Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menegaskan komitmennya dalam pengelolaan air secara berkelanjutan. Sebanyak 15% dari konsumsi air Lippo Karawaci di tahun 2022 berasal dari sumber air berkelanjutan seperti daur ulang air limbah dan pemanenan air hujan.
Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan selama bertahun-tahun, LPKR telah melakukan investasi signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan sumber daya air yang berkelanjutan.
Advertisement
Lippo Karawaci telah membangun kolam retensi untuk menampung air hujan dan air limpasan di beberapa lokasi, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali.
Selain itu,Lippo Karawaci juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing. Contohnya di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.
"Selain operasional real estat kami, mal, rumah sakit, dan hotel juga mencari cara untuk meningkatkan daur ulang air di lokasi masing-masing," ungkap John dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023).
John juga menyampaikan bahwa 15% dari konsumsi air Lippo Karawaci di tahun 2022 berasal dari sumber air berkelanjutan seperti daur ulang air limbah dan pemanenan air hujan. Hal ini menggambarkan peningkatan konkret sebesar 400 ribu m3 konsumsi air dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2019.
John juga menegaskan bahwa Lippo Karawaci telah menetapkan target yaitu 20% dari total konsumsi air berasal dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2030 mendatang.
Serap Karbon, Lippo Karawaci Telah Tanam 160 Ribu Pohon
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen melakukan peremajaan ruang terbuka hijau (RTH) di sejumlah pengembangan kota mandiri, seperti di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, Makassar.
Salah satu upaya yang dilakukan Lippo Karawaci adalah mengubah bidang tanah kosong menjadi taman umum serta melakukan pemeliharaan rutin dan penataan ruang. Selain berfungsi memperindah kawasan sekitar, upaya tersebut juga membuat kota lebih sejuk sekaligus meningkatkan kualitas udara.
Group CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, selama bertahun-tahun Lippo Karawaci telah menanam lebih dari 160.000 pohon di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, yang sebagian besar ditanam oleh penduduk setempat dan kelompok masyarakat.
"Dengan menanam pohon, tidak hanya sekedar mempercantik lingkungan perkotaan, tetapi juga membantu memerangi perubahan iklim karena pohon-pohon ini juga berperan sebagai penyerap karbon untuk mengimbangi emisi," jelas John dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2023).
Advertisement
Habiskan Rp 17 Miliar
John juga menyampaikan bahwa pada 2022, Lippo Karawaci membuka lebih dari 12.400 meter persegi ruang terbuka hijau baru dan mengembangkan 39 taman. Adapun fasilitas pembibitan tanaman di Lippo Village sendiri merupakan rumah bagi sekitar 20.000 tanaman dari 101 spesies tanaman yang berbeda yang digunakan dalam lanskap wilayah perumahan.
Lippo Karawaci menghabiskan total Rp 17 miliar untuk kegiatan tata ruang di tahun 2022 guna memelihara keasrian kawasan. Upaya ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan memelihara ekosistem alam.
"Kami berusaha menciptakan keseimbangan yang harmonis antara ruang terbuka hijau dan pemandangan alam yang asri, sehingga memungkinkan penghuni dan masyarakat umum untuk menikmati lingkungan hidup yang indah dan sehat," tegas John.