Liputan6.com, Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berencana melakukan penjualan kembali saham treasuri milik perseroan. Saham treasuri dimaksud adalah saham hasil pembelian kembali (buyback) pada 5 April 2016-5 Oktober 2017 berdasarkan mandat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 4 April 2016.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/7/2023), sisa saham treasuri perseroan saat ini sebanyak 7.361.200 saham yang akan berakhir pada 4 Oktober 2023.
Advertisement
Rencananya, sisa saham tersebut akan dijual pada periode 1 Agustus-29 September 2023. Jumlah saham yang akan dijual setiap hari selama waktu pelaksanaan penjualan adalah paling banyak sebesar 20 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dibeli kembali oleh Japfa Comfeed Indonesia, yaitu 1.472.240 saham.
Harga penjualan saham tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia 1 hari sebelum tanggal penjualan saham, atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh Perseroan, mana yang lebih tinggi.
Pada perdagangan hari ini, Jumat 14 Juli 2023, saham JPFA ditutup naik 0,73 persen ke posisi 1.375. Saham JPFA dibuka pada posisi 1.365 dan bergerak pada rentang 1.355-1.375.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham JPFA tercatat sebanyak 1.227 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 6,19 juta lembar senilai Rp 8,48 miliar. Dalam sepekan, harga saham JPFA terkoreksi 0,36 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham JPFA susut 5,82 persen.
Japfa Comfeed Indonesia Cetak Penjualan Rp 48,97 Triliun pada 2022
Sebelumnya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengumumkan laporan keuangan hingga akhir 2022. Japfa membukukan penjualan neto Rp 48,97 triliun pada 2022, naik 9,13 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 44,87 triliun.
Mengutip laporan keuangan Japfa Comfeed Indonesia, ditulis Jumat (3/3/023), Beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 41,28 triliun atau meningkat 12,02 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 36,85 triliun.
Dengan demikian, laba bruto Japfa Comfeed Indonesia turun persen menjadi Rp 7,68 triliun pada 2022 dari Rp 8,02 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 4,23 persen menjadi Rp 2,75 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 3,52 triliun.
Hingga akhir 2022, Japfa Comfeed Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,41 triliun. Laba bersih perseroan turun 30,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,02 triliun.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 32,69 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 28,58 triliun. Kemudian, liabilitas Japfa Comfeed Indonesia Rp 19,03 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,48 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 13,65 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 13,10 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023, saham JPFA melemah 0,78 persen ke posisi Rp 1.280 per saham. Saham JPFA dibuka stagnan Rp 1.290. Saham JPFA berada di level tertinggi Rp 1.300 dan terendah Rp 1.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.802 kali dengan volume perdagangan 183.106 saham. Nilai transaksi Rp 23,5 miliar.
Advertisement
Tigaraksa Satria Gandeng Anak Usaha Japfa Bikin Perusahaan Patungan
Sebelumnya, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama PT Proteindotama Cipta Pangan (PCP) dengan mendirikan PT Tira Cipta Logistik.
Bidang usaha entitas baru itu adalah mengoperasikan pusat distribusi dan layanan nilai tambah untuk produk rantai dingin (cold chain product). PCP merupakan anak perusahaan PT Ciomas Adisatwa, yang merupakan anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
"Tanggal transaksi adalah 7 Juli 2022 yaitu sesuai tanggal penandatanganan perjanjian usaha patungan antara perseroan dan PCP untuk mendirikan PT Tira Cipta Logistik," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Tigaraksa Satria Tbk, Syahrizal Sabir dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (12/7/2022).
Perseroan melihat pembentukan usaha patungan ini punya peluang untuk berkembang ke depannya. Serta bisa bersinergi positif dengan lini bisnis distribusi kategori produk cold chain yang sudah berjalan selama ini. Selain itu PCP punya komitmen yang sama untuk membesarkan usaha patungan ini.
Adapun komposisi kepemilikan saja pada PT Tira Cipta Logistik yakni mayoritas atau 60 persen dimiliki oleh perseroan senilai Rp 90 miliar modal ditempatkan dan disetor awal. Sementara sisanya 40 persen dimiliki oleh PCP atau senilai Rp 60 miliar modal ditempatkan dan disetor awal.
"Transaksi ini sepenuhnya menggunakan pendanaan internal perseroan dan tidak berdampak signifikan pada kondisi keuangan perseroan,” imbuh Syahrizal.
Lebih lanjut, Tigaraksa Satria dan PCP akan menyetorkan komitmen modal disetornya sebagaimana tersebut di atas segera setelah selesainya akta anggaran dasar dan perizinan usaha serta dibukanya rekening bank PT Tira Cipta Logistik.