Liputan6.com, Lombok Timur Wanita muda asal Selong, Lombok Timur, bernama Ana Yohana menceritakan pengalamannya menjalani perawatan di rumah sakit. Di usianya yang masih muda, 25 tahun, Ana harus keluar masuk rumah sakit untuk melakukan pengobatan secara rutin demi menjaga kesehatannya. Pada awalnya, Ana terdaftar sebagai pasien umum hingga akhirnya dibiayai oleh Program JKN.
“Sekiranya 2 tahun lalu, saya tiba-tiba merasakan sakit dan sering merasa cemas ternyata ada maag kronis, dokter menyarankan untuk melakukan pengobatan secara rutin. Perasaan saya saat itu sangat kecewa dan sedih, saya sempat tidak bisa menerima keadaan karena saya harus rawat jalan dan otomatis pembayarannya pun dilakukan setiap saya melakukan pengobatan sehingga tidak sedikit biaya yang harus saya keluarkan, sementara saya bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan,” cerita Ana beberapa waktu lalu saat berada di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Advertisement
Ana menceritakan bahwa ia harus menjalani pengobatan untuk terus menjaga kebugaran dirinya meskipun masalah biaya tidak lagi menjadi persoalan karena Program JKN yang membantu dirinya. Selama dirinya menjalani pengobatan di rumah sakit, ia mengaku tidak bisa membayangkan apabila harus mengeluarkan biaya yang banyak dalam setiap kali melakukan pengobatan.
Sampai akhirnya dengan adanya BPJS Kesehatan rasa kekhawatirannya pun berangsur membaik karena ia tidak perlu lagi memikirkan biaya selama ia menjalani pengobatan di rumah sakit.
“Sepertinya doa saya terjawab, dan kekhawatiran saya perlahan hilang karena pemerintah mempunyai program jaminan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu seperti saya. Saya sangat senang saat mengetahui bahwa saya terdaftar sebagai peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI),” ujar Ana.
Ditanggung Program JKN, Ana Tak Khawatir dengan Biaya RS
Ana merasa bersemangat lagi untuk menjalani pengobatan. Bagaimana tidak, setiap kali ana melakukan pengobatan baik di puskesmas ataupun di rumah sakit dibayarkan sepenuhnya oleh Program JKN. Meskipun terkadang Ana merasa sedih, akan tetapi Ana harus tetap semangat karena Kesehatan dia sangat diperhatikan oleh pemerintah dan rumah sakit lewat Program JKN ini.
“Tak ada lagi beban pembiayaan selama saya menjalani proses pengobatan ini. Dulu saya selalu berpikir mengenai biaya sebelum pengobatan, tetapi sekarang saya menjalaninya dengan semangat. Pelayanan yang saya terima sangat bagus, Rumah sakitnya sangat bersih, dokter dan perawatnya sangat baik, saya sangat puas. Jadi peserta JKN tidak dibeda-bedakan sama sekali, meskipun saya peserta BPJS dari segmen PBI yang pembiayaannya dibayarkan oleh pemerintah,” ungkap Ana.
Advertisement
Manfaat BPJS Kesehatan Sangat Penting
Ana menambahkan awal mula menderita sakit, Ana menyesal dan kecewa dengan dirinya sendiri yang memiliki pandangan bahwa BPJS Kesehatan itu kurang begitu penting, akan tetapi sekarang Ana sadar bahwa BPJS Kesehatan ini sangat penting manfaatnya.
"Dulu saya tidak terlalu menganggap BPJS Kesehatan penting, karena saya merasa masih muda dan sehat, tapi setelah sakit ternyata program ini sangat membantu. Untung ada Program JKN, saya sekarang sudah mendapat penanganan dan saya benar-benar tidak mengeluarkan biaya untuk pelayanan kesehatan yang saya terima, bahkan kalaupun saya tidak lagi terdaftar sebagai peserta PBI saya akan terus mengikuti program JKN dan akan membayar iuran secara rutin,” ujar Ana.
Dirinya berharap agar BPJS Kesehatan dapat senantiasa membantu masyarakat Indonesia yang memerlukan biaya pelayanan kesehatan. Agar nantinya tidak ada lagi masyarakat yang takut untuk berobat karena mahalnya biaya kesehatan. sehingga mengobati rasa sakitnya dengan cara-cara yang diluar medis.
“Saya berharap semoga Program JKN ini terus ada, karena saya sangat merasakan manfaatnya, saya tidak bisa membayangkan jika saya tidak terdaftar menjadi peserta JKN, mungkin saya pasrah dan tidak bisa mengobati sakit yang saya rasakan, sekali lagi saya ucapan terimakasih BPJS Kesehatan,” tutup Ana.
(*)