Liputan6.com, Washington - Tidak ada sidik jari atau sampel DNA yang ditemukan pada temuan kokain di lobi Gedung Putih pada pekan lalu, sementara rekaman kamera pengawas juga tidak dapat mengidentifikasi tersangka. Demikian ringkasan investigasi Secret Service.
Agen Secret Service menemukan kokain selama pembersihan rutin Gedung Putih pada Minggu 2 Juli 2023, tepatnya di lobi West Wing, di mana staf keluar masuk dan peserta tur menitipkan barang-barang mereka.
Advertisement
"Tanpa bukti fisik, penyelidikan tidak akan dapat menunjuk satu orang dari ratusan yang melewati ruang depan tempat kokain ditemukan," ungkap pejabat Secret Service dalam ringkasan tersebut seperti dilansir AP, Jumat (14/7).
Temuan kokain di kantor sekaligus kediaman resmi presiden Amerika Serikat (AS) telah memicu pertanyaan dan kritik dari Republikan, yang dilaporkan mendapat pengarahan tertutup pada Kamis (13/7), tentang hasil penyelidikan.
"Tidak ada keadilan yang sama," ujar Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada Kamis. "Apapun yang terjadi di sekitar 'Biden, Inc' diperlakukan berbeda dari warga AS lainnya dan itu tidak akan berhenti."
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menuturkan, Presiden Joe Biden percaya bahwa sangat penting bagi Secret Service untuk menjawab pertanyaan dasar bagaimana narkoba itu bisa ada di Gedung Putih. Secret Service sendiri bertanggung jawab atas keamanan Gedung Putih dan telah memimpin penyelidikan atas temuan kokain.
Presiden Biden sedang tidak berada di Gedung Putih saat penemuan. Dia disebut tengah berada di Camp David bersama keluarganya untuk liburan akhir pekan.
Uji Forensik di Laboratorium FBI
Sempat terjadi evakuasi pasca penemuan kokain. Pemadam kebakaran pun dipanggil untuk melakukan pemeriksaan awal di lokasi kejadian, menentukan apakah zat itu berbahaya atau sebaliknya.
Dan pengujian tersebut menyimpulkan negatif atas bahaya biologis, namun positif untuk kokain.
Narkoba yang ditemukan dalam plastik berperekat itu kemudian dikirim untuk analisis laboratorium sekunder dan lebih sensitif. Hasilnya tetap negatif dari ancaman biologis.
Temuan kokain di Gedung Putih pun menjalani uji forensik lebih lanjut, termasuk terkait sidik jari dan sampel DNA, di Laboratorium Kejahatan FBI. Selain itu, FBI juga melakukan pengujian kimia.
Sementara itu, penyelidik Secret Service menyusun daftar ratusan orang yang kemungkinan telah mengakses lokasi penemuan kokain. Namun, sebagaimana ringkasan investigasi Secret Service, berbagai langkah tersebut belum berujung pada titik terang yang mengarah pada tersangka.
Lobi West Wing terbuka untuk tur yang dipimpin oleh staf Gedung Putih, di mana pesertanya haruslah mereka yang mendapat undangan. Pada Minggu 2 Juli, saat kokain ditemukan, terdapat jadwal tur. Demikian pula dengan dua hari sebelumnya.
Advertisement