Nasdem Tegaskan Tak Akan Ada Pengumuman Nama Bakal Cawapres Anies di Apel Siaga Perubahan

Waketum DPP Nasdem Ahmad Ali mengungkap Partai Nasdem tidak tertarik dengan siapa figur yang ideal untuk mendampingi Anies. Namun, Ali mengatakan Nasdem lebih tertarik bagaimana kriteria calon wakil presiden.

oleh Miranda Pratiwi diperbarui 29 Jul 2023, 10:06 WIB
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali saat ditemui di di Kantor NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juli 2023. (Foto:Liputan6/Miranda Pratiwi)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Nasdem Ahmad Ali menegaskan tidak akan ada pengumuman nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dalam acara Apel Siaga Perubahan (ASP).  

"Pada tanggal 16 Juli nanti saya pastikan tidak ada pengumuman atau deklarasi calon wakil presiden dari partai koalisi. Kami sedang menunggu Mas Anies menggunakan mandat yang diberikan tiga partai politik," ungkap Ahmad Ali, Rabu, 12 Juli 2023. 

Dia mengaku belum ada penyampaian dari Anies Baswedan terkait kapan akan dideklarasikan calon wakil presiden. 

Ia juga mengungkap Partai Nasdem tidak tertarik dengan siapa figur yang ideal untuk mendampingi Anies. Namun, Ali mengatakan Nasdem lebih tertarik bagaimana kriteria calon wakil presiden.

"Koalisi ini memilih tema sebagai koalisi perubahan dan perbaikan. Tentunya, tema besar ini menjadi harapan bagi semua masyarakat indonesia. Kita ingin memilih wakil presiden yg mendampingi Mas Anies itu berdasarkan kriteria-kriteria yg diberikan oleh partai kepada Mas Anies," ungkap Ahmad Ali.

 


Kriteria yang Cocok Jadi Cawapres Anies Menurut Nasdem

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ali mengatakan ada tiga prinsip yang harus ada pada cawapres. Di antaranya pertama haruslah orang yg bisa membantu pemenangan. 

"Jadi, wakil presiden itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan atau perolehan suara," ujar Ahmad Ali. 

Kedua, calon tersebut harus mampu menjaga keseimbangan koalisi. Ketiga, calon wakil presiden adalah orang yang bisa membantu presiden melaksanakan visi misinya ketika terpilih menjadi presiden.

"Tiga kriteria itu yang harus kita coba breakdown," ungkap Waketum DPP Nasdem ini. 

"Hari ini tidak ada satu orang pun yg berhak mewakili Anies untuk mengatakan tentang kapan, dimana, siapa, calon wakil presiden, kapan diumumkan wakil presiden, selain Anies Rasyid Baswedan," Tegas Ahmad Ali.


NasDem: Anies Baswedan-Yenny Wahid Saling Melengkapi

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (kanan) menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jelang kejuaraan dunia di Jakarta. (Istimewa)

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai, duet Anies Baswedan-Yenny Wahid bisa saling melengkapi. Menurutnya, Yenny figur perempuan cerdas dan punya pemikiran plural.

"Dia figur perempuan yang memiliki kecerdasan, menurut saya. Punya hubungan global yang luar biasa, punya pemikiran plural yang mewakili pikiran-pikiran seorang Gus Dur yang selama ini menjadi karakter dari pada Mbak Yenny Wahid," kata Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).

"Nah kalau saya, kalau saya, Mas Anies ini kan selalu dipersepsikan sebagai orang kanan. Dengan Mbak Yenny ini kan akan saling melengkapi, kalau menurut saya," sambungnya.

Namun, kata Ali, Partai NasDem tidak memiliki kewenangan sendiri menentukan cawapres Anies. Menurutnya, secara adab dan etika Anies akan berkonsultasi dengan partai-partai koalisi untuk memilih pendampingnya.

"Memilih si ini apa pertimbangannya? Nah apakah kemudian nanti akan ada yang bergeser? Akan ada partai koalisi yang kabur? Bisa jadi iya. Bisa jadi tidak. Kan gitu," kata Ali.

"Tapi percaya saja, Koalisi Perubahan ini koalisi yang sudah solid, yang sejak awal sudah mengantisipasi itu," sambungnya.

Ali menyatakan, sejak awal koalisi pengusung Anies punya kesetaraan yang sama. Artinya tidak ada hak eksklusif untuk menentukan cawapres.

"Setara itu koalisi tidak ada ketua kelasnya. Jadi semua partai memiliki kesetaraan yang sama, komitmen yang sama, pandangan yang sama. Tidak penting siapa cawapresnya, yang penting Anies Baswedan capresnya," kata Ali.

 

Miranda Pratiwi

Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya