Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan akan mendukung penuh penyelenggaraan Festival HAM ketujuh yang akan digelar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada Oktober 2023.
Hal ini disampaikan Moeldoko usai meneken nota kesepahaman atau MoU Festival HAM 2023 dengan Komnas HAM dan International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) di Kantor Staf Presiden, Kamis (13/7/2023).
Advertisement
"Hari ini kita menandatangani MoU Festival HAM yang ketujuh di Singkawang. Festival ini melalui perjalanan panjang dari awal perencanaannya yang sepenuhnya dari pemikiran inti Komnas HAM. KSP memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini," kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan penyelenggaraan acara ini sejalan dengan pemikiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa semua proses pembangunan di pusat maupun daerah harus mengedepankan persoalan HAM. Mulai dari, pembangunan ekonomi, sosial budaya hingga politik.
"Harapan kita dari sebuah festival ke festival berikutnya ini menjadi faktor pengungkit bagi daerah-daerah lain untuk mengikuti apa yang sdh bagus di sebuah daerah atas pelaksanaan HAM," jelasnya.
Adapun, Kota Singkawang dipilih menjadi tuan rumah Festival HAM 2023 karena daerah tersebut konsisten menjadi kota toleran yang sangat progresif. Dalam beberapa tahun, Kota Singkawang berada di posisi kedua predikat kota toleran se-Indonesia.
"Kenapa Singkawang jadi pilihan karena tadi udah disampaikan, ada beberapa hal yang bernilai positif dari pemerintah Singkawang ini dan itu langsung berkontribusi bagi masyarakat khususnya di singkawang," tutur Moeldoko.
Sosialiasi Tugas Komnas HAM ke Masyarakat
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa festival ini menjadi wadah bagi lembaganya menyebarluaskan bahwa tugas Komnas HAM tak hanya penyelidikan penyelenggaraan HAM.
Namun, juga pemajuan dan pemenuhan hak asasi manusia, khususnya melalui penguatan peran dari pemerintah daerah yaitu pemerintah kota dan kabupaten.
"Sesuai dengan salah satu alasan pemilihan Kota Singkawang adalah salah satu dimensi toleransi yang tumbuh baik dan hidup di Singkawang. Kita berharap ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya," pungkas Atnike.
Advertisement
