Liputan6.com, Jakarta - Tiga tim mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Shell Eco-marathon 2023 di Bangalore, India, 10-12 Oktober mendatang.
Garuda UNY Eco Team I (Universitas Negeri Yogyakarta), ITS Team Sapuangin (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Arjuna UI Team (Universitas Indonesia) bakal berusaha mengharumkan Merah Putih usai lolos kejuaraan regional Asia Pasifik dan Timur Tengah di Sirkuit Mandalika, 4-9 Juli lalu.
Advertisement
Di tengah ambisi mereka merebut gelar, Indonesia nyatanya sudah pernah memiliki pemenang. Adalah Ramdhani yang melakukannya tahun 2016.
Mengibarkan bendera Bumi Siliwangi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dia mengalahkan para rival dari berbagai penjuru muka bumi untuk menempati podium tertinggi di London.
Sengitnya kompetisi masih membekas dalam dirinya. "Yang saya ingat sewaktu lomba itu menegangkan. Semula agak ragu karena tim lain bagus, teknologi lebih maju. Tapi kita usaha dulu dan alhamdulilah, ternyata bisa juga," katanya kepada Liputan6.com.
Berbekal pengalaman tersebut, Ramdhani kini menelurkan ilmu kepada anak-anak muda Indonesia. Dia menjabat pembina Bumi Siliwangi 2 yang mengikuti Shell Eco-marathon 2023 di Sirkuit Mandalika, 4-9 Juli lalu.
Sayang Bumi Siliwangi 2 harus mengakui keunggulan KUST dari Kookmin University pada kategori prototype nomor hidrogen. Mereka membukukan 288 km/meter kubik, tertinggal dari KUST yang mencatat 374 km/meter kubik.
"Kita sudah sangat bagus. Tapi perbedaan jelas dengan generasi lama, sekarang baru bangkit dari Corona (Covid-19). Mentransfer pembelajaran daring ke offline, anak-anak belum biasa. Perlu effort lebih untuk membiasakan itu," ungkapnya.
Kini Jadi Pembimbing Tim Bumi Siliwangi 2
Ramdhani dan UPI memang sulit dipisahkan. Setelah selesai menimba ilmu di sana, dia kembali ke organisasi yang membawanya ke pentas dunia.
"Setelah juara sebagai pengemudi, tahun berikutnya ikut dan dipercaya jadi manajer. Setelah itu saya lulus. Pak rektor sempat menjanjikan bagi yang menang di london, maka disekolahkan lagi dapat bantuan dari universitas," ungkapnya.
"Saya ambil kesempatan itu untuk mengambil pascasarjana. Setelah lulus, awal tahun 2020, saya balik ke UPI karena dipanggil. Sekitar 4-5 bulan berikutnya kebetulan ada rekrutmen. Saya daftar lalu diterima."
Advertisement
Shell Eco-marathon 2023 Berlangsung di Sirkuit Mandalika
Shell Eco-marathon 2023 berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.
Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototipe dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.
Kategori prototipe ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.
Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).
Pada perlombaan, setiap peserta harus melahap tiga putaran dalam waktu 30 menit. Mereka mendapat empat percobaan untuk mencatat hasil terbaik.
Khusus kategori urban concept, bergulir kompetisi regional yang menghadirkan balapan pada umumnya.