Mendag Zulkifli Hasan Iri, Volume Perdagangan Korsel-Vietnam Lebih Tinggi dari Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan iri dengan capaian volume perdagangan antara Korea Selatan (Korsel) dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Jul 2023, 12:00 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan iri dengan capaian volume perdagangan antara Korea Selatan (Korsel) dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar. Sementara itu, volume perdagangan Korsel dan Indonesia baru mencapai USD 24,5 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan iri dengan capaian volume perdagangan antara Korea Selatan (Korsel) dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar. Sementara itu, volume perdagangan Korsel dan Indonesia baru mencapai USD 24,5 miliar.

"Volume perdagangan Indonesia dengan korsel baru USD 24,5 miliar. Padahal, korsel dengan vietnam sudah hampir 85 miliar dolar," ujar Mendag Zulhas saat mengunjungi Pabrik PT Hyundai Motor Manufakturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (11/7).

Mendag Zulhas menyebut, tingginya volume perdagangan antara Korea Selatan dan Vietnam itu dipicu oleh kegiatan investasi yang lebih banyak dilakukan ketimbang dengan Indonesia. Sehingga, transaksi perdagangan yang dibukakan Korsel bersama Vietnam jauh lebih tinggi.

"Itu karena banyak investasi Korsel di Vietnam," ungkapnya.

Oleh karena itu, Mendag Zulhas berharap Korsel lebih aktif lagi untuk melakukan investasi berbagai sektor. Salah satunya sektor otomotif seperti yang dilakukan Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak usaha Hyundai Motor Group, dengan membangun pabrik battery system atau sistem bateraiHyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

"Dubes, Saya, dan yang lain akan bekerja keras agar volume perdagangan (RI-Korsel) yang 24,5 miliar bisa lebih besar dari Korsel dengan Vietnam yang sudah mencapai 78 miliar dolar," pungkasnya.

Hyundai Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 900 Miliar di Cikarang

Sebelumnya, Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak usaha Hyundai Motor Group, memulai pembangunan pabrik battery system atau sistem bateraiHyundai pertama di Indonesia. Tepatnya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Hasil kolaborasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara (ASEAN). Dana sebesar USD 60 juta, setara Rp 900 miliar, diinvestasikan dengan rencana produksi massal pada paruh pertama 2024.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 


Mendag Zulkifli Luncurkan TEI ke-38, Targetkan Potensi Transaksi Sebesar USD 11 Miliar

Peluncuran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38, hari ini, Senin (10/7) di kantor Kementerian Perdagangan.

Kementerian Perdagangan terus berkomitmen mendorong peningkatan ekspor produk-produk Indonesia, termasuk produk usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam setiap kesempatan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan selalu mengajak semua pemangku kepentingan untuk mempererat kerja sama dalam meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia. 

Salah satu upaya yang dilakukan Kemendag adalah dengan meluncurkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38. Melalui event ini, Kemendag menargetkan nilai potensi transaksi TEI ke-38 sebesar USD 11 miliar atau meningkat 10 persen dari TEI ke-37 tahun 2022 lalu.

“Hari ini kita meluncurkan Trade Expo Indonesia tahun 2023. Untuk meningkatkan ekspor, kata kuncinya adalah kerja sama. Tahun lalu, kita mencatatkan USD 15,83 miliar di TEI ke-37. Jadi, tahun ini harus lebih bagus lagi. Sekali lagi, kata kuncinya adalah kerja sama. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kerja samanya,” kata Mendag Zulkifli Hasan saat meluncurkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38, hari ini, Senin (10/7) di kantor Kementerian Perdagangan. 

Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 mengangkat tema “Sustainable Trade for Global Economic Resilience”. Dalam peluncuran tersebut, turut hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Gelaran TEI ke-38 akan dibuka pada 18 Oktober 2023 dan digelar secara hibrida. Pameran tatap muka akan berlangsung pada 18–22 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Sementara itu, pameran daring akan berlangsung pada 18 Oktober–18 Desember 2023 dan diakses melalui https://www.tradexpoindonesia.com.

Pada TEI ke-38, produk-produk unggulan ekspor akan ditampilkan dalam tujuh zona produk. Ketujuh zona tersebut adalah Food & Beverages; Home Living; Digital & Services; Beauty & Personal Care; Chemical, Energy & Industrial Product; Medical Equipment & Healthcare; dan Fashion, Textile & Accessories. 


Mendag Optimis Target Potensi Transaksi Bisa Tercapai

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan TEI ke-38 di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (10/7/2023). (Elza/Liputan6.com)

Kemendag menargetkan pada TEI ke-38 ini akan tercipta potensi transaksi sebesar USD 11 miliar. Terdapat peningkatan target potensi transaksi sebesar 10 persen dibanding TEI sebelumnya yang sebesar USD 10 miliar.

Mendag Zulkifli Hasan optimistis pelaksanaan TEI dalam format hibrida akan dapat mendorong realisasi target potensi transaksi tersebut.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih tinggi dari pencapaian potensi transaksi tahun lalu. Kami berterima kasih atas kerja sama tahun lalu dari para duta besar RI yang mendatangkan calon pembeli, badan-badan usaha milik negara, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, pemerintah daerah yang telah mengirim UMKM terbaik mereka ke TEI, dan para pelaku usaha. Kita akan ulangi kerja sama di tahun ini dan akan kita lakukan lebih baik lagi,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

 TEI ke-38 juga menargetkan 1.200 peserta pameran, 25 ribu pengunjung pameran tatap muka, dan 33 ribu pengunjung daring. Dalam TEI ke-38, Kemendag memfasilitasi lebih banyak kesempatan eksportir Indonesia bertemu dengan calon pembeli mancanegara. Akan terdapat kegiatan dalam bentuk business matching, business counseling, dan seminar internasional yang akan membahas kebijakan perdagangan serta tren pasar. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya