Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, seluruh Ketua DPD Golkar solid dan tidak ingin ada Musyawarah Nasional Luar Biasa alias Munaslub untuk menurunkan Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum.
"Ya kita pemilik suara masih solid, tidak satu pun pengurus DPD baik dari struktural yang mengusulkan adanya munaslub," kata dia pada wartawan, Kamis (13/7/2023).
Advertisement
Ace menegaskan, bukan waktunya untuk gonjang-ganjing internal partai, mengingat saat ini sudah menjelang Pemilu 2024. Sehingga, kesolidan kader sangat diperlukan.
"Harusnya kita semua solid memastikan supaya Golkar menang di dalam Pemilu 2024 dan Pak Airlangga di dalam Rakernas kemarin sudah diberikan mandat untuk melakukan koalisi dan melakukan komunikasi politik," jelas dia.
Menurut Ace, syarat Munaslub Golkar yakni 2/3 DPD hadir dan sepakat tidak akan terjadi. Sebab, dari 38 DPD tidak ada satu pun yang mendukung digelarnya Munaslub.
"Enggak ada satupun di antara 38 provinsi. Kemarin di dalam Rakernas 38 DPD provinsi semua memberikan dukungan penuh atas kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto. Gini ya partai Golkar sekarang ini solid dan itu terbukti di dalam rapat kerja nasional kemarin," jelas dia.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, menghadiri acara Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang digelar para eksponen Partai Golkar di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Ridwan angkat bicara soal siapa sosok calon Ketum Golkar yang pantas menggantikan Airlangga apabila Munaslub terjadi.
Ridwan menyebutkan nama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Orang yang duduk di pemerintahan, super hebat, Siapa yang selevel oleh pak Airlangga, ya Opung, Luhut Binsar Pandjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat," kata Ridwan.
Munaslub Dikumandangkan
Selain sosok senior Golkar di pemerintahan, Ridwan juga menyebutkan nama Bamsoet hingga dirinya sendiri.
"Di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bamsoet, ada saya, tapi tidak menutup senior kalau mau turun," kata dia.
Terkait wacana Munaslub, Ridwan menegaskan Munaslub Partai Golkar adalah hal yang bisa dilakukan dan bukan barang haram. "Munaslub bukan barang haram, suatu yang halal untuk dilaksanakan," kata dia.
Ridwan mengingatkan, Ketum Airlangga Hartarto juga merupakan Ketum hasil Munaslub pada akhir 2017, saat Setya Novanto tersandung kasus hukum.
"Airlangga itu hasil Munaslub, kok bilang enggak ada Munalub gimana," kata dia.
Advertisement