Liputan6.com, Bandung - Seorang jemaah haji asal Probolinggo sebelumnya dikabarkan menghilang sejak Kamis (29/7/2023) usai melakukan lempar jamrah di Mina. Kini pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengkonfirmasi keberadaannya.
Diketahui jemaah bernama Niron Sunar Suna (77) saat ini telah ditemukan meninggal dunia di RS An-Noor, Mekkah, Arab Saudi. Adapun jenazahnya kini telah disalatkan dan dimakamkan di Sharaya, Mekkah.
Advertisement
“Jenazah dibawa ke Masjidil Haram untuk disalatkan selepas magrib lalu kita bersama keluarga langsung memakamkannya di pemakaman umum kawasan Sharaya,” ujarnya mengutip dari Antara.
Pihak keluarga yaitu istrinya telah mengkonfirmasi jenazah dari suaminya tersebut dan telah memastikannya di ruang jenazah RS Al Noor. Termasuk petugas bersama pihak maktab langsung melakukan pengecekan data-data seperti paspor, visa, ciri khusus, hingga pengecekan sidik jari.
“Istri dari almarhum setelah melihat ciri-ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah tersebut maka beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” ujar Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Ar Rasyid.
Niron dan istrinya berangkat ke tanah suci pada tanggal 16 Juni 2023 melalui Embarkasi Surabaya. Terakhir kali terlihat ia berpamitan kepada rekan-rekan rombongannya untuk lempar jamrah setelah salat subuh pada 29 Juni 2023.
Ketua PPIH Debarkasi Surabaya Husnul Maram menyampaikan jika hal tersebut di luar jadwal yang ditentukan. Pasalnya PPIH menetapkan jadwal pada tanggal 29 Juni 2023 pukul 16.30 sore.
“Itu di luar jadwal yang telah ditentukan. Sebenarnya jadwal yang ditetapkan oleh PPIH pada 29 Juni sore pukul 16.30,” ujarnya.
Tim kesehatan petugas haji menyampaikan jika kondisi kesehatan dari Niron cukup baik. Ia juga tidak sedang menderita demensia atau pikun dan sebelumnya masih terlihat bersama rekan-rekan satu rombongannya.
Adapun diketahui terdapat tiga jemaah yang dilaporkan hilang ketika Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina) termasuk Niron Sunar Suna. Dua diantaranya yaitu Idun Rohim Zen (87) asal Palembang dan Suharja Wardi Ardi (69) asal Kertajati masih belum ditemukan.