Liputan6.com, Guangdong - Insiden penusukan terjadi di sebuah taman kanak-kanak (TK) di Provinsi Guangdong, China pada Senin (10/7/2023). Tragedi ini menewaskan enam orang termasuk di antaranya tiga siswa.
Insiden tersebut terjadi pukul 07.40 waktu setempat.
Advertisement
Dilansir BBC, Senin (10/7/2023), pejabat kota setempat mengatakan korban lainnya adalah seorang guru dan dua orang tua. Selain korban tewas, satu orang dilaporkan terluka.
Polisi mengatakan pihaknya telah menangkap pria berusia 25 tahun dengan nama belakang Wu di Kota Lianjiang.
Pria itu ditangkap pada pukul 08.00 waktu setempat. Polisi menyebut serangan penikaman ini sebagai kasus "penyerangan yang disengaja".
Seorang pemilik toko yang bekerja di dekat taman kanak-kanak (TK) tersebut mengatakan kepada BBC bahwa daerah sekitarnya telah ditutup.
Serangan itu telah memicu percakapan luas di seluruh platform media sosial China, dengan banyak pengguna yang mengaku terkejut atas insiden penusukan yang terjadi.
Kejahatan dengan kekerasan relatif jarang terjadi di China, tetapi negara itu telah mengalami serangkaian serangan pisau dalam beberapa tahun terakhir, targetnya termasuk beberapa di sekolah.
Serangan Pisau Lainnya
Pada Agustus tahun 2022 lalu, seorang penyerang bersenjata pisau melakukan penusukan di sebuah taman kanak-kanak di Provinsi Jiangxi tenggara, menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya.
Pada April 2021, penusukan massal terjadi di Kota Beiliu, di wilayah otonomi Guangxi Zhuang hingga menewaskan dua anak, sementara 16 lainnya luka-luka dalam penusukan massal di
Pada Oktober 2018, 14 anak terluka dalam serangan pisau di taman kanak-kanak di Chongqing, China barat daya.
Otoritas China telah meningkatkan keamanan di sekitar sekolah sejak tahun 2010.
Tahun itu, Kementerian Keamanan Publik telah mendesak otoritas lokal untuk "menindak tegas" kegiatan kriminal untuk memastikan keselamatan guru dan siswa.
Setelah serangan April 2021, Kementerian Pendidikan China juga mengamanatkan latihan evakuasi darurat di sekolah.
Advertisement