Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo berpikir untuk menyulap tiang listrik sebagai tempat pengisian daya untuk baterai mobil listrik.
Pria yang akrab disapa Darmo ini mengatakan, nantinya tiang-tiang listrik yang dimaksud akan dilakukan penambahan komponen. Sehingga dapat dioperasionalkan selayaknya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Advertisement
"Kami juga mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan pun bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya, nanti ditambahin kabel," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).
Menurut dia, itu jadi salah satu upaya PLN dalam mendukung program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air. Ia memaparkan, perseroan telah membangun 600 unit SPKLU di berbagai wilayah.
Tak hanya dikelola perseroan, PLN juga memperluas sebaran SPKLU di sejumlah kota melalui strategi franchise. Sehingga PLN hanya akan membangun SPKLU untuk kemudian bisa dimanfaatkan pihak mitra.
"Kita juga akan membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis. Yang punya itu misalnya Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," papar Darmawan.
"Untuk itu kami ingin bekerjasama dengan pemilik lahan parkir tersebut juga dengan investor teknologi. Pihak ketiga juga banyak sekali yang mengaku ingin berinvestasi agar bisa membangun SPKLU," imbuhnya.
Darmawan menilai, transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan berlipat dari sisi ekonomi.
"Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 km dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp 14 ribu untuk menempuh jarak yang sama," tuturnya.
Populasi Mobil Listrik Kian Bertambah, PLN Hadirkan Lebih Banyak SPKLU
Perkembangan mobil listrik di Indonesia yang kian bertambah, disambut baik oleh PT PLN (Persero) dengan menghadirkan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk memberikan kenyamanan kepada mereka yang menggunakan kendaraan listrik dalam mobilitas harian.
Untuk mengantisipasi lonjakan yang kian tumbuh tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengajak elemen masyarakat untuk ikut andil dalam perubahan tersebut.
"PLN tidak bergerak sendiri, maka dari itu kami mengajak mitra untuk bersama-sama atau berkolaborasi, jadi kita punya SPKLU dan SPBKLU dengan sistem kemitraan, tentunya PLN akan memiliki skema bisnis franchise yang menarik bagi para investor. Harapannya dengan kemitraan ini kita dapat mempercepat ekosistem EV,” ucap Darmawan.
Advertisement
616 SPKLU
Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak 616 SPKLU dan 1.401 SPBKLU juga 9.566 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.
“Ini juga menjadi ceruk bisnis baru. Bisnis masa depan. Kami membuka ruang kolaborasi bersama untuk bisa memperbanyak SPKLU, SPLU maupun SPBKLU di Indonesia. Kami juga memberikan banyak kemudahan pengisian daya hingga diskon tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik mobil listrik,” terangnya.
Darmawan menambahkan, PLN juga memiliki banyak insentif bagi masyarakat untuk bisa yakin beralih ke kendaraan listrik.
“Tentu saja, kepastian pasokan listrik, keandalan listrik menjadi tanggung jawab kami dan saat ini semua itu tersedia. Kami juga terus memperkuat infrastruktur pengisian daya untuk memudahkan masyarakat,” tambah Darmawan.