Liputan6.com, Jakarta Batik merupakan salah satu karya asli Indonesia yang merupakan lukisan di atas kain. Batik banyak dipakai di banyak daerah di Nusantara, salah satunya batik dari Kota Tarakan.
Ya, Tarakan menghadirkan batik dengan motif khas yang terinspirasi dari kekayaan alam kotanya. Kali ini, Tarakan menghadirkan lima koleksi batiknya dalam Fashion Show Kota Tarakan di acara Festival6 yang digelar di Senayan Park, Jakarta, Minggu (9/7).
Advertisement
Dalam fashion show tersebut, Pemerintah Kota Tarakan berkolaborasi dengan desainer kenamaan Tanah Air, Wignyo Rahadi. Adapun lima koleksi batik Tarakan beserta maknanya tersebut adalah:
1. Batik Coklat
Ini adalah batik Tarakan dengan motif Piyai Milenial yang terinspirasi dari tanaman pakis yang tumbuh subur di hutan Tarakan, Kalimantan Utara. Motif batik ini memiliki filosofi yaitu keselarasan dan keharmonisan dalam hidup yang tetap tumbuh subur dalam masyarakat Kalimantan Utara.
Advertisement
2. Batik Ungu
Motif batik Benuanta ini merupakan penggabungan dari tiga suku yang ada di Kalimantan Utara. Pertama adalah ornamen Dayak Taghol, motif yang biasa dijumpai pada ornamen rumah panjang yang merupakan warisan budaya. Kedua adalah motif bunga raye yang merupakan bunga kebanggaan warga Tidung. Ketiga adalah kombinasi ornamen ukiran pada rumah kesultanan bulungan.
Dari tiga unsur budaya tersebut terlihat kekayaan yang ada di Kalimantan Utara ini menunjukkan sebuah kebersamaan dan kebersatuan dari seluruh etnik budaya dan suku yang ada di Kalimantan Utara.
3. Batik Hitam Oranye
Motif Kekanus (gurita)yang menggambarkan Kota Tarakan sebagai daerah pesisir yang kaya dengan hasil laut dan menjadi produk andalan daerah. Filosofi gurita berarti banyak kehidupan yang dirangkul menjadi satu kesatuan yang utuh.
Advertisement
4. Batik Hitam
Jika dilihat dari historisnya, para petani suku Tidung mengukir kepala parang sebagai simbol kesiapan bertani. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya nenek moyang mereka. Motif Utok Gayang ini sekaligus menyimbolkan kekuatan kebersamaan, dan keluhuran dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari.
5. Batik Hitam Abu-abu
Motif Nawok Siam menandakan nenek moyang Suku Tidung yang menjadi pelaut andal, dalam menghadapi kehidupan di laut. Nawok Siam menyimbolkan bahwa kehidupan itu pasang surut dalam hal mencari rezeki.
Dalam parade batik Tarakan ini, selain lima model tersebut, Wali Kota Tarakan Khairul dan Ketua Dekranasda Kota Tarakan Siti Rujiah Khairul juga menggunakan kain batik lukis menggunakan canting tulis.
Batik dengan tema gelombang budaya Paguntaka yang menggambarkan kehidupan sosial budaya yang ada di bumi Paguntaka yaitu di Tarakan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Tarakan harus menghadapi banyak tantangan, mulai dari sosial, ekonomi, dan budaya yang menjadikan warga Tarakan semakin mandiri.
Di kesempatan terpisah, Wignyo mengatakan adanya kolaborasi dengan Tarakan adalah salah satu hal yang baik untuk dilakukan. Menurutnya, kolaborasi tersebut baik dijalin secara rutin dan berkelanjutan.
"Meski tujuannya branding yaitu memperkenalkan produk dan program daerah, namun tanpa disadari juga akan banyak orang yang penasaran dengan Tarakan," kata Wignyo.
Untuk informasi, koleksi batik Tarakan yang berkolaborasi dengan Wignyo di panggung Festival6, tersedia dalam bentuk pakaian jadi alias ready to wear di Tenun Gaya by Wignyo, di Jalan Cipete Raya. Untuk kain Tarakan, bisa didapatkan langsung dari Kota Tarakan.
(*)
Advertisement