Mengungkap Sejarah dan Makna di Balik Lagu Es Lilin, Legenda dari Jawa Barat

Makna dari lagu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang merasa malu atau gelisah karena ada seorang laki-laki yang mendekatinya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 15 Jul 2023, 00:00 WIB
Malam itu, Barun dan Dalljiet belajar menyanyikan lagu daerah seperti Es Lilin, Gethuk dan Gundul-Gundul Pacul. Salah satu academia, Teguh mengajari Barun lagu asal Jawa Barat, Es Lilin. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Lagu tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya dan identitas suatu daerah. Salah satu contohnya adalah lagu Es Lilin yang berasal dari Jawa Barat.

Lagu ciptaan Ibu Mursih ini sangat populer hingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda. Memiliki sejarah yang kaya serta makna yang mendalam.

Dirangkum dari berbagai sumber, meskipun sulit untuk menentukan tanggal pasti munculnya lagu ini, diyakini, lagu Es Lilin telah ada dan dinyanyikan oleh masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Es Lilin dikenal sebagai lagu anak-anak yang sering dinyanyikan dalam berbagai acara dan pertunjukan tradisional. Makna dari lagu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang merasa malu atau gelisah karena ada seorang laki-laki yang mendekatinya.

Beberapa bagian lirik ini juga menunjukan bahwa perempuan tersebut sedang didekati oleh pria terpandang. Perempuan dalam lagu ini menceritakan bahwa ia sebenarnya tidak menolak didekati laki-laki terpandang itu.

Namun, ada ketakutan ketika benar-benar sudah dekat tapi sampai tidak berjodoh. Pada bagian akhir lagu, terdapat makna bahwa perempuan akan meninggalkan laki ­laki selama satu bulan untuk keperluan tertentu.


Nilai Kehidupan

Sementara itu, lagu Es Lilin juga ada yang mengartikan bagaimana sikap perempuan yang harus lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.

Melalui lirik sederhananya, lagu ini mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak serta mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Sebagai lagu tradisional, Es Lilin terus hidup dan berkembang dalam budaya populer, mengingatkan kita akan pentingnya merawat dan melestarikan warisan budaya kita.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya