Liputan6.com, Kolaka Utara - PT Asdah Mineral Indonesia, nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya. MoU ini bertujuan untuk menjalin kerja sama dalam pelaksanaan pekerjaan studi kelayakan dan penerapan teknologi hidrometalurgi dengan kapasitas 20 ton bijih nikel dan base metal lainnya.
Kerja sama ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam pengembangan industri pengolahan di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Dengan adanya teknologi hidrometalurgi yang ramah lingkungan, perusahaan ini berharap dapat menjadi tonggak dasar perencanaan pembangunan smelter nikel dan base metal yang inovatif.
Teknologi hidrometalurgi merupakan metode pemrosesan bijih logam menggunakan pelarut air atau asam, yang dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi tradisional. Dengan menerapkan teknologi ini, Asdah Mineral Indonesia berharap dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap pembangunan berkelanjutan.
Melalui MoU ini, akan dilakukan kerja sama dalam melakukan studi kelayakan dan mengimplementasikan teknologi hidrometalurgi pada bijih nikel dan base metal dengan kapasitas produksi sebesar 20 ton. Studi kelayakan ini akan menjadi dasar untuk perencanaan pembangunan smelter yang menggunakan teknologi hidrometalurgi di Kabupaten Kolaka Utara.
Selain itu, perusahaan menandatangani MoU kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kolaka Utara. "Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dan komunitas bisnis lokal. PT Asdah Mineral Indonesia berkomitmen untuk melibatkan dan memberdayakan pelaku bisnis lokal dalam proyek ini, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat," kata Ketua Kadin Kolaka Utara Sainuddin.
Baca Juga
Advertisement
Pertambangan Berkelanjutan
"Kami sangat bersemangat tentang kesempatan kerja sama ini dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya dan Kadin Kolaka Utara. Kami percaya bahwa penerapan teknologi hidrometalurgi akan membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia, khususnya dalam pengembangan smelter nikel dan base metal yang ramah lingkungan. Kami berharap kerja sama ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat industri pertambangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara," ujar CEO Asdah Mineral Indonesia Saprillah Amir DM.
Dengan adanya kerjasama ini, PT Asdah Mineral Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengadopsi teknologi inovatif dan ramah lingkungan dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini juga sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan pemurnian atau pengolahan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Proyek kerjasama ini diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Kabupaten Kolaka Utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara secara keseluruhan. Selain itu, dengan penerapan teknologi Hydrometalurgi yang ramah lingkungan, diharapkan industri pertambangan dan pemurnian di Indonesia dapat berkontribusi lebih baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Kerja sama antara PT Asdah Mineral Indonesia, PT Industri Kimia Nusantara Jaya, dan Kadin Kolaka Utara tidak hanya menunjukkan komitmen dalam pengembangan industri pertambangan dan pengolahan yang ramah lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian teknologi anak bangsa. Dalam proyek ini, Asdah Mineral Indonesia berupaya untuk melibatkan tenaga ahli dan insinyur lokal untuk mendukung perencanaan, implementasi, dan pengembangan teknologi hidrometalurgi.
Advertisement