Liputan6.com, Jakarta Penyebab kematian puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara terkuak. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, rupanya puluhan kucing mati lantaran kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Di dalam lambungnya kosong. Jadi saat sekarang ini terjadi malnutrisi. Jadi lambungnya kosong, ditemukan ada janinnya," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat, (14/7/2023).
Suharini mengatakan, dari hasil mikroskopik tidak menunjukkan kerusakan dalam tubuh kucing. Kucing-kucing tersebut dalam kondisi normal tanpa adanya racun di dalam tubuhnya.
"Bisa jadi malnutrisi, namun kita tadi pagi kita investigasi bersama. Kami Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Veteriner Subang supaya kalau terjadi infeksi virus saat sekarang ini akan dilakukan penelitian ulang," katanya.
Suharini juga menyampaikan selain mengecek kondisi kucing, pihaknya juga mewawancara beberapa warga. Didapat kalau sebelum meninggal kucing-kucing tersebut kejang-kejang, namun tidak mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.
"Kayak di manusia itu kurang gizi, bisa jadi itu hanya dikasih makan kalau biasanya kita memperhatikan gizinya meski dia binatang. Tapi memang besok kami akan ke sana kembali dengan melakukan pemberian makanan," katanya.
"Ke Sunter itu mudah-mudahan bisa memberikan motivasi kepada masyarakat yang memang mencintai untuk memelihara menjadi lebih care bukan sekadar memelihara tapi tidak memenuhi kebutuhannya. Atau bisa jadi dia tidak tahu seperti apa. Makanya besok pagi kita bakti sosial," tambah dia.
Meski diperkirakan karena malnutrisi, tapi Suharini mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi dengan mengambil sampel darah, swab baik rongga tenggorokan maupun anus kemudian mengambil sampel pakan dan airnya.
"Jadi mudah mudahan dalam waktu singkat kita ketahui," tuturnya.
Sempat Kejang-Kejang
Kapolsek Tanjung Priok Komisaris Polisi (Kompol) Nazirwan menyampaikan, dari hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda-tanda sebelum kucing mati misterius. Hewan itu terlihat kejang-kejang dan buang air seni yang banyak.
"Tanda tanda awal yang ditemukan kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing," kata Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, Rabu (12/7/2023).
Walau demikian, Nazirwan mengatakan semua pihak sampai saat ini masih terus menyelidiki penyebab kematian puluhan kucing ini. Gejala awal yang ditemukan masih dilakukan pendalaman oleh KPKP (Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian).
"Masih dalam penyelidikan kita, dan kita juga sudah koordinasi dengan Sudin KPKP. Nanti tunggu hasil lab," kata Nazirwan.
Peristiwa kematian puluhan kucing secara misterius itu diketahui ketika Juanda, warga Sunter Muara RT 12/05, menemukan beberapa kucing miliknya mati mendadak pada Jumat malam (7/7/2023).
"Mati mendadak, dan berturut-turut setiap hari kucing-kucing yang ada di wilayah RT 12/ 05 Sunter Agung mati," kata Juanda.
Selain Juanda, ada juga pemilik kucing lainnya yang mengalami nasi serupa. Mereka yakni Riska, Beni, Sri, yang merupakan warga sekitar. Atas hal itu, para warga pun melaporkan kejadian janggal ini ke pengurus RW untuk selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement