Liputan6.com, Jakarta - Paguyuban Asep Dunia bakal menggelar silaturahmi akbar bertajuk "Silaturasep Sajagat di Garut Kota Intan". Agenda yang digelar di SOR RAA Adiwidjaya Garut, Jawa Barat pada 15--16 Juli 2023 ini akan mempertemukan para pemilik nama Asep dari seluruh dunia.
Wakil Presiden Paguyuban Asep Dunia Asep Jaelani mengungkapkan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini, mulai dari talkshow hingga santunan. Kegiatan terdiri atas dua bagian, pada hari Sabtu, 15 Juli 2023, acara dimulai dengan pembukaan, termasuk menyantuni 210 anak yatim piatu.
Advertisement
"Acara santunan untuk yatim piatu sebanyak 319 yatim piatu, sesuai dengan hari lahir Garut lah seperti itu," kata Asep Jaelani, dikutip dari laman Jabarprov.go.id.
Asep menjelaskan acara ini menargetkan 5.000 perserta bernama Asep hadir dalam Silaturasep. Melalui momentum ini, Asep mengajak seluruh masyarakat bernama Asep sedunia hadir dalam agenda Silaturasep agar dapat mendekatkan diri dan silaturahmi sesama pemilik nama Asep.
Kegiatan ini tak hanya menggelar talkshow sampai santunan, tetapi ada pula tablig akbar dan hiburan wayang. Pada gelaran hari kedua, yakni Minggu, 16 Juli 2023, akan dilaksanakan jalan sehat dan senam yang bisa diikuti oleh masyarakat yang bukan bernama Asep.
Pendaftaran dibuka dengan harga tiket Rp5 ribu yang nantinya akan ada doorprize. "Salah satu doorprizenya adalah voucher umroh, di samping ada hiburan yang lain ada TV ada kulkas gitu kan ada hadiah yang lain," lanjutnya.
Ragam Kegiatan
Untuk rute jalan santai sendiri, dikatakan Asep, akan dimulai dari SOR RAA Adiwijaya, kemudian berlanjut ke Jalan Suherman, Jalan Terusan Pembangunan, dan kembali lagi ke Jalan Merdeka. "Saya perkirakan mungkin antara hulu dan hilir ini akan nyambung seperti itu kayaknya nih," katanya.
Ia berharap, acara Silaturasep ini dapat menjadi sebuah pengingat bagi warga Indonesia, bahwa nama Asep ini harus dilestarikan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat silaturahmi bagi para Asep di seluruh dunia.
"Karena Asep itu kan kasep, doa dari orangtua, dan InsyaAllah dengan nama Asep ini A-nya kan agama, ya kita mengharapkan dia punya nilai agama yang baik, religius, kan begitu, berakhlak yang baik kan yang kenal Asep gitu," jelasnya.
Pada Mei 2023 lalu, Asep Jaelani juga menyebut bahwa acara ini namun bebas dari kepentingan politik praktisi, menjelang hadirnya pesta rakyat pemilu 2024. "Kami tidak bicara soal politik dulu, tapi kami warga negara yang bernama Asep siap memberikan sumbangsihnya bagi negeri ini," katanya, dikutip dari Regional Liputan6.com.
Advertisement
Makna Nama Asep
Dalam strata masyarakat Sunda, nama Asep merupakan nama kesayangan yang diberikan orangtua bagi anak laki-laki. Kini, nama Asep tidak hanya menjadi kebanggaan dan ciri khas masyarakat Sunda semata, tetapi masyarakat dan suku lainnya di Indonesia, mulai menggunakannya.
Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, nama Asep digabung dengan marga atau marga satu suku, seperti Asep Situmorang, Asep Sugiarto, meskipun tidak memiliki ikatan keturunan suku Sunda sama sekali. Belakangan Paguyuban Asep Dunia mengklaim nama Asep memiliki filosofi yang mendalam, sekaligus doa bagi anak laki-laki. A itu artinya agama, S itu sosial atau berjiwa sosial, E itu ekonomi atau menjadi pemimpin dalam dunia usia dan P adalah Pendidikan.
Dikutip dari laman resminya, Paguyuban Asep Dunia (PAD) adalah gerakan sosial yang awalnya lahir di dunia maya sejak 2008. PAD digagas pertama kali oleh Asep Iwan Gunawan yang penasaran membuat sebuah group "How many Asep there are in Facebook?".
Sejarah Paguyuban Asep Dunia
Pada 1 Agustus 2010, atas inisiatif Asep Kambali dan didukung Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep Rahmat dan Asep Dudi, PAD lahir menjadi gerakan sosial yang masif dan kongkret. "PAD merupakan wadah silaturahmi dan aktualisasi diri orang-orang yang bernama Asep di seluruh dunia. Kita menyadari, bahwa persoalan bangsa ini sangatlah kompleks. Maka pemilik nama Asep yang tergabung dalam PAD hadir dengan membawa misi pelestarian budaya" kata Asep Kambali, sejarawan dan aktivis pelestarian budaya serta pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Menurut Asep Kambali, PAD didirikan bukan untuk bermaksud mengekslusifitaskan diri orang-orang yang bernama Asep. "Kami, para pendiri PAD menyadari, bahwa saat ini nama Asep sudah jarang diberikan oleh orangtua sebagai nama kepada anaknya. Untuk itu nama Asep perlu dilestarikan, karena tidak saja identik dengan nama orang Indonesia tetapi juga menunjukkan identitas suku Sunda," tambahnya.
Nama Asep dalam istilah bahasa Sunda, berasal dari kata Kasep, yang berarti ganteng. nama Asep seringkali mempunyai turunanannya seperti Acep, Atep dan Cecep. "Para pemilik nama Asep yang tergabung dalam PAD memang ganteng-ganteng lho. Bukan bermaksud terlalu percaya diri, tapi ya karena kita kan memang laki-laki semuanya," jelas Asep Kambali.
Advertisement