Liputan6.com, Malang - Upaya pencarian mahasiswa asing program pertukaran mahasiswa (student exchange) Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang Kabupaten Malang terus dilakukan.
Advertisement
Upaya pencarian dilakukan salah satunya melalui udara dengan menggunakan pesawat Casa.
"Karena sampai saat ini belum ada keterangan maupun kejelasan terhadap JOS (mahasiswa asing asal Swiss), kami terus melakukan upaya pencarian. Kami juga berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyisir dari udara dengan menggunakan pesawat Casa," kata Dekan Fakultas Kedokteran UB Malang Wisnu Barlianto, Selasa malam 11 Juli 2023.
Wisnu mengatakan, untuk mempercepat informasi terkait perkembangan mahasiswa yang hanyut tersebut, setiap hari ada dokter yang standby di lokasi.
Sementara itu, mahasiswa asing lainnya yang sudah ditemukan, Anna BR asal Spanyol sudah dirujuk ke RS Universitas Brawijaya (RSUB) dari Puskesmas Bantur, Kabupaten Malang, pada Minggu (9/7) sekitar pukul 15.000 WIB.
Dokter RSUB yang menangani Anna BR, mahasiswi asal Spanyol tersebut, Vira Wardani mengatakan bahwa Anna mengalami perkembangan kesehatan yang positif.
"Saat ini Anna sudah dirawat di ruangan (kamar). Setelah kami periksa, Anna mengalami tiga hal, yakni dehidrasi, sunburn dan traumatis. Untuk dehidrasi sudah kami kelola dan kami tangani," ujar Vira.
Ia mengatakan berdasarkan kesimpulan tim dokter RSUB, Anna menunjukkan perkembangan positif, namun saat ini harus ditemani secara bergantian, namun masih tetap memberlakukan pembatasan. Sehingga, masih belum bisa dikunjungi.
Hanya saja, lanjut Vira, untuk bisa melakukan fungsinya secara mandiri, Anna membutuhkan waktu, terutama untuk mengatasi traumatis dan sunburn-nya.
"Besok kami lakukan evaluasi dan pemeriksaan kembali, semoga kondisi Anna segera pulih," ujarnya.
Ketua Internasional Relations Office FK UB Happy Kurnia Permatasari mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kedutaan negara asal mahasiswa, baik yang dari Spanyol maupun Swiss.
"Kami secara intensif juga berkomunikasi dengan keluarga Anna di Spanyol," ucapnya.
Satu Korban Ditemukan Meninggal di Tulungagung
Sementara itu, hasil pencarian menemukan satu korban meninggal bernama I Made Indraprastha. Dia ditemukan meninggal dunia di Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi, mengatakan bahwa jenazah korban yang merupakan salah satu pemandu wisata tersebut ditemukan tim gabungan dan Paguyuban Nelayan Popoh kurang lebih pukul 12.30 WIB.
"Tim SAR gabungan dan Paguyuban Nelayan Popoh menemukan satu jenazah di lokasi (Pantai Popoh) tersebut," kata dia.
Ia menjelaskan dari total lima korban yang terseret arus tersebut, dua ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan satu lainnya meninggal dunia.
Pencarian saat ini menyisakan dua orang wisatawan yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, sejak Sabtu (8/7).
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menambahkan setelah jenazah tersebut ditemukan, dilakukan evakuasi ke Rumah Sakit dr Iskak Kabupaten Tulungagung untuk dilakukan identifikasi.
Dia mengatakan setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas posko induk di Kabupaten Malang langsung melakukan klarifikasi dengan pihak keluarga korban di Posko Pantai Jembatan Panjang.
"Keluarga korban, melihat tanda atau ciri-ciri yang melekat di tubuh jenazah. Dari hasil identifikasi seperti jam tangan, gelang tridatu yang melekat, memiliki kecocokan atau identik dengan milik I Made Indraprastha," katanya.
Korban yang berusia 42 tahun tersebut merupakan warga Jalan Ikan Gurami Dalam, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Advertisement
5 Orang Terseret
Sebelumnya, lima wisatawan dilaporkan terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Sabtu (8/7), sekitar pukul 08.00 WIB. Sebanyak dua di antara lima orang yang terseret ombak tersebut merupakan WNA dengan jenis kelamin perempuan.
Peristiwa itu bermula pada saat dua WNA tersebut kesulitan untuk menepi pada saat berenang di Pantai Jembatan Panjang itu. Sebanyak tiga orang WNI yang merupakan pemandu wisata yakni I Made Indraprastha, B dan Pendik atau M. Ruspandi berusaha untuk membantu dua WNA itu.
Namun, pada saat akan membantu dua WNA tersebut ombak besar menerjang mereka dan pada akhirnya lima orang tersebut terseret ke tengah laut. Sebanyak dua di antara lima korban tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi selamat yakni Pendik dan Ana Ramirez asal Spanyol, sedangkan I Made Indraprastha ditemukan meninggal dunia.
Saat ini, pencarian difokuskan pada dua korban lain yang belum ditemukan yakni JOS yang merupakan wisatawan berkebangsaan Swiss dan B yang merupakan seorang pemandu wisata.