Menjelang Tahun Politik, Alumni BEM Diminta untuk Jaga Kedamaian

Jelang tahun politik, Ketua Umum DPP Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM), Zainudin Arsyad, mengajak alumni BEM di seluruh Indonesia untuk berperan dalam menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2023, 09:14 WIB
Ketua Umum DPP FABEM Zainudin Arsyad (kiri) saat menyerahkan cendera mata kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM), Zainudin Arsyad, mengajak alumni BEM di seluruh Indonesia untuk berperan dalam menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa menjelang tahun politik 2024. Zainudin menyatakan bahwa alumni BEM atau mahasiswa yang pernah memimpin lembaga di kampus memiliki peranan penting dan pengaruh positif terhadap masyarakat dalam menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa.

"Jangan sampai terpolarisasi dalam perpecahan. Kalau bisa, meskipun anak bangsa memiliki pilihan politik yang berbeda, tetapi kita memiliki satu komitmen bahwa NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah harga mati," ujar Zainudin saat pengukuhan DPP FABEM di Jakarta pada Senin (10/7/2023).

Pengukuhan pengurus FABEM ini merupakan yang pertama kalinya. FABEM telah melakukan deklarasi pada 5 November 2022 dan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Pada acara pengukuhan tersebut, tema yang diangkat adalah "Kolaborasi pemuda menjaga kedamaian NKRI menjelang tahun politik."

Zainudin menyampaikan bahwa alumni BEM memiliki latar belakang politik, pilihan politik, pandangan politik, dan latar belakang organisasi yang berbeda-beda. Namun, mereka mampu bersatu dalam wadah alumni.

"Artinya, ini adalah bagian dari memberikan contoh kepada pemimpin negeri ini dan pihak terkait bahwa mahasiswa, yang dulu sering mengkritik dengan logika dan keberanian, mampu bersatu dan damai," ujarnya.

Zainudin juga menegaskan bahwa FABEM berkomitmen untuk tidak menyatakan sikap politik mendukung calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

"Namun, pimpinan-pimpinannya dapat menyatakan sikap politik. Itu merupakan hak prerogatif sebagai anak bangsa untuk mengambil sikap politik. Namun, lembaga ini sebagai wadah silaturahmi kita bersama akan tetap komitmen untuk independen dan tidak akan menyatakan sikap politik atas nama lembaga," kata Zainudin.

"Atas nama pribadi, saya menganjurkan agar alumni BEM tidak boleh menjadi penumpang dalam Tahun Politik 2024. Kita harus menjadi bagian yang menentukan pemimpin Indonesia ke depan agar lebih baik untuk kita," tambahnya.

Sementara itu, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengingatkan jelang Pemilu 2024 agar semua pihak tidak saling mencaci maki dan memusuhi sesama karena perbedaan dukungan politik.

"Kita boleh mendukung pasangan capres dan cawapres, pasangan gubernur, bupati, wali kota, tetapi kita harus memiliki sikap. Jangan mengorbankan teman dan memusuhi sesama anak bangsa," tegas Bamsoet.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya