Kenali Gejala Stroke dan Cara Pencegahannya!

stroke merupakan gangguan pembuluh darah otak, dapat berupa tersumbat atau pecah yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak (infark atau kematian jaringan) ataupun pendarahan dalam otak.

oleh stella maris pada 11 Jul 2023, 01:33 WIB
Ilustrasi stroke/Shutterstock-MMD Creative.

Liputan6.com, Jakarta Stroke di Indonesia merupakan salah satu penyakit dengan penyebab kematian terbesar, yaitu sekitar 15,4% kematian, disusul dengan hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Jika beberapa tahun sebelumnya stroke banyak menyerang usia lanjut, namun seiring berjalannya waktu, stroke banyak menyerang usia produktif. 

Spesialis Saraf di Rumah Sakit EMC Tangerang, dr. A. Chalim Muntasir, Sp.S mengutip laman EMC.id menjelaskan, stroke merupakan gangguan pembuluh darah otak, dapat berupa tersumbat atau pecah. Stroke dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak (infark atau kematian jaringan) ataupun pendarahan dalam otak. 

Ada dua jenis stroke yang harus kamu ketahui, seperti dijelaskan dr. A Chalim, yaitu: 

1. Stroke Sumbatan (stroke non perdarahan) terjadi karena pembuluh darah ke otak tersumbat atau menyempit, aliran darah ke otak terganggu atau berkurang yang berakibat jaringan otak kurang mendapat nutrisi dan Oksigen sehingga mengalami kerusakan atau kematian jaringan

2. Stroke Perdarahan terjadi karena pembuluh darah di otak pecah, darah menggenangi atau menggumpal dalam otak

 


Gejala Stroke yang Harus Diketahui

Stroke dapat terjadi jika terdapat suatu peradangan atau infeksi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Selain itu, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba juga dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak yang biasanya menyebabkan penderitanya menjadi pingsan. 

Sebagian besar (95%) pasien stroke seperti dikutip dalam buku Deteksi Dini Stroke Iskemik yang ditulis Yuyun Yueniwati dijelaskan bahwa banyak pasien merasakan kelurahan pertama mulai sejak di luar rumah sakit. Lalu apa sebenarnya gejala stroke? 

dr. A Chalim mengatakan otak mempunyai fungsi mengatur seluruh fungsi-fungsi tubuh. Maka adanya kerusakan jaringan otak, akan berakibat timbulnya gejala-gejala terganggunya fungsi-fungsi tubuh, antara lain: 

  • Gangguan fungsi motorik (kelumpuhan sebagian anggota tubuh)
  • Gangguan fungsi sensorik (rasa, panca indera)
  • Lumpuhnya saraf kranial (mulut mencong, bicara pelo atau cedal)
  • Gangguan memori atau  ingatan, gangguan pengertian
  • Sakit kepala yang lebih berat bisa terjadi penurunan kesadaran, bahkan bisa sampai koma, sampai bisa terjadi kematian

Penyebab utama dari stroke itu adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) dan sklerosis  atau penebalan dan kekakuan dinding pembuluh darah otak. 

A. Hal yang dapat dikendalikan

  • Peyakit Gula (diabetes)
  • Kelebihan kadar lemak / kolesterol dalam darah
  • Penyakit yang berkaitan dengan jantung
  • Penyakit yang berkaitan dengan darah
  • Kelainan pembuluh darah
  • Kekurangan vitamin B dan C
  • Kegemukan, perokok, alkoholis
  • Pernah stroke (terulang)
  • Ketegangan mental atau stres

B. Hal yang tak dapat dikendalikan

  • Faktor usia
  • Jenis Kelamin
  • Ras-ras terentu
  • Keturunan atau herediter
  • Yang ujung-ujungnya akan bermuara pada terjadinya hipertensi dan sklerosis pembuluh darah 

 


Bagaimana Upaya Mencegah Terjadinya Stroke?

Utamanya adalah menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor risiko tersebut, antara lain :

  • Batasi makanan-makanan yang mengandung gula, lemak, perbanyak sayuran dan buah-buahan (dalam pengertian yang lebih luas, gizi harus seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, vitamin, cairan)
  • Konsultasi dengan ahli gizi sangat dianjurkan
  • Berolahraga secara teratur (perlu untuk kesehatan jantung)
  • Hindari merokok, alkohol
  • Usahakan tidak stres dalam kehidupan
  • Selain itu juga perlu mewaspadai munculnya keluhan-keluhan seperti rasa kesemutan sebagian tubuh, tiba-tiba penglihatan kabur atau  pendengaran berkurang, bicara agak terganggu, lemas-lemas sebagian anggota tubuh
  • Sering-seringlah periksa kesehatan rutin (check up) terutama pemeriksaan laboratorium darah gula, kolesterol, juga tekanan darah

 


Bagaimana Penanganan Stroke?

  1. Bila mencurigakan munculnya gejala atau keluhan tadi, segera bawa ke RS yang fasilitasnya cukup lengkap (laboratorium, alat rontgen, CT scan, ruang ICU, ada dokter-dokter setidaknya spesialis saraf, jantung, penyakit dalam, bedah saraf, rehabilitasi, dll)
  2. Akan ada penanganan kedaruratan di ruang IGD (pemeriksaan fisik, lab, foto ro dada, CT Scan otak, EKG, infus, obat-obatan yang segera diberikan, dsb). Berikan keterangan yang jelas kepada dokter yang memeriksa tentang riwayat penyakitnya . Jangan menyembunyikan informasi tentang tentang kesehatan pasien
  3. Sesuai kondisi pasien, maka akan ditentukan ruang perawatannya apakah cukup di ruang rawat biasa, HCU / ICU, ruang isolasi, atau mungkin malah dianggap cukup berobat jalan
  4. Bila harus dirawat di ruang ICU dimana kadang diperlukan alat bantu nafas (ventilator), atau perlu operasi pelobangan jalan nafas (trakeostomi) sebaiknya keluaga segera menyetujuinya
  5. Khusus bila ada perdarahan otak yang cukup besar (stroke jenis perdarahan), tindakan operasi buka kepala (kraniotomi) oleh dokter bedah saraf mungkin perlu dilakukan
  6. Obat-obatan yang digunakan tergantung dari kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan
  7. Tindakan yang tidak kalah penting adalah rehabilitasi medis, baik secara pasif atau aktif (biasanya setelah semua kedaruratan dilewati), bisa berupa fisioterapi, terapi wicara, occupational therapy
  8. Selanjutnya adalah tindakan pencegahan sekunder, yaitu mencegah berulangnya stroke (seperti tindakan pencegahan tersebut di depan), serta dengan minum obat-obatan yang diperlukan. Faktor yang sangat berpengaruh dalam suksesnya perbaikan kondisi penderita stroke adalah kerja sama yang baik antara dokter, pasien, keluarga pasien dan terapis.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya