Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov dan diplomat senior China Wang Yi berkumpul di satu ruangan di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Mereka hadir di pertemuan East Asia Summit (EAS) ke-13.
Hubungan tiga negara tersebut sedang panas-dingin terutama akibat invasi Rusia ke Ukraina. Posisi AS tegas membela Ukraina, sementara China lebih condong ke Rusia secara politik.
Advertisement
Turut terlihat pula di forum itu tiga sekutu AS di kawasan Indo-Pasifik, yakni Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa, Menlu Korea Selatan Park Jin, dan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta.
Pada ucapan pembukanya, Menlu RI Retno Marsudi menyebut bahwa forum EAS bersifat terbuka dan semua pihak bisa terlibat.
Ia juga menegaskan keinginan bahwa Indo-Pasifik haruslah menjadi kawasan stabil untuk ekonomi dan bukan medan perang.
"Sebagian bilang bahwa Indo-Pasifik sedang mengalami gejala-gejala perang dingin di tempat panas. Indo-Pasifik tidak boleh menjadi medan pertempuran yang lain. Kawasan kita harus tetap stabil dan kami berniat tetap menjaganya demikian," ucap Menlu Retno di forum yang digelar di Shangri-La.
Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan prinsip Founding Fathers Indonesia tentang pentingnya bersatu meski ada perbedaan, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
"Kita semua memiliki perbedaan-perbedaan, tetapi keputusan ada di kita untuk menggunakan perbedaan-perbedaan tersebut sebagai kekuatan pemecah belah atau mengubahnya menjadi kekuatan untuk memperkaya upaya-upaya kolektif kita," kata Menlu Retno.
Sebelum diskusi tertutup dimulai Retno Marsudi meminta agar tak ada prasangka, kebohongan, atau niat jahat.
Jokowi Minta Ada Solusi
Presiden RI Joko Widodo sempat memberikan pembukaan sebelum East Asian Summit. Ia meminta agar negara-negara bisa fokus untuk menemukan solusi terhadap masalah-masalah yang ada di dunia saat ini.
"Bukan justru sebaliknya, apalagi sampai memperuncing masalah," ujar Jokowi.
Pertemuan EAS ini merupakan kelanjutan dari 56th ASEAN Foreign Ministers' Meeting (56th AMM) dan ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) yang digelar pekan ini.
Sejauh ini, Menlu Retno Marsudi berdiskusi dengan negara-negara sahabat soal perjanjian anti-senjata nuklir, kerja sama ekonomi, kendaraan listrik, hingga protes terkait UU anti-deforestasi Uni Eropa.
Pada Kamis malam (13/7), Blinken dan Wang Yi sudah sempat bertemu di St. Regis, Jakarta. Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, kedua diplomat senior itu membahas komunikasi untuk menghindari mispersepsi.
Wang Yi disebut membahas pentingnya menjaga stabilitas di Selat Taiwan. Kedua pihak pun disebut siap terus berkomunikasi.
Advertisement