2 Ruas Tol Trans Sumatera Dibeli INA, Salah Satunya Terpanjang di Indonesia

Proses transaksi pembelian 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) oleh Indonesia Investment Authority (INA) resmi rampung. Total nilai transaksinya mencapai Rp 20,5 triliun.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Jul 2023, 14:29 WIB
Saat ini ada satu titik yang masih terkendala, yaitu pembangunan jalan tol Medan-Binjai ruas Tanjung Mulia. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta Proses transaksi pembelian 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) oleh Indonesia Investment Authority (INA) resmi rampung. Total nilai transaksinya mencapai Rp 20,5 triliun.

Dua ruas tol milik Hutama Karya yang diakuisisi diantaranya Jalan Tol Medan-Binjai, dan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap transaksi divestasi tol ini telah berjalan selama 2 tahun.

"Kami bersyukur transaksi yang telah kami jajaki selama 2 tahun ini telah diselesaikan hari ini, yaitu transaksi investasi kerjasama antara dua ruas jalan tol yaitu trans Sumatera Medan - Binjai dan Bakauheni - Terbanggi Besar," ujar dia dalam Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi, di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Proses transaksi dilakukan oleh anak usaha INA, Swasna Investasi Indonesia dan Abhinaya Investasi Indonesia yang mengambil alih kepemilikan Hutama Karya di dua ruas tol tersebut. Menurut Tiko, sapaan akrabnya, kedua ruas tol ini memiliki potensi dampak positif terhadap perekonomian.

"Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu terpanjang di Indonesia dan Medan-Binjai merupakan infrastruktur utama yang mempercepat sosial ekonomi di Sumatera dan sekitarnya," ungkapnya.

Pusat Ekonomi Baru

Dia membidik, adanya pusat-pusat ekonomi baru yang hadir berkat tersambungnya konektivitas dari JTTS ini.

"Tentunya dua tol ini memiliki posisi yang strategis di Sumatera untuk bisa memperkuat konektivitas dan juga meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan efisiensi logistik, di mana kita tahu Sumatera sangat penting bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

"Kita sudah bisa melihat dengan data bahwa dengan terjadinya Tol Trans Sumatera ini telah banyak pusat-pusat ekonomi baru dan traffic terus meningkat," sambungnya.

 


Bukan Utang

Tol Medan-Binjai (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyebut, kalau proses transaksi ini bukan sebagai utang. Artinya, hal ini tak akan membebani dari sisi keuangan kedua pihak.

"Proyek ruas dua yang totalnya 157 km salah satu transaksi penting di Indonesia. kami berharap proyek ini dapat membawa beberapa manfaat besar bagi Indonesia di antaranya karena yang pertama pembiayaan ini bersifat ekuitas dan bukan utang," ungkapnya.

"Kedua, membuka peluang untuk investor luar negeri dan juga dalam negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi," imbuhnya.

 


Proses Akuisisi

Jalan Tol Medan–Binjai ini diharapkan dapat membagi beban kendaraan dengan Jalan Medan-Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat pada Jalan Raya Lintas Sumatera.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) lewat anak usaha PT Swarna Investasi Indonesia (Swarna) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (Abhinaya) telah menyelesaikan transaksi investasi atas dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yaitu Medan -- Binjai dan Bakauheni -- Terbanggi Besar (BTB). Mitra dalam transaksi investasi ini adalah PT Hutama Karya (Persero).

Investasi ini sejalan dengan salah satu dari empat sektor yang menjadi fokus INA, yaitu Infrastruktur & Logistik, di samping ketiga sektor lainnya, yaitu Kesehatan, Transisi Energi, dan Digital.

Jalan tol merupakan bagian integral dari sektor infrastruktur dan logistik, dan kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama INA dan Hutama Karya untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di Sumatera pada khususnya, dan Indonesia secara keseluruhan.

Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah mengatakan, investasi ini mencerminkan komitmen INA yang mendalam untuk mendukung pembangunan infrastruktur negara dan membangun masa depan yang sejahtera bagi Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategis Sumatera menjadikan Pulau Sumatera sangat penting bagi tatanan ekonomi nasional.

"Dalam beberapa tahun terakhir, sektor jalan tol di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa, menghadirkan prospek investasi yang menarik dan memberikan efek multiplikasi yang signifikan bagi perekonomian di sekitarnya." jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).

 


Potensi JTTS

Proyek Tol Trans Sumatera Medan-Binjai (Foto: Dok BPJT Kementerian PUPR)

Ridha menambahkan, melalui investasi di dua ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera, INA menegaskan keyakinan terhadap potensi jalan tol di Sumatera dan pengelolaan yang baik dari Hutama Karya.

Investasi ini juga membuka peluang bagi investor domestik maupun internasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi.

"Selain itu, kerja sama ini bertujuan untuk membantu Hutama Karya dalam melanjutkan program pembangunan infrastruktur lainnya, khususnya penyelesaian proyek-proyek Trans Sumatera. Ini sangat penting, karena akan membantu mobilitas penduduk dan juga pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya di Pulau Sumatera." tambah dia.

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya