Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menetapkan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di berbagai wilayah Indonesia.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya. Tujuannya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat.
Advertisement
Salah satu yang ditetapkan oleh BKKBN adalah Kampung KB Layang-Layang di Sumatera Selatan. Kampung ini terletak di Kelurahan 29 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Disebut Kampung KB Layang-Layang karena daerah tersebut merupakan sentra produksi layang-layang.
Menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Layang-Layang, M. Usman Aris, kampungnya adalah wilayah padat penduduk yang dihuni masyarakat miskin perkotaan dengan penghasilan rendah.
“Kampung KB ini sudah ditunjuk sejak 2016, sudah pendataan, tapi mulai dicanangkan pada 2017,” kata Usman saat ditemui di Palembang, Rabu (5/7/2023).
8 Fungsi Keluarga
Dengan harapan kampung ini bisa berkembang, maka diterapkan delapan fungsi keluarga di kampung tersebut. Delapan fungsi keluarga itu yakni:
Fungsi Agama
Usman menyampaikan, agama memiliki fungsi penting dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Maka dari itu unsur agama ditanamkan dalam berbagai kegiatan seperti:
- Kegiatan belajar agama (baca tulis Al Quran) untuk anak-anak setiap minggu
- Pengajian remaja setiap malam jumat
- Pengajian lansia.
Fungsi Sosial Budaya
Fungsi kedua adalah sosial budaya. Dalam fungsi ini, Usman dan para kader menanamkan nilai-nilai budaya pada anak-anak melalui permainan tradisional setiap minggu.
Bekerja sama dengan organisasi pemuda internasional AISEC dan Universitas Sriwijaya (UNSRI) untuk mendatangkan mahasiswa dari delapan negara guna belajar budaya di kampung KB.
Fungsi Cinta Kasih
Fungsi ini berisi kerja sama dengan perusahaan yang menyelenggarakan program tanggung jawab sosial (CSR) untuk memberikan bantuan.
Bantuannya berupa sembako yang diberikan kepada masyarakat miskin, bawah lima tahun (balita), dan keluarga berisiko stunting.
Fungsi Perlindungan
Fungsi keempat adalah fungsi perlindungan. Pihak Usman melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melindungi remaja dan masyarakat dari bahaya narkoba.
Pelindungan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat secara langsung dan bergilir. Ditambah pula dengan penyuluhan anti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan slogan “Kampung KB layang-layang bebas KDRT.”
Advertisement
Fungsi Reproduksi
Sebelum program Kampung KB ini dicanangkan di sana, capaian KB terbilang rendah. Ini menjadi motivasi Usman untuk terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang KB.
“Sehingga saat ini pencapaian KB sudah mencapai 77 persen dengan jumlah MOP (KB permanen pria) di wilayah kampung KB berjumlah 57 orang.”
Pelaksanaan Fungsi Reproduksi juga dilakukan dengan pemberian materi soal kesehatan reproduksi (kespro).
Fungsi Sosialisasi Pendidikan
Fungsi keenam yakni fungsi pendidikan. Dalam menjalankan fungsi ini, pokja kampung KB mengadakan kegiatan baca tulis bagi anak-anak setiap minggu.
Kegiatan ini dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak untuk mendatangkan buku-buku bacaan di pojok baca kampung KB.
“Kami juga melakukan MoU dengan beberapa universitas di Kota Palembang antara lain Universitas Muhammadiyah Palembang (penandatanganan MOU disaksikan walikota), Univesitas Sriwijaya, Universitas UIGM, Universitas IAIN Raden Fatah, Universitas PGRI Palembang.”
Banyak dosen dan mahasiswa yang melakukan pengabdian di Kampung KB Layang-Layang sehingga masyarakat mendapatkan banyak sekali manfaatnya. Bahkan, lima remaja dari Kampung KB Layang-Layang berkesempatan mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah gratis di salah satu universitas.
Fungsi Ekonomi
Dari sisi ekonomi, Pokja Kampung KB Layang-Layang mendapatkan ilmu dalam pembuatan jahe instan dari pengabdian dosen universitas Muhammadiyah.
Ilmu ini dieksekusi menjadi produk andalan Kampung KB Layang-Layang. Produk jahe instan terus diperbaiki dari waktu ke waktu dan dijual di berbagai acara.
“Pergerakan ekonomi melalui produksi layang-layang juga terus berjalan dengan upaya yang kami lakukan bekerjasama dengan CSR Kesos Sumsel dan Pemda Setempat beberapa kali mengadakan lomba layang-layang dalam meningkatkan minat masyarakat bermain layang-layang.”
Fungsi Lingkungan
Usman menuturkan bahwa kampungnya terpilih menjadi Kampung KB lantaran wilayah ini awalnya sangat kumuh. Sehingga, perlu energi ekstra untuk perlahan menjadikan wilayah ini sebagai tempat yang layak huni.
Dengan bantuan berbagai pihak, kampung ini melakukan perbaikan, pengecatan, dan penghijauan.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebersihan, mendapatkan arahan dalam pengelolaan sampah dari dinas kebersihan. Upaya kami tidak gagal, banyak perubahan yang sudah terjadi meskipun hari-hari seterusnya tetap jadi "PR" bagi kami untuk mencapai hasil yang maksimal,” pungkas Usman.
Advertisement