen (YoY), lebih lanjut potensi perseroan untuk tumbuh masih sangat besar, dilihat dari rekam portfolio klien dan pengalaman proyek yang banyak dan beragam serta potensi industri yang masih bisa tumbuh pesat. Hal-hal yang disebutkan diatas berhasil menarik perhatian investor pada helatan IPO WIDI.
PT Widiant Jaya Krenindo berdiri di tahun 2016, dengan masa operasi yang relatif muda, tetapi perseroan sudah memiliki jaringan klien yang cukup luas, selain itu perseroan mampu mempertahankan repeat order dari klien-klien ternama dan dipercaya untuk menyediakan jasa sewa alat berat untuk proyek-proyek strategis.
Memasuki 2022, perseroan menyadari permintaan akan jasa sewa alat berat berserta operator meningkat seiring dengan meningkatnya portfolio pelanggan perseroan. Banyak dari permintaan para pelanggan lama dan baru yang secara bisnis potensial tidak dapat terpenuhi dikarenakan tidak terdapat alat berat yang vacant untuk disewakan.
Berdasarkan pengalaman tersebut perseroan berencana menambah kapasitas alat berat dengan sumber pendanaan melalui IPO saham di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama Perseroan Bernard Widianto menyampaikan, perseroan melakukan corporate action melalui IPO dengan menjual saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Advertisement
Dukung Sumber Pendanaan
Langkah ini dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan perseroan dalam meningkatkan kapasitas dan menambah jenis alat berat perseroan sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan lama dan pelanggan baru, dengan meningkatnya kapasitas dan menambah jenis alat berat akan berdampak pada peningkatan profit yang pada akhirnya value perusahaan akan meningkat.
Selain itu, tujuan perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perseroan agar perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
"Pengembangan tersebut akan sangat menopang pendapatan perseroan kedepannya yang akan berdampak pada profit Perseroan beberapa tahun kedepan dan juga akan meningkatkan kemampuan pendanaan dari kas perseroan untuk menghadapi tantangan ekspansi di masa depan. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat," katanya.
Selain itu, perseroan akan tetap membuka diri terhadap potensi bisnis agar bisa berkembang, oleh karena itu momentum IPO ini akan memberikan percepatan kepada WIDI untuk tumbuh sekaligus memperkuat pondasi keuangan kami untuk menghadapi tantang ekspansi di masa depan.