Pacaran Tengah Malam di Pinggir Jalan Pulomas, Pemuda Ini Dibacok Jambret, Ponselnya Raib

Kawanan jambret bersenjata tajam beraksi di Jalan Pulomas, Jakarta Timur. Seorang pemuda berinisial MAM (19) jadi korban, telepon genggamnya raib dirampas pelaku.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Jul 2023, 18:52 WIB
Sedang pacaran tengah malam di pinggir jalan Pulomas, Jakarta Timur, seorang pemuda dijambret dan kepalanya dibacok. Ilustrasi Jambret (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kawanan jambret bersenjata tajam beraksi di Jalan Pulomas, Jakarta Timur. Seorang pemuda berinisial MAM (19) jadi korban, telepon genggamnya raib dirampas pelaku jambret.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Pulogadung, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Wahyudi menjelaskan pelaku diduga berjumlah dua orang datang menggunakan sepeda motor.

Korban saat itu bersama kekasihnya sedang duduk di bangku pinggir jalan Pulomas pada Selasa malam, 11 Juli 2023 sekira pukul 23.30 WIB.

"Kemudian didatangi oleh pelaku," ujar Wahyudi kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).

Saat itu, kata Wahyudi, pelaku meminta ponsel milik korban. Namun, korban menolak menyerahkan hingga akhirnya pelaku membacok korban dengan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepala.

"Korban bertahan, kemudian direbut oleh pelaku. Pelaku pakai sajam. Korban luka di kepala. Dilihat dari luka sepertinya akibat celurit atau arit," ujar Wahyudi.

Usai kejadian, korban telah membuat laporan ke Polsek Pulogadung. Tim gabungan dibentuk guna mengusut kasus ini. Pelaku masih dalam proses pencarian.

"Sedang dalam penyelidikan gabungan dengan Resmob dan Jatanras," ujar Wahyudi.

Terkait peristiwa ini, Polsek Pulogadung bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Selain itu, menurut Wahyudi, pemasangan bangku di lokasi kejadian harus dievaluasi. Bukan tanpa alasan, Wahyudi menyebut bangku di lokasi acapkali disalahgunakan untuk memadu kasih hingga dini hari.

"Saya akan ngomong sama Pemda agar kursi dicopot semua di situ. Karena pada pacaran di situ. Jam 11, jam 1 pagi masih di situ. Bagaimana caranya. Bila perlu kursi itu tidak usah ada, karena menimbulkan kerawanan," ujar Wahyudi.

 

Infografis Klitih di Yogyakarta dan Maraknya Kejahatan Jalanan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya