Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) telah mendapat restu untuk mendatangkan 3 rangkaian KRL baru impor dari Jepang. Menurut rencana, KRL baru itu akan tiba di Indonesia pada pertengahan - akhir tahun 2024 mendatang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menerangkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan tahap administrasi. Artinya, tahapan awal untuk memastikan proses impor KRL baru dari Jepang sudah berjalan.
Advertisement
"Ini sudah dalam tahap administrasi untuk pengadaan, mudah-mudahan tahun depan bisa didatangkan, dan ini sudah pembahasan teknis (spesifikasi KRL)," ujar dia kepada wartawan di Depo KRL Depok, ditulis Rabu (12/7/2023).
Anne mengisahkan, tanda tangan kontrak antara KAI Commuter dan pihak dari Jepang ditarget akan berlangsung pada Agustus-September tahun ini. Setelah itu, baru bisa dilakukan pemesanan dan mengurus proses untuk pengapalan 3 rangkaian KRL impor.
Dia menyebut, lama waktu pengapalan sendiri berkisar antara 14-15 bulan. Namun, dia juga memastikan, waktu tersebut adalah waktu terlama untuk bisa segera masuk ke Indonesia dan beroperasi.
"Ya maybe ya (pengapalan di Agustus-September), dengan pembahasan teknis dari bulan ini, satu bulan ini kita proses terus, spesifikasi teknis, mereka harus dapatkan data prasarana kita jadi bisa jadi referensi mereka untuk produksi mereka," bebernya.
Anne menyebut saat ini yang didekati untuk kerja sama impor KRL baru adalah JR East. Menurutnya, ini juga menjadi lanjutan kerja sama yang sudah terjalin. Kendati sudah ada obrolan awal, Anne enggan mengungkap berapa besaran dana yang harus disiapkan untuk mengimpor 3 rangkaian KRL baru tersebut.
"Ada beberapa kerja sama dengan JR (East) ya, tapi poin oentinfnya produksi di Jepang itu ada ekosistemnya. Tapi sampai saat ini yang kita dekati memang JR (East) ya," ungkapnya.
Tak Jadi Impor KRL Bekas
Diberitakan sebelumnya, Keputusan impor KRL dari Jepang akhirnya menuai titik terang. Dalam rapat yang dipimipin Menko Luhut, diputuskan untuk impor KRL baru dari Jepang, tidak jadi KRL bekas.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan dalam rapat tersebut setidaknya dihadiri BPKP, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perhubungan.
"Dari hasil rapat rapat yang dilakukan oleh Pak Luhut, keputusannya mengimpor kereta baru tidak bekas," tegas Erick Thohir ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (26/6/2023).
Impor KRL baru dari Jepang ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan jumlah penumpang KRL yang terus mengalami peningkatan.
Advertisement
Sesuai Undang-Undang
Erick Thohir juga menegaskan, impor KRL baru ini justru tidak menyalahi Undang-Undang. Karena sesuai aturannya, tidak boleh impor barang bekas dari negara manapun.
"Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori. Skarang tinggal permodalan seperti apa. Hail rapat ini tentu akan disampaikan ke Kemenkeu, supaya bisa ada solusi," terang Erick Thohir.
Tidak hanya itu, secara jangka panjang, Erick Thohir juga akan terus menggenjot produksi PT INKA. Maka dari itu, pihaknya saat ini tengah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk INKA sebesar Rp 3 triliun.
PT INKA harus digenjot produksi gerbong yang dibutuhkan. INKA ini kualitasnya ada dua, pertama memang yang kita miliki selama ini di Madiun. Ada juga yang higher grade, atau produk tingkat lebih tinggi diproduksi di Banyuwangi," pungkas Erick Thohir.
Retrofit 19 Rangkaian KRL
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memutuskan untuk melakukan pembaharuan teknologi terhadap 19 kereta mulai tahun ini. Ini dibuat setelah pemerintah melarang impor KRL bekas.
VP Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, KAI Commuter Indonesia telah mengadakan rapat koordinasi bersama Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT KAI, dan juga PT INKA yang dipimpin langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu 21 Juni 2023.
"Rapat tersebut menyusun bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana KRL melalui skema retrofit untuk replacement sarana yang ada dalam 5 tahun ke depan. Juga pengadaan sarana KRL baru untuk replacement dan penambahan kapasitas," jelas Anne dalam keterangan tertulis, Minggu (25/6/2023).
Anne menyampaikan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini sudah diangka 850 ribu orang per hari. Adapun volume tertinggi pada tahun ini mencapai 975 ribu orang, dan akan terus bertambah.
"KAI Commuter menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas dukungannya dalam proses pengadaan sarana kereta baru ini. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan operasional lima tahun ke depan," imbuhnya.
Advertisement