Jokowi: ASEAN Tak Boleh Jadi Ajang Persaingan dan Proxy Negara Manapun

Jokowi menyampaikan komitmen ASEAN untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas. Selain itu, kata Jokowi, ASEAN berkomitmen memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Jul 2023, 11:34 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa ASEAN tak boleh menjadi ajang persaingan dan proxy negara manapun. Dia juga menekankan bahwa hukum internasional harus dihormati dengan konsisten.

"ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proxy negara manapun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," kata Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Jokowi menyampaikan komitmen ASEAN untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas. Selain itu, kata Jokowi, ASEAN berkomitmen memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Untuk itu, kerjasama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan," ujarnya.

Menurut dia, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang melimpah serta kekayaan alamnya yang berlimpah. Dia menuturkan negara-negaea ASEAN membutuhkan dukungan dari negara-negara maju untuk meninggalkan pendekatan zero sum.

"Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang butuh pengertian, butuh kearifan dan juga butuh dukungan baik dari negara-negara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan," tutur Jokowi.

 


Tingkatkan Kontribusi ASEAN di Indo-Pasifik

KTT ASEAN Sebagai wadah bertemunya para pertemuan dari beberapa negara yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam dan Timor Leste. Jokowi tampil mengenakan batik panjang warna biru dipadukan celana hitam. Credit: @sekretariat.kabinet

Disisi lain, Jokowi menjelaskan bahwa keketuan Indonesia ASEAN akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo-Pasifik dan dunia.

Untuk itu, Jokowi meyakini pertemuan para Menlu ASEAN ini bertujuan untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan dan dunia.

"Saya percaya kehadiran anda di ASEAn foreign ministers meeting dan di post ministrial conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya. Apalagi sampai memperuncing masalah," jelas Jokowi.

 

Angka Kelahiran Anak di ASEAN pada 2022. (Liputan6/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya