4 Fakta Terkait Kabar Viral 21 Kucing di Sunter Jakarta Utara Mati Mendadak

Belum lama ini viral di sosial media sebanyak 21 kucing ditemukan mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Jul 2023, 15:07 WIB
Belum lama ini viral di sosial media sebanyak 21 kucing ditemukan mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Sumber: Nils Jacobi via Bored Panda)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral di sosial media sebanyak 21 kucing ditemukan mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Akun sosial media Instagram @seputar.sunter yang membagikan kabar kucing mati di Sunter tersebut. Dalam narasinya, kucing mati secara mendadak karena keracunan.

"Menurut berbagai narasumber, ini karena diracuni. Hal serupa pernah terjadi juga beberapa bulan lalu dan pernah kami upload. Semoga cepat dapat tindakan," tulis akun tersebut.

Lalu, akun tersebut mengimbau para pemilik hewan peliharaan untuk berhati-hati saat berkeliling di jalan.

"Buat geng Sunter yang suka ajak binatang peliharaannya jalan di komplek, bisa lebih perhatiin lagi peliharaannya agar enggak makan yang aneh-aneh di jalanan," jelas akun tersebut.

Sejumlah pihak pun turun tangan menyelidiki penyebab puluhan kucing mati secara mendadak itu. Menurut Kapolsek Tanjung Priok Komisaris Polisi (Kompol) Nazirwan, dari hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda-tanda sebelum kucing mati misterius. Hewan itu terlihat kejang-kejang dan buang air seni yang banyak.

"Tanda tanda awal yang ditemukan kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing," kata Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, Rabu 12 Juli 2023.

Belakangan ini, penyebab kematian puluhan kucing itu pun terkuak. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, rupanya puluhan kucing mati lantaran kekurangan nutrisi atau malnutrisi.

Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu.

"Di dalam lambungnya kosong. Jadi saat sekarang ini terjadi malnutrisi. Jadi lambungnya kosong, ditemukan ada janinnya," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat (14/7/2023).

Berikut sederet fakta terkait viral kabar di sosial media ada 21 kucing ditemukan mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dihimpun Liputan6.com:

 


1. Viral di Sosial Media, Pemprov DKI Turun Tangan

Ekspresi Kucing Jebol Kardus Ini Gemesin Banget (Sumber: Nils Jacobi via Bored Panda)

Viral di media sosial 21 kucing ditemukan mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kematian puluhan kucing tersebut dibagikan di akun Instagram @seputar.sunter. Dalam narasinya, kucing mati secara mendadak karena keracunan.

"Menurut berbagai narasumber, ini karena diracuni. Hal serupa pernah terjadi juga beberapa bulan lalu dan pernah kami upload. Semoga cepat dapat tindakan," tulis akun tersebut.

Lebih lanjut, akun tersebut mengimbau para pemilik hewan peliharaan untuk berhati-hati saat berkeliling di jalan.

"Buat geng Sunter yang suka ajak binatang peliharaannya jalan di komplek, bisa lebih perhatiin lagi peliharaannya agar enggak makan yang aneh-aneh di jalanan," lanjutnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya tengah menginvestigasi penyebab kematian puluhan kucing ini. Investigasi ini dilakukan bersama ketua RW setempat.

"Berdasarkan informasi lapangan terdapat 21 ekor kucing mati semenjak tanggal 06 Juli 2023 dengan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum mati," kata Eli ketika dikonfirmasi, Rabu 12 Juli 2023.

Saat ini, tambah Eli, pihaknya tengah membawa sampel kucing mati untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan.

"(Tujuannya) agar mendapatkan diagnosa penyebab kematian kucing-kucing tersebut," tambahnya.

 


2. Polisi Beberkan Gejala Kucing Mati Mendadak Kejang-kejang dan Buang Air

Ekspresi Kucing Jebol Kardus Ini Gemesin Banget (Sumber: Nils Jacobi via Bored Panda)

Sejumlah pihak pun turun tangan menyelidiki penyebab puluhan kucing mati secara mendadak itu.

Kapolsek Tanjung Priok Komisaris Polisi (Kompol) Nazirwan menyampaikan, dari hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda-tanda sebelum kucing mati misterius. Hewan itu terlihat kejang-kejang dan buang air seni yang banyak.

"Tanda-tanda awal yang ditemukan kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing," kata Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, Rabu, 12 Juli 2023.

Walau demikian, Nazirwan mengatakan semua pihak sampai saat ini masih terus menyelidiki penyebab kematian puluhan kucing ini. Gejala awal yang ditemukan masih dilakukan pendalaman oleh KPKP (Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian).

"Masih dalam penyelidikan kita, dan kita juga sudah koordinasi dengan Sudin KPKP. Nanti tunggu hasil lab," kata Nazirwan.

Peristiwa kematian puluhan kucing secara misterius itu diketahui ketika Juanda, warga Sunter Muara RT 12/05, menemukan beberapa kucing miliknya mati mendadak pada Jumat malam (7/7/2023).

"Mati mendadak, dan berturut-turut setiap hari kucing-kucing yang ada di wilayah RT 12/ 05 Sunter Agung mati," kata Juanda.

Selain Juanda, ada juga pemilik kucing lainnya yang mengalami nasib serupa. Mereka yakni Riska, Beni, Sri, yang merupakan warga sekitar. Atas hal itu, para warga pun melaporkan kejadian janggal ini ke pengurus RW untuk selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian.

 


3. Lakukan Pemeriksaan ke Laboratorium

Puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mati mendadak. Gejalanya kejang-kejang dan buang air. (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Sebanyak 21 kucing di di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditemukan tewas terkapar sejak 6 Juli 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) tengah mengusut kasus ini.

"Petugas membawa sampel kucing mati itu untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati, Rabu 12 Juli 2023.

Ke-21 ekor kucing itu sebelumnya mengalami gejala kejang dan mengeluarkan air seni. Lalu, petugas menjadikan salah satu kucing yang mati itu untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan.

Menurut Suharini, pemeriksaan dilakukan agar menghindari spekulasi dugaan penyebab kematian puluhan kucing.

"Agar mendapatkan diagnosis penyebab kematian kucing-kucing tersebut," kata Suharini.

Suharini mengatakan bahwa hasil dari pemeriksaan di laboratorium itu diperkirakan akan keluar kurang lebih tiga hari.

"Tiga hari sih biasanya ya. Kalau kemarin diambil, ya, hari Selasa, sekarang Rabu. Ya sesegera mungkin kalau sudah ada, hasilnya saya akan 'share' kembali," ujar Suharini.

Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang tengah dilakukan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI belum bisa mengatakan penyebab kematian kucing tersebut akibat keracunan atau lain sebagainya. Menurut Suharini, perlu mengetahui lengkap kronologinya.

"Mudah-mudahan dua hari ke depan (sudah keluar hasilnya). Hari Kamis atau Jumat," kata Suharini.

 


4. Penyebab 21 Kucing Mati Mendadak di Sunter

Ekspresi Kucing Jebol Kardus Ini Gemesin Banget (Sumber: Nils Jacobi via Bored Panda)

Penyebab kematian puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara terkuak. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, rupanya puluhan kucing mati lantaran kekurangan nutrisi atau malnutrisi.

Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu.

"Di dalam lambungnya kosong. Jadi saat sekarang ini terjadi malnutrisi. Jadi lambungnya kosong, ditemukan ada janinnya," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat (14/7/2023).

Suharini mengatakan, dari hasil mikroskopik tidak menunjukkan kerusakan dalam tubuh kucing. Kucing-kucing tersebut dalam kondisi normal tanpa adanya racun di dalam tubuhnya.

"Bisa jadi malnutrisi, namun kita tadi pagi kita investigasi bersama. Kami Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Veteriner Subang supaya kalau terjadi infeksi virus saat sekarang ini akan dilakukan penelitian ulang," katanya.

Suharini juga menyampaikan selain mengecek kondisi kucing, pihaknya juga mewawancara beberapa warga. Didapat kalau sebelum meninggal kucing-kucing tersebut kejang-kejang, namun tidak mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.

"Kayak di manusia itu kurang gizi, bisa jadi itu hanya dikasih makan kalau biasanya kita memperhatikan gizinya meski dia binatang. Tapi memang besok kami akan ke sana kembali dengan melakukan pemberian makanan," katanya.

"Ke Sunter itu mudah-mudahan bisa memberikan motivasi kepada masyarakat yang memang mencintai untuk memelihara menjadi lebih care bukan sekadar memelihara tapi tidak memenuhi kebutuhannya. Atau bisa jadi dia tidak tahu seperti apa. Makanya besok pagi kita bakti sosial," tambah dia.

Meski diperkirakan karena malnutrisi, tapi Suharini mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi dengan mengambil sampel darah, swab baik rongga tenggorokan maupun anus kemudian mengambil sampel pakan dan airnya.

"Jadi mudah mudahan dalam waktu singkat kita ketahui," jelas Suharini.

Infografis Kinderjoy

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya