Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mengumumkan tercapainya kesepakatan izin perpanjangan kontrak eksplorasi panas bumi di Seulawah Agam, Aceh. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan energi bersih di Indonesia yang diproduksi melalui PGE.
"Dalam perpanjangan izin eksplorasi ini, PGE akan mengembangkan operasinya ke Seulawah Agam dengan melakukan pengembangan mencapai 2 x 55 MW (megawatt)," kata Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi dalam keterangan resminya, Rabu (12/7/2023).
Advertisement
Perpanjangan izin kontrak ini diresmikan dalam Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilakukan di sela opening ceremony Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023.
Acara penandatangan ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi serta Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA) Ali Mulyagusdin. Turut pula menyaksikan tanda tangan kerja sama ini adalah Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.
"Kami sangat senang adanya kesepakatan eksplorasi dengan PGE ini dan mendukung secara penuh agar dilaksanakan sesegera mungkin. Harapan kami, kerja sama ini dapat menyerap tenaga lokal secara maksimal, sehingga meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian Aceh,” kata Ali.
Julfi menanggapi harapan yang diberikan kepada PGE ini sebagai sebuah tantangan yang harus disikapi secara optimal. Dengan keahlian dan pengalaman PGE dalam pengembangan energi panas bumi selama 35 tahun, ia optimistis kesepakatan ini bisa menjadi pendorong utama dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.
"Perpanjangan izin eksplorasi ini mendukung tujuan pemerintah mencapai target Net Zero Emission dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Julfi.
Perpanjangan Izin Kontrak
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyambut positif perpanjangan izin kontrak eksplorasi. Ia berharap kehadiran PGE ini bisa memberikan stimulasi positif bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh.
"Tidak hanya menjadi tambahan buat Pendapatan Asli Daerah (PAD), hadirnya PGE di Seulawah ini dapat mendorong sinergi yang baik dalam mengembangkan potensi panas bumi di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, kehadiran PGE juga menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan listrik di Aceh," ujar Achmad.
Sementara itu, dalam kegiatan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition ini PGE telah menyiapkan sejumlah kerja sama strategis untuk pengembangan bisnis panas bumi.
"Kegiatan EBTKE ini menjadi momentum kami untuk berlari lebih kencang dalam mewujudkan target kapasitas terpasang yang dikelola oleh PGE (installed capacity, own operations) sebesar 1 GW (gigawatt) dalam dua tahun ke depan,” ujar Julfi.
Advertisement
PGE Bakal Tanda Tangani Kerja Sama Strategis demi Genjot Bisnis Panas Bumi di Indonesia
Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE bakal menandatangani sejumlah kerja sama strategis untuk mencapai target pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia.
Hal itu akan direalisasikan dalam gelaran The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023, yang dimulai 12 Juli -14 Juli 2023.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, gelaran tersebut menjadi ajang mempromosikan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia, kegiatan ini merupakan momentum Pertamina Geothermal Energy untuk berlari lebih kencang dalam mengembangkan bisnisnya pada masa mendatang.
Untuk pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Seulawah (Provinsi Aceh), Julfi mengatakan, PGE akan menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan PT Pembangunan Aceh (PEMA). Selain itu, PGE juga melakukan kerja sama dengan Chevron New Energy International untuk South Sumatera Grid Resources Confirmation sebesar 900 MW.
Selain melakukan pengembangan WKP, ia menyebut, PGE juga akan bekerjasama dengan PT Kaishan Orka Indonesia dan PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Kerjasama ini dilakukan sebagai langkah strategis optimalisasi teknologi menggunakan binary technology dan steam recovery method.
Selain itu, untuk terus mendorong komersialisasi karbon pada produksi listrik bisnis geothermal, PGE juga akan mengumumkan kerja samanya dengan Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga.
"Semua kerja sama yang dilakukan di PGE di ajang EBTKE ConEx akan semakin mengukuhkan peran kami sebagai world class green. Hal ini merupakan upaya nyata kami dalam mencapai target kapasitas terpasang yang dikelola oleh PGE (installed capacity, own operations) sebesar 1 Gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (12/7/2023).
EBTKE ConEx 2023
Pada acara EBTKE ConEx 2023 ini, sejumlah pejabat tinggi negara akan hadir. Kegiatan ini diresmikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jendral EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan (METI) Wiluyo Kusdwiharto, dan Ketua Steering Committee Indonesia EBTKE ConEx 2023 Eka Satria.
Indonesia EBTKE ConEx ini merupakan gelaran kegiatan yang mengangkat isu terkait energi baru terbarukan dan konservasi energi. Ajang ini menjadi wadah mempromosikan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Julfi, PGE memandang strategis gelaran EBTKE ConEx karena ajang ini menyediakan forum bagi para pelaku industri EBT untuk berbagi ilmu serta memamerkan penerapan dan inovasi teknologi energi hijau, memfasilitasi konektivitas bisnis. Pada ajang ini, Julfi juga akan menjadi salah satu pembicara pada forum EBTKE ConEx.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi, PGE akan membicarakan peran panas bumi di masa depan, pendorong utama, dan hambatan pertumbuhan industri panas bumi di Indonesia,” imbuhnya.
Advertisement