Liputan6.com, Jakarta Indonesia masih berjuang mengeliminasi malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, target eliminasi malaria diharapkan mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada ciri-ciri nyamuk penyebab malaria yang bisa diwaspadai. Lantas, apa sajakah itu? Berikut diantaranya.
Advertisement
1. Muncul di Waktu Petang
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dr Imran Pambudi mengungkapkan bahwa nyamuk Anopheles akan mulai menggigit saat petang.
Tepatnya pukul enam sore sampai enam pagi, di dalam maupun luar rumah.
"Jadi nyamuk Anopheles itu menggigit mulai petang, mulai enam sore sampai enam pagi. Saya ingat saudara saya waktu dinas di Papua, dia bilang enggak berani keluar malam karena jam menggigitnya malam," ujar Imran saat konferensi pers Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 ditulis Rabu, (12/7/2023).
2. Nungging Waktu Gigit
Imran menambahkan, ciri lain dari nyamuk Anopheles bisa dilihat dari cara menggigitnya. Sebab, nyamuk Anopheles akan menggigit sambil nungging.
"Salah satu ciri khas dari nyamuk Anopheles ini adalah kalau menggigit itu nungging," kata Imran.
3. Banyak di Genangan Air
Ada pun ciri lain dari nyamuk Anopheles. Biasanya, menurut Imran, nyamuk Anopheles akan ditemukan di daerah yang banyak genangan air.
"Nyamuk ini pada umumnya ditemukan di daerah-daerah yang terdapat genangan air. Seperti di rawa, lagun, muara sungai," ujar Imran.
"Habitatnya seperti ini. Kalau di tambak dan bak benur itu merupakan habitat utama dari Anopheles sundaicus," sambungnya.
Hal yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Malaria
Lebih lanjut Imran mengungkapkan bahwa prinsip pencegahan dan pengendalian malaria dapat dilakukan dengan dua hal. Seperti pengendalian vektor nyamuk dan adanya diagnosis maupun tatalaksana kasus yang tepat.
"Kalau terkait dengan pengendalian vektor, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Mulai dari membersihkan lingkungan agar tidak jadi sarang nyamuk, kemudian dengan mengurangi populasi nyamuknya sendiri," kata Imran.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi nyamuk juga dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni menebarkan ikan pemakan jentik, larvasida atau racun jentik, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
"(Tanaman pengusir nyamuk) seperti kecombrang, sereh, zodia, lavender, marigold," ujar Imran.
Advertisement
Pentingnya Hindari Gigitan Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria
Imran mengungkapkan bahwa dari cara-cara yang dianjurkan di atas, yang paling penting memang menghindari gigitan nyamuk malaria itu.
Berikut di antaranya cara-cara yang dianjurkan.
- Tidur dengan menggunakan kelambu anti nyamuk
- Memakai obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada lobang angin atau ventilasi rumah
- Menjauhkan kandang ternak dari rumah
- Memakai obat anti nyamuk oles
"Kalau memang terpaksa keluar malam hari, gunakan celana panjang, baju lengan panjang. Sehingga tidak tergigit oleh nyamuk Anopheles," kata Imran.
Nyamuk Anopheles Berkembang dalam Waktu 8-12 Hari
Dalam kesempatan yang sama, Imran mengungkapkan bahwa siklus hidup nyamuk Anopheles terjadi kurang lebih 8-12 hari. Nyamuk akan berkembang mulai dari telur hingga menjadi dewasa dalam kurun waktu tersebut.
"Siklus hidup nyamuknya itu antara 8-12 hari. Mulai dari telur hingga nyamuk dewasa," ujar Imran.
Sebelumnya, keterangan Kemenkes RI menyebutkan jikalau malaria memang lebih banyak terjadi di Indonesia Timur.
Setidaknya 80 persen kasus disumbang oleh daerah-daerah di sana, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku.
Advertisement