Liputan6.com, Makassar - Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo, menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023). Selain Ganjar, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga dijadwalkan hadir.
Ketiga tokoh nasional itu diberi kesempatan untuk memaparkan gagasan di depan seluruh wali kota se-Indonesia yang hadir dalam Rakernas Apeksi di Makassar. Ganjar yang diberi kesempatan pertama pun memaparkan tentang penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah pembelajaran dari Jateng.
Advertisement
Dalam sesi wawancara, Ganjar kemudian ditanyai tentang langkah-langkah yang akan dilakukan Gubernur Jawa Tengah itu jika menjadi presiden. Oleh awak media, ia ditanyai apakah akan melakukan hal-hal yang sama yang ia lakukan di Jateng padahal diketahui kondisi tanai air begitu beragam.
Dengan tegas, Ganjar Pranowo pun menjawab bahwa ada satu hal yang sama-sama ditolak masyarakat di seluruh Indonesia meskipun setiap daerah itu berbeda kondisi. Hal itu adalah korupsi.
"Ada karakter yang sama yang yang ditolak oleh masyarakat yaitu korupsi. Semua pasti setuju dan kita akan serius soal itu," kata Ganjar kepada wartawan.
Menurut Gubernur Jateng dua periode itu, pemerintah harus betul-betul bersih dari seluruh tindakan korupsi dan mampu melayani masyarakat. Hal itu pun akan menjadi perioritas pertama Ganjar Pranowo.
"Kalaulah kemudian kita makin yakin untuk kita pemerintahanya bersih dan melayani maka apa yang menjadi problem masyarakat dan itu terjadi di semua tempat, itu jadi perioritas pertama," jelasnya.
Selain korupsi, lanjut Ganjar, pembangunan infrastruktur yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini harus dilanjutkan. Tak hanya itu, seluruh infrastruktur yang telah dirampungkan oleh Jokowi saat ini, juga harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Yang kedua tentu, infrastruktur yang dibangun oleh Pak Presiden Jokowi mesti bisa dibereskan dan dituntaskan. Added Value-nya ada di sana kok. Kalau hari ini sudah ada, maka utilisasi dari seluruh infrastruktur yang ada mesti menghasilkan nilai tambah," paparnya.
Namun yang menjadi fokus utama, menurut Ganjar tentu saja adalah problem ekonomi. Dia menjelaskan bahwa masyarakat kedepannya harus mampu hidup layak dan pemerintah harus terlibat dalam hal tersebut.
"Dan terkhusus PR besar kita hari ini adalah problem ekonomi. Maka kita bicara pertumbuhan, bicara job creation, sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk hidup dan lebih baik," dia memungkasi.