Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menggelar Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 pada 7 dan 8 September 2023. Acara ini diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritimandan Investasi (Kemenko Marves) bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).
Dalam gelaran ini, Indonesia mengundang para pemimpin terkenal dari pemerintah, lembaga internasional, bisnis, dan think tank ke Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 untuk berbagi success story dan pembelajaran tentang upaya dekarbonisasi serta memfasilitasi aksi nyata melalui perjanjian dan kolaborasi internasional.
Advertisement
Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani mengatakan bahwa Kadin Indonesia ikut mengundang para pengusaha untuk terlibat. Misalnya, dengan membidik calon investor untuk menangkap peluang kerja sama sustainability kedepannya.
“Inisiatif prinsip keberlanjutan adalah imperatif agar kita bisa keluar dari middle income trap dengan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dalam rangka mencapai target Indonesia Emas di tahun 2045. Untuk itu pemerintah dan pelaku usaha perlu bersinergi untuk memastikan akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif," terangnya seperti ditulis pada Sabtu (6/9/2023).
Menurutnya, gelaran ISF 2023 adalah bukti nyata kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau.
"Kadin Indonesia sendiri juga telah turut aktif mendorong inisiatif menuju transisi ekonomi hijau dan investasi hijau di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Kadin Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence," imbuh Shinta.
Gelar Indonesia Sustainability Forum, Jokowi akan Menjamu Pemimpin Dunia
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia sebagai salah pusat ekonomi dunia berpotensi menjadi negara adidaya iklim.
Karena itu, Indonesia harus menunjukkan kepemimpinan dalam hal transisi energi bersih, penyerapan karbon dan ekonomi hijau.
Terkait hal tersebut, Menko Luhut diagendakan akan membuka acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) bertajuk “Pursuing Sustainable and Inclusive Growth”, pada 7-8 September 2023 mendatang melalui penyampaian keynote speech dengan tema besar Pertumbuhan dan Keberlanjutan (Growth and Sustainability) yang akan membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas di tahun 2045.
“Kepemimpinan ekonomi dan geopolitik Indonesia di kawasan, serta keberadaan sumber daya yang melimpah, mulai dari 'critical mineral' seperti nikel dan timah, hingga luasnya hutan tropis, memposisikan Indonesia secara strategis untuk mempercepat praktik-praktik berkelanjutan dan upaya dekarbonisasi global,” kata Menko Luhut, di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dalam rangkaian Gala Dinner ISF bersama para pemimpin dunia, pelaku bisnis serta pakar isu sustainability internasional dan dalam negeri.
Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr akan menjadi salah satu pembicara di perhelatan ISF.
Tokoh dunia lainnya yang dijadwalkan akan hadir adalah Ahli Energi dan Dekan Pertama Stanford Doerr School of Sustainability Arun Majumdar, CEO BloombergNEF (BNEF) Jon Moore, serta Mantan Managing Director of Development of Policy and Partnerships Bank Dunia, Mari Elka Pangestu.
Sebagaimana diketahui, sustainability atau isu keberlanjutan dalam tata kelola negara dan ekonomi sudah menjadi keniscayaan pemerintah Indonesia.
Advertisement
Agenda Penting
Indonesia sebagai aktor penting agenda global Perubahan Iklim dan Sustainable Development Goals (SDG), telah mengintegrasikan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional.
Selain itu, banyak pelaku bisnis dan korporasi yang telah menyadari potensi jangka panjang yang cukup besar dengan mendorong ekonomi hijau.
ISF akan menjadi perhelatan resmi dan akbar serta berskala internasional pertama di Indonesia yang akan menyorot isu keberlangsungan atau sustainability.
Para pembicara akan terlibat dalam dialog konstruktif yang bertekad menghadirkan solusi untuk mendorong upaya dekarbonisasi, transisi ekonomi hijau, serta konservasi ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati.