Jurus Pemkot Tangerang Kendalikan Kasus Obesitas yang Hantui Masyarakat

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, data terakhir pada Mei 2023 menunjukkan ada 20 ribu warga Kota Tangerang mengalami obesitas.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Jul 2023, 04:24 WIB
Kendalikan kasus obesitas di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan setempat aktifkan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di tiap-tiap wilayah.

Liputan6.com, Jakarta Guna mengendalikan kasus obesitas di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan setempat aktifkan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di tiap-tiap wilayah. 

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kasus obesitas di Indonesia meningkat signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. 

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, dengan data terakhir pada Mei 2023, ada 20 ribu warga Kota Tangerang mengalami obesitas. Ini merupakan skrining dengan sasaran di atas 15 tahun, dan juga ditemukan hasil warga terkonfirmasi obesitas didominasi usia 20 tahun hingga 50 tahun. 

Diketahui, obesitas merupakan masalah multifaktor yang dipengaruhi peningkatan asupan energi, perubahan pola makan dari tradisional ke modern, urbansisasi, dan penurunan aktivitas fisik. Faktor tersebut didukung oleh kontribusi faktor lain seperti aspek sosial ekonomi, budaya, perilaku dan lingkungan. 

"Untuk mengendalikan angka tersebut, salah satu upayanya adalah dengan 419 Posbindu yang tersebar. Ini merupakan kegiatan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular termasuk obesitas, melalui pemberdayaan masyarakat. Sasaran program ini ditujukan kepada seluruh masyarakat sehat dan berisiko yang berusia mulai dari 15 tahun ke atas,"kata Kepala Dinas Kesehatan, dr Dini Anggraeni, Selasa (11/7/2023).

Dalam pelaksanaannya, Posbindu diselenggarakan dalam sebulan sekali atau lebih, sesuai dengan kesepakatan serta dapat saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Dengan berbagai kegiatan yang menyehatkan, mulai dari cek lingkar perut wanita maksimal 80cm dan pria 90cm, cek indeks masa tubuh kurang dari 25 baik dan lebih dari 25 terindikasi buruk. 

"Selain itu juga, ada pemeriksaan faktor risiko seperti diet tidak sehat, kurang aktvitas fisik, merokok dan mengkonsumsi alcohol, serta pemeriksaan gangguan mental atau emosional,” ungkap dr Dini. 

 


Warga dapat Periksa Kesehatan

Lalu, warga juga dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, tes tajam pengkihatan dan pendengaran. Serta tersedianya konseling atau edukasi pentingnya konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, bahaya merokok dan alkohol serta pembatasan gula, garam dan lemak. 

“Posbindu dapat diikuti semua masyarakat, dengan pemantauan dan pendampingan Puskesmas. Kegiatan ini dapat diikuti secara gratis, untuk semua kalangan mulai dari usia 15 tahun, baik ibu-ibu, remaja bahkan bapak-bapak diimbau untuk rutin mengikuti Posbindu. Jangan malas, karena obesitas tengah menghantui kita dengan pola hidup tidak sehat yang dilakukan,” katanya.

 

Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya