Liputan6.com, Jakarta Selain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta International Stadium (JIS) kini jadi primadona baru di Ibu Kota. Bahkan JIS kini telah dipilh menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada 10 November-2 Desember 2023 nanti.
Sempat disebut-sebut sebagai stadion olah raga termegah setelah GBK, belakangan JIS menyita perhatian publik Tanah Air soal polemik perbaikan JIS. Salah satunya terkait perbaikan rumput.
Advertisement
Merujuk pada evaluasi dari tim ahli KaErpe, rumput JIS diniai belum memenuhi standar FIFA. Selain itu, ada pula sarana dan prasarana lain yang dinilai perlu diperbaiki..
Belakangan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat suara dengan adanya polemik perbaikan JIS yang berkembang. Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menegaskan bahwa polemik soal JIS telah selesai setelah mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan telah bicara dan mempersilahkan JIS untuk diperbaiki.
"Pak Anies sudah bicara, ini adalah aset Indonesia. Silakan direnovasi. Jangan dipolitisasi," kata Ketum PSSI ini, pada Senin 10 Juli 2023.
Terkait dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk melakukan perbaikan stadion JIS ini, Erick Thohir menyebut dikisaran Rp1,9 triliun. Informasi tersebut sekaligus menepis kabar yang menyatakan dana dana perbaikan JIS sebesar Rp5 triliun.
"Kan ini banyak penyebar hoaks, sekarang kan media sosial. Stadion JIS dibangun Rp5 triliun atau Rp4,5 triliun, mau direnovasi Rp5 triliun untuk cari ‘proyek’. Rumput saja Rp 6 miliar," ucap Erick.
Berikut sederet pernyataan Ketum PSSI Erick Thohir terkait polemik JIS yang dihimpun Liputan6.com:
1. Erick Thohir Sebut Renovasi JIS Telah Disetujui Anies Baswedan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, polemik perbaikan Jakarta International Stadium (JIS) sudah selesai. Mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan telah bicara bahwa JIS adalah aset Indonesia dan dipersilakan untuk direnovasi.
Diketahui Erick Thohir baru-baru ini sempat menyambangi JIS. Dia didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Budi Hartono, melakukan peninjauan terhadap stadion yang berlokasi di kawasan Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Hasilnya, terdapat sejumlah aspek yang harus diperbaiki di JIS. Salah satu yang paling penting dan mendasar ialah terkait rumput. Merujuk pada evaluasi dari tim ahli KaErpe, rumput JIS saat ini belum memenuhi standar FIFA.
Di samping itu, terdapat pula sarana dan prasarana lain yang membutuhkan perbaikan. Beberapa di antaranya meliputi renovasi pintu tiket di pintu masuk zona barat, hingga penambahan akses keluar masuk bagi penonton.
Erick Thohir optimistis proses renovasi Jakarta International Stadium (JIS) mampu dituntaskan dalam waktu singkat. Pihaknya menargetkan perbaikan tersebut dapat rampung selama kurun waktu tiga bulan, mengingat JIS merupakan salah satu opsi stadion alternatif untuk Piala Dunia U-17 2023.
Advertisement
2. Tegaskan Tak Ada Politisasi dalam Renovasi JIS
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menepis anggapan bahwa renovasi Jakarta International Stadium (JIS) kental dengan nuansa politik. Sosok yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu menegaskan, langkah perbaikan JIS semata-mata diambil demi meningkatkan kualitas stadion agar sesuai dengan standar FIFA.
"Saya sudah berkali-kali bicara, jangan ada persepsi (seperti itu). Begini lho, kita ini kan sedang membangun sepak bola, kalau membangun sepak bola enggak bisa sendiri-sendiri," tutur Erick dalam saat ditemui di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Jangan niat baik semua, apalagi niat baik pecinta sepak bola dirunyami karena isu politik gitu. Ya pemilihan presiden itu jalan ada sendiri. PSSI sendiri sudah membuktikan saat pemilu, sepak bola tidak berhenti musim kompetisinya."
"Jadi saya berharap, jangan ini jadi polemik seakan-akan politik. Enggak, ini kita sedang mendorong makin banyak stadium yang berstandar FIFA, (sehingga) ketika ada pertandingan FIFA, FIFA bisa memilih," tandas dia.
Saat Ini Fokus untuk Sukseskan Piala Dunia U-17Erick menyatakan, saat ini dirinya sedang fokus menyukseskan Piala Dunia U-17 dari segi penyelenggaraan dan performa timnas U-17 yang akan ditampil di ajang ini.
Sebelumnya, Rencana renovasi JIS agar jadi pilihan venue Piala Dunia U-17 berbuntut panjang. JIS bakal direnovasi pemerintah karena didapati beberapa fasilitasnya dibangun tak sesuai standar FIFA.
Adapun fasilitas JIS yang disebut tak sesuai standar FIFA, antara lain lebar akses jalan masuk yang tidak muat dimasuki bus pemain karena adanya pintu tiket, kondisi rumput stadion, hingga akses keluar masuk penonton yang hanya satu pintu.
Ragam pro kontra pun muncul. Namun, di tengah pro kontra itu, pada Jumat, 7 Juli 2023 lini masa Twitter ramai dengan kabar hilangnya proyek JIS dari daftar portofolio Buro Happold, sebuah konsultan desain yang markas utamanya ada di Inggris.
Berdasarkan catatan Liputan6.com, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo pada 2022 silam menyatakan, konsultan perencana dari Inggris Buro Happold ini ikut terlibat bekerja sama merancang desain JIS.
"JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan," kata Arry dalam keterangan resminya, dikutip Liputan6.com, Sabtu, 10 September 2022.
Adapun Buro Happold dikenal memiliki pengalaman internasional ikut andil dalam merancang stadion-stadion sepak bola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspurs Stadium di London serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
3. Bantah Anggaran Renovasi JIS Sebesar Rp5 Triliun
Erick Thohir membantah, informasi yang menyebutkan anggaran untuk rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) sebesar Rp5 triliun.
"Itu tidak ada renovasi (JIS) Rp5 triliun," kata Erick dilansir dari Antara, Jumat (7/7/2023).
Meski tidak secara khusus menyebutkan anggaran untuk rencana renovasi JIS, Erick menjelaskan, total anggaran untuk renovasi 22 stadion di Indonesia mencapai Rp1,9 triliun. Ada pun renovasi 22 stadion itu agar sesuai dengan standar Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Menteri BUMN itu pun menyayangkan informasi tidak benar atau hoaks itu yang bermunculan di media sosial
Advertisement
4. Sebut Standar FIFA Beda dengan Standar Internasional
Erick memaparkan bahwa standar federasi sepak bola dunia pada dasarnya memang berbeda dengan standar internasional.
Agar memenuhi standar FIFA, stadion wajib memiliki rumput yang tidak gampang rusak ketika digunakan untuk memainkan lebih dari satu pertandingan dalam rentang waktu singkat. Hal inilah yang masih perlu disempurnakan dalam konteks perbaikan Jakarta International Stadium.
"Standar FIFA itu lebih tinggi daripada standar internasional. Kenapa? Kalau standar internasional seperti kemarin, Argentina datang, dia ngecek-ngecek, dia (merasa) 'oh oke, ini standar kita, (kita bisa) main'. (Itu) cuma (untuk) satu game," tutur Erick.
“Nah sekarang kalau standar FIFA seperti apa? Jangan semua klaim-klaim standar FIFA. Saya pun tidak bisa mengklaim. Standar FIFA itu ketika ada event FIFA, bukan Indonesia vs Argentina. Kalau kita bicara turnamen FIFA, itu kelasnya lebih tinggi. Karena di turnamen itu, dalam satu minggu pertandingannya tidak hanya satu. Pertandingan bisa enam," ungkap Erick Thohir.
"Artinya apa? Kualitas rumputnya memang benar-benar ditingkatkan. Saya, dengan segala kepahaman saya di sepak bola, saya juga baru tahu (bahwa) rumput itu dijahit ya ternyata kalau di FIFA. Kalau di inter Milan kemarin lawan AS Roma enggak ada ngejahit rumput. Nah ini tiba-tiba ada yang ngejahit, kenapa? Karena tadi, (lapangannya) dipakai berkali-kali," tandas dia.
Miranda Pratiwi