Ribuan Sopir Angkot di Bandung Deklarasi Dukungan Capres Anies Baswedan

Dukungan kepada Anies ini merupakan hasil Rapimda Federasi SPTI KSPSI di Jabar yang diselenggarakan pada 17 Mei 2023 di Taman Gantung, Stasiun Hall Bandung

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2023, 21:52 WIB
Dukungan datang dari elemen buruh Jawa Barat yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F-SPTI) mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024-2029.

Liputan6.com, Bandung - Gelombang dukungan kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan pada Pemilu 2024 terus mengalir di sejumlah daerah. Kali ini dukungan itu datang dari elemen buruh Jawa Barat yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F-SPTI) mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024-2029.

Dukungan itu disampaikan oleh sekitar 2.000 sopir angkot dari seluruh kabupaten di Jawa Barat. Dengan membawa angkot ke lapangan Permata di Rt 7 RW 06 Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, di tengan siang bolong mereka berkumpul untuk mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi Calon Presiden RI 2024-2029.

"Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F-SPTI) yang tergabung dalam bawah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dengan ini mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029," kata Ketua DPD Federasi SPTI KSPSI Anna Sumarna di Bandung, Rabu (12/7/2023).

DPD F-SPTI sendiri terdiri dari pengemudi angkutan umum, Ojek Pangkalan TKBM di pelabuhan laut, pelabuhan udara, di pasar-pasar maupun di pergudangan. Data F-SPTI mencatat ada 5 juta pekerja transportasi di Jabar. Dari jumlah itu terdapat 49.000 anggota F-SPTI yang tercatat.

Anna menuturkan, dukungan kepada Anies ini merupakan hasil Rapimda Federasi SPTI KSPSI di Jabar yang diselenggarakan pada 17 Mei 2023 di Taman Gantung, Stasiun Hall Bandung. Dalam rapimda tersebut terdapat dua keputusan.

Pertama, mencabut UU Cipta Kerja No 6 Tahun 2023. Kedua, sistem upah yang selama ini diberlakukan adalah sistem upah rit, sistem sisa jatah operasional, sistem setoran serta sistem borongan. Harapan ke depan, pekerja transportasi di semua sektor pekerjaan harus menggunakan upah tetap yang layak seperti buruh/ pekerja lainnya.

Sebagaimana yang diberlakukan di Jakarta pada saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Dalam jumpa pers seusai deklarasi, Anna menegaskan bahwa Anies merupakan satu-satunya gubernur yang berani menolak Omnibuslaw. Anies, lanjut Anna, berani menaikkan gaji di atas ketentuan Omnibuslaw termasuk gaji sopir di Jakarta.

"Pak Anies telah terbukti peduli dengan Pekerja Transportasi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta menaikkan upah supir angkot setara dengan upah pekerja lainnya," ujarnya.

Menurut Anna, selama ini tidak ada gubernur yang memberikan perhatian kepada sopir angkot untuk menerima gaji bulanan. Dan Anies terbukti ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta bisa memberikan gaji tetap pekerja angkutan.

Anna berharap agar jika nanti jadi presiden, Anies bisa merubah sistem pengupahan mengikuti model gaji bulanan Jakarta.

"Kami berharap sopir angkot di Jabar bisa mendapat gaji bulanan yang layak seperti kawan-kawan kami di Jakarta dan menghapus sistem gaji setoran dan kutipan timer di jalanan," ujar Anna.

Di tempat yang sama, Siti Aisah dari DPC Federasi SPTI Ciamis mendoakan agar emak-emak se Ciamis dan Se Jabar memberikan suaranya dalam pemilihan Presiden 2024 kepada capres Anies Baswedan.

"Kami datang jauh dari Ciamis untuk mendoakan Pak Anies menjadi Presiden RI 2024," ujar Siti Aisyah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya