Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal atau Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah sebuah keniscayaan.
Meski demikian, Muzani menyatakan pihaknya menyadari ada pilihan politik yang berbeda pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, namun komunikasi antar elite partai politik (parpol) tetap perlu.
Advertisement
"Itu sebabnya Pak Prabowo meskipun pilihan politiknya bahkan keputusan politiknya berbeda dengan PDIP, merasa perlu untuk bertemu dengan PDIP dan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kenapa, karena komunikasi di antara para pemimpin partai politik, bahkan komunikasi di antara para calon presiden menjadi perlu," kata Muzani pada wartawan, dikutip Rabu 12 Juli 2023.
Belum terjadinya pertemuan tersebut, justru beredar kabar hubungan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri retak. Benarkah?
Hal tersebut dibantah Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Puan menegaskan, isu keretakan hubungan jangan sampai dipolitisasi jelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ini.
"Saya perlu klarifikasi atau menyampaikan (bahwa) tidak ada (keterakan hubungan). Jangan sampai kemudian mempolitisasi atau membuat suatu opini bahwa hubungan PDIP dengan Gerindra atau hubungan Bu Megawati dengan Pak Prabowo itu sepertinya pecah, atau kemudian tidak akrab," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Puan pun memastikan hubungan Megawati dan Prabowo baik-baik saja meski ada perbedangan pandangan politik atau jagoan di Pilpres 2024.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono. Budi menyebut, hubungan Prabowo dan Megawati baik layaknya keluarga.
"Saya rasa hubungan Pak Prabowo dengan Bu Megawati yang saya tahu dari dulu sampai sekarang baik hubungan bagai keluarga," kata Budi.
Berikut sederet fakta terkait kabar retaknya hubungan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihimpun Liputan6.com:
1. Sekjen Gerindra Tegaskan Prabowo Tetap Akan Bertemu Megawati, Meski Pilihan Politik Berbeda
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah sebuah keniscayaan.
Meski demikian, Muzani menyatakan pihaknya menyadari ada pilihan politik yang berbeda pada Pilpres 2024, namun komunikasi antar elite parpol tetap perlu.
"Itu sebabnya Pak Prabowo meskipun pilihan politiknya bahkan keputusan politiknya berbeda dengan PDIP, merasa perlu untuk bertemu dengan PDIP dan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kenapa, karena komunikasi di antara para pemimpin partai politik, bahkan komunikasi di antara para calon presiden menjadi perlu," kata Muzani pada wartawan, dikutip Rabu 12 Juli 2023.
Muzani memastikan apabila nanti pertemuan jadi digelar, namun kedua partai akan tetap maju sebagai capres di koalisi masing-masing.
"Meskipun komunikasi ini tetap pada kesimpulan kita berjalan masing-masing, kita maju masing-masing sesuai dengan pilihan partai politiknya dan sesuai dengan programnya untuk meyakinkan rakyat tapi upaya untuk bertemu ini menjadi sebuah tren politik yang bagus," kata Muzani.
Wakil Ketua MPR itu menepis isu bahwa rencana pertemuan Mega-Prabowo untuk menduetkan PDIP-Gerindra dí Pilpres.
"Saya kira itu terlalu jauh. Tapi yang penting adalah bertemu di antara pemimpin partai politik bertemu di antara para pemimpin-pemimpin menjadi penting. Untuk apa untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa kita berbeda tetapi kita sesungguhnya sama untuk Indonesia Raya," imbuh dia.
Muzani menekankan, pertemuan dan komunikasi dengan parpol manapun perlu dilakukan agar tensi politik tidak selalu panas.
"Saya kira tren politik nasional kita ini sudah mengarah kepada cara yang baik, sudah mengarah kepada cara yang benar. Masing-masing partai politik merasa perlu untuk saling berkolaborasi atau berkoalisi dengan partai lain," kata Muzani.
Apalagi, Muzani menyebut tiap partai politik menyadari bahwa permasalahan di Indonesia sangat kompleks sehingga tidak bisa maju Pemili hanya sendiri.
"Kekuatan hanya partai satu politik saja tidak cukup maka perlu ada kekuatan partai-partai lain itu sebabnya ada perasaan ingin saling berkomunikasi bahkan saling mengajak," jelas Muzani.
Advertisement
2. Ketua DPP PDIP Puan Maharani Bantah Keretakan
Ketua DPP PDIP Puan Maharani membantah kabar adanya keretakan hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Dia menyebut isu keretakan hubungan jangan sampai dipolitisasi jelang Pemilu 2024 ini.
"Saya perlu klarifikasi atau menyampaikan (bahwa) tidak ada (keterakan hubungan). Jangan sampai kemudian mempolitisasi atau membuat suatu opini bahwa hubungan PDIP dengan Gerindra atau hubungan Bu Megawati dengan Pak Prabowo itu sepertinya pecah, atau kemudian tidak akrab," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Puan memastikan hubungan Megawati dan Prabowo baik-baik saja meski ada perbedangan pandangan politik atau jagoan di Pilpres 2024.
"Saya meyakini bahwa hubungan Ibu Mega dengan Mas Prabowo itu baik-baik saja. Kalau kemudian dalam dinamika politik atau dinamika di lapangan ada sedikit perbedaan itu biasa, namun secara kekeluargaan, secara pertemanan, secara hubungan, baik, kami baik," ungkap Ketua DPP PDIP ini.
Terkait tindak lanjut pertemun PDIP dan Demokrat, Puan menegaskan bahwa pintu komunikasi PDIP dibuka lebar ke semua parpol, tidak hanya ke Demokrat.
"Tidak ada yang kemudian mengatakan harus Demokrat, harus ini harus itu, tidak. Semuanya memang kita buka komunikasinya. Ini kan Masih ada waktu sampai pendaftaran bacapres dan bacawapres dari Oktober sampe November," ucap dia.
"Jadi memang semua partai itu pasti sampai sekarang sedang melakukan komunikasi insentif," pungkas Puan.
3. Partai Gerindra Juga Bantah Adanya Keretakan
Wakil Ketum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, membantah kabar keretakan hubungan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Budi menyebut, hubungan keduanya baik layaknya keluarga.
"Saya rasa hubungan Pak Prabowo dengan Bu Megawati yang saya tahu dari dulu sampai sekarang baik hubungan bagai keluarga," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/7/2023).
Budi menyatakan, Prabowo sangat menghormati Megawati. Untuk itu ia menilai tidak ada masalah apapun diantara kedua elite tersebut.
"Pak Prabowo sangat menghormati Ibu Megawati dan sebaliknya juga, dan di forum-forum publik juga kelihatan juga ada keakraban antara Prabowo dan Bu Mega dan juga keluarga besar Bu Mega. Jadi saya rasa tidak ada masalah," jelas Budi.
Advertisement