MUTU Alokasikan Rp 13,8 Miliar Dana IPO untuk Belanja Modal 2023

MUTU International akan memakai Rp 13,8 miliar belanja modal atau capital expenditure (capex) 2023 dari dana IPO.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Jul 2023, 17:30 WIB
PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU) melepas 942,85 miliar saham ke publik dalam rangka IPO. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU), perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC akan menggunakan Rp 13,8 miliar untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal 2023 dari dana IPO. 

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga mengatakan Capex ini akan digunakan untuk membangun 5 laboratorium pengujian lingkungan di Aceh, Palembang, Kendari, Manado, dan Pasuruan. 

“Kita harap lab-lab ini bisa disatukan dengan lab kita yang sudah kita buat terkait mineral dan batubara. Untuk laboratoriumnya terkait mineral seperti nikel  rencana akan kita buka di Halmahera,” kata Arifin dalam konferensi pers, Kamis (13/7/2023). 

Arifin menjelaskan untuk pembangunan satu laboratorium bisa memakan biaya sekitar Rp 5 miliar. Arifin mengungkapkan biaya Capex tak hanya digunakan menggunakan dana IPO. Sedangkan untuk biaya operasional, MUTU berencana menggunakan Rp 15,7 miliar dari dana IPO. 

MUTU bakal melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Melalui mekanisme IPO, MUTU akan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. 

Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp 105-Rp 110 per saham. Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp 99,00 miliar hingga Rp 103,71 miliar. 

Secara keseluruhan, sebanyak 66 persen dana hasil penawaran umum saham akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) guna mengembangkan laboratorium eksisting maupun laboratorium baru yang nantinya menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi. 

Adapun sebesar 34 persen dana hasil penawaran saham ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure) guna menunjang bisnis Perseroan, baik di pasar eksisting maupun pasar yang baru termasuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sesuai tiga fokus strategi Perseroan, yaitu Green Economy, Shariah Economy dan Digital Economy. 

 


MUTU International Bakal Tangkap Peluang Pasar Karbon

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur MUTU International Irham Budiman mengatakan, Perseroan berpeluang besar memanfaatkan perkembangan pasar karbon karena potensinya sangat besar. Nilai perdagangan karbon pada masa yang akan datang diperkirakan mencapai Rp 8.400 an triliun. 

Menurut Irham, ke depan, sektor inilah yang akan terus dikembangkan oleh MUTU, termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya, karena saat ini tren green economy tidak hanya sebatas gas rumah kaca (GRK), melainkan juga berkembang memasuki ekonomi sirkular seperti water footprint, plastik dan lain-lain.

"Kalau kita lihat saat ini mulai tren tentang verifikasi dan validasi gas rumah kaca, kemudian ada pajak karbon, dan yang terbaru yaitu bursa karbon yang baru akan diluncurkan di akhir kuartal ketiga tahun ini. Namun, sebelum tren tersebut masuk ke Indonesia, MUTU sudah terlebih dahulu masuk ke sektor ini sejak 2015,” kata Irham, dalam konferensi pers, Kamis (13/7/2023).

Irham menambahkan sudah memiliki pengalaman yang cukup panjang terkait dengan karbon, di mana hingga saat ini MUTU sudah banyak memfasilitasi skema yang memang dipersyaratkan oleh negara-negara di Eropa, dan sudah menerbitkan ratusan sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC).

 

 


Kinerja Keuangan MUTU

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur MUTU International Sumarna menjelaskan, dari sisi kinerja keuangan, MUTU mencatatkan performa yang solid hingga akhir tahun 2022. 

Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan Perseroan yang berhasil tumbuh signifikan yaitu mencapai Rp 281,82 miliar pada 2022, naik sekitar 24,47 persen dibandingkan 2021 yang tercatat Rp 226,41 miliar. 

Laba tahun berjalan Perseroan pada 2022 juga melonjak 90,38 persen menjadi Rp 36,78 miliar, dibandingkan 2021 sebesar Rp19,32 miliar. Selain itu, penjualan per segmen produk yang dihasilkan MUTU juga bertumbuh. Sepanjang tahun 2022 dibandingkan 2021, penjualan dari segmen Pengujian meningkat 32,46 persen, segmen Inspeksi naik 15,96 persen, dan segmen Sertifikasi 3,10 persen. 

"Kami optimistis dengan langkah-langkah strategis yang sudah ditetapkan, Perseroan akan melanjutkan pertumbuhan kinerja yang positif di tahun-tahun berikutnya," lanjut Sumarna.

Sumarna menambahkan, optimisme ini sejalan dengan adanya perluasan peluang dari sektor-sektor baru yang akan dikelola oleh Perseroan ke depan, serta dukungan positif dari pemegang saham melalui proses penawaran perdana saham yang akan dilakukan.


Alasan MUTU International Lepas Saham ke Publik

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International, perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC bakal melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melalui mekanisme IPO, MUTU akan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. 

Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp 105-Rp 110 per saham. Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp 99,00 miliar hingga Rp 103,71 miliar. 

Bersamaan dengan penawaran umum saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1. Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp 324 selama periode 9 Februari 2024 hingga 8 Agustus 2025. 

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga menyatakan IPO merupakan salah satu langkah strategis yang diambil Perseroan untuk menangkap peluang yang lebih besar di industri TIC Indonesia. 

"Saat ini masih belum banyak perusahaan yang terlibat dalam industri TIC. Konsumen bahkan pelaku usaha juga belum banyak menyadari akan pentingnya sertifikasi terhadap sebuah produk maupun jasa. Ia meyakini saat pemerintah mewajibkan pelaku usaha melakukan sertifikasi, maka industri TIC akan semakin berkembang,” kata Arifin dalam konferensi pers, Kamis (13/7/2023).

Dalam IPO ini, MUTU International menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Proses penawaran saham MUTU akan berlangsung pada 12 hingga 24 Juli 2023, sehingga saham Perseroan diperkirakan akan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023. 

 


Dana IPO untuk Capex

Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Arifin menuturkan, sebanyak 66 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) guna mengembangkan laboratorium eksisting maupun laboratorium baru yang nantinya menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi. 

Adapun sebesar 34 persen dana hasil penawaran saham ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure) guna menunjang bisnis Perseroan, baik di pasar eksisting maupun pasar yang baru termasuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sesuai tiga fokus strategi Perseroan, yaitu Green Economy, Shariah Economy dan Digital Economy. 

"Kami melihat potensi yang baik untuk industri TIC baik di Indonesia maupun global. Nilai pasar TIC global tahun 2027 diperkirakan mencapai USD 270 miliar atau sekitar Rp 4.000 triliun, sedangkan nilai pasar Indonesia saat ini baru mencapai Rp 20 triliun,” UJARArifin 

Oleh karenanya, Arifin optimistis industri TIC masih akan terus tumbuh secara eksponensial di masa mendatang seiring adanya kebijakan hilirisasi industri, pembangunan ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan ekonomi syariah, peningkatan volume perdagangan dan juga peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya sertifikasi.

Salah satu sektor unggulan yang menjadi kekuatan MUTU adalah sumber daya alam dan green economy. Di sektor sumber daya alam, MUTU berperan memperkuat nilai-nilai yang dimiliki oleh korporasi pengolahan seperti kelapa sawit, kayu, pangan dan lain-lain dengan memberikan sentuhan pengujian, inspeksi dan sertifikasi. 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya