Aksi Menanam Ribuan Bibit Buah oleh Jaksa Sulsel

Kajati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak memimpin langsung penanaman ribuan bibit buah di 63 titik di Sulsel

oleh Eka Hakim diperbarui 13 Jul 2023, 10:15 WIB
Kajati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak menanam bibit buah mangga dan sukun dalam kegiatan penanaman serentak

Liputan6.com, Makassar Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) Leonard Eben Ezer Simanjuntak didampingi Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Sulsel Friska Leo Simanjuntak memimpin Gerakan Penanaman 12.500 bibit buah-buahan produktif secara serentak pada 63 titik lokasi di kabupaten/kota, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 12 Juli 2023.

Penanaman ribuan bibit buah secara serentak tersebut dipusatkan di Dusun Kassi-kassi, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros seiring dengan Kabupaten Maros sedang memperingati Hari Ulang Tahunnya.

Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Bakti Adhyaksa yang ke 63 yang akan dilaksanakan pada 22 Juli 2023 dan sekaligus Hari Ulang Tahun Ikatan Adhyaksa Dharmakarini XXIII Tahun 2023 yang akan dilaksanakan pada 21 Juli 2023.

Leonard menyampaikan, kegiatan gerakan penanaman bibit buah produktif memiliki makna yang sangat penting dan strategis bagi kita semua, utamanya dalam membangun komitmen bersama untuk menyelamatkan lingkungan yang kita huni dari berbagai permasalahan yang timbul sebagai akibat dari berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan masyarakat. Di mana, kondisi lingkungan saat ini dalam kondisi yang tidak sehat.

Bencana-bencana hidrometerologi frekuensi dan sebarannya yang semakin meluas, seperti halnya kejadian bencana banjir dan tanah longsor di Bali yang mengakibatkan 156 rumah terendam, 7 jembatan dan jalan terputus dan 1 orang korban jiwa.

Tak hanya itu, kata Leonard, masih banyak kejadian bencana lainnya yang juga melanda wilayah Sulsel. Kejadian banjir di kota Makassar, Pangkep, Parepare dan beberapa kabupaten/kota di Sulsel yang terjadi pada akhir 2022 dan awal 2023.

"Bencana-bencana tersebut sebagai dampak dari perubahan iklim yang mana dipicu oleh faktor internal berupa el-nino dan faktor eksternal yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dalam bentuk perubahan komposisi udara dan perubahan penggunaan lahan," kata Leonard.

Ia menyebut perubahan alam eksternal berupa aktivitas manusia telah menyebabkan efek gas rumah kaca. Seperti halnya yang dirasakan saat ini kenaikan suhu bumi, musim kemarau yang berkepanjangan, pola curah hujan yang tidak teratur dan ekstrim yang akhirnya berdampak pada sektor pangan, kesehatan, dan lainnya.

Menyikapi kondisi tersebut, kata Leonard, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian telah menetapkan penanganan lingkungan, pencegahan perubahan iklim dan penanggulangan bencana sebagai Program Prioritas Nasional (Program Direktif Presiden).

Selanjutnya di 2021 juga telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk pencapaian target kontribusi yang ditetapkan secara nasional dan pengendalian emisi gas rumah kaca dalam pembangunan Nasional.

"Pengurangan emisi gas rumah kaca utamanya didukung oleh sektor kehutanan sebagai penyimpan karbon dengan pendekatan carbon net sink," terang Leonard.

Ia mengatakan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Program Folu Net Sink 2030 mendorong tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar minus 140 juta ton CO2e pada 2030 yang dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis melalui empat strategi utama yaitu menghindari deforestasi, konservasi dan pengelolaan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut serta peningkatan serapan karbon.

Bermula dari itu, Leonard kemudian menginisiasi penanaman bibit buah produktif sebanyak 12.500 bibit yang terdiri dari bibit buah manga, durian, sukun, dan pala. Di mana sejumlah 23 Kajari masing-masing mendapatkan 500 bibit untuk ditanam, kecuali Kejaksaan Negeri Luwu Timur sebanyak 1.500 bibit.

"Semua bibit hari ini ditanam serentak di 63 titik lokasi dengan dipusatkan di tempat ini di Dusun Kassi-Kassi Desa Toddopulia Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros," ucap Leonard.

Ia mengajak kepada semua pihak, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah untuk menggalakkan kegiatan penanaman pohon ataupun penanaman bibit produktif seperti buah-buahan.

Dengan penanaman yang dilakukan saat ini di tempat-tempat masyarakat dalam jangka waktu mendatang, kata Leonard, dapat menanggulangi bencana sebagaimana dampak perubahan iklim.

Selain itu, lanjut dia, dengan penanaman ini akan berdampak pula bagi peningkatan kesejahteraan atau perekonomian masyarakat, serta terwujudnya program pemerintah yakni tercapainya penyerapan karbon dengan emisi gas rumah kaca turun 40 % di 2030.

Leonard mengaku berterima kasih kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah menyediakan 12.500 bibit produktif secara gratis dan membantu untuk mencari lokasi, mempersiapkan pelaksanaan penanaman serentak bersama-sama seluruh Kepala Kejaksaan Negeri se-Sulsel serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan hari ini.

Ia tak juga lupa mengucapkan terima kasih yang sama kepada para pemilik lahan di 63 lokasi penanaman. Di mana mereka bersedia menyediakan lahannya dan mau bersama-sama menggalakkan program penanaman bibit produktif.

"Kita berharap agar masyarakat dapat memelihara dan memupuknya dengan baik sehingga seluruh bibit produktif yang kita tanam dapat menghasilkan buah-buahan yang berkualitas," ujar Leonard.

Usai penanaman bibit buah produktif dilakukan, Leonard menyempatkan diri berdialog interaktif ke seluruh 63 lokasi untuk mengecek dan memastikan seluruh tanaman telah ditanam dan untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat.

"Respon secara umum masyarakat pemilik lahan sangat menyambut baik pelaksanaan ini dan bahkan ada yang meminta agar dapat diberikan tambahan bibit buah-buahan produktif lagi. Mari berkarya dari Sulsel untuk Indonesia," Leonard menandaskan.

 


Kejari Makassar Dapat Jatah Tanam 500 Bibit

Kajari Makassar Andi Sundari menanam bibit buah di Kecamatan Tamalanrea, Makassar

Kejaksaan Negeri Makassar (Kejari Makassar) menanam 500 bibit buah di dua kecamatan di Makassar dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) yang ke-63 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) yang ke XXIII Tahun 2023, Rabu 12 Juli 2023.

Kepala Kejaksaan Negeri Makassar (Kajari Makassar) Andi Sundari menuturkan, 500 bibit buah yang ditanam tersebut terdiri dari bibit buah mangga, sukun dan pala.

Penanamannya dilakukan di Jalan Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar dan di Lapangan Perumahan Gubernur Sulsel (Sayang Praja) Jalan Inspeksi Pam, Kecamatan Manggala, Makassar.

Adapun penanaman bibit buah, lanjut dia, berkaitan erat dengan upaya pelestarian alam. Selain itu, penanaman pohon merupakan kegiatan yang mendukung dalam mengawal keberlanjutan lintas generasi dan menyelamatkan masa depan bangsa.

"Penanaman pohon ini menjadi tanggung jawab kita semua karena kita berkeinginan tentunya generasi berikutnya adalah generasi yang bisa hidup dengan sehat, salah satunya membutuhkan oksigen yang cukup, air bersih, dan sebagainya, dan itu harus di dukung dengan pohon-pohon yang kita tanam hari ini," ucap Sundari.

Diketahui, kegiatan penanaman ratusan bibit buah ini diikuti secara serentak melalui virtual oleh seluruh Kejaksaan Negeri kabupaten/kota se-Sulsel.

Khusus kegiatan penanaman bibit buah oleh Kejari Makassar turut dihadiri Ketua IAD Daerah Makassar, Andi Reny Alamsyah, Kasubag, Para Kasi, Kacabjari, Pegawai Kejaksaan Negeri Makassar dan Anggota IAD Daerah Makassar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya