Liputan6.com, Jakarta Arsari Tambang (AT) sepanjang tahun 2022 membukukan penjualan logam timah mencapai 5.342 ton. Chief Executive Officer (CEO) Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo mengatakan, Arsari Tambang membawahi sejumlah perusahaan sektor pertambangan timah yaitu PT Mitra Stania Prima (MSP), PT Mitra Stania Kemingking (MSK), PT Mitra Stania Bemban (MSB) dan PT Aega Prima.
Ia merinci, produksi timah dari PT MSP pada tahun lalu mencapai 3.359 ton, kemudian PT MSK sebanyak 1.023 ton, dan PT Aega Prima sejumlah 960 ton.
Advertisement
"Untuk PT Mitra Stania Bemban sedang mempersiapkan kelengkapan dokumen yang diperlukan guna penyusunan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja)," kata Aryo, Sabtu (15/7/2023).
Ia menyebut, pada tahun ini perseroan optimis produksi timah akan kembali meningkat, meski terjadi ancaman resesi ekonomi dunia.
"Anak usaha lain juga melanjutkan program eksplorasi untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan untuk kelanjutan usaha Arsari Tambang guna memberikan devisa kepada negara," ucapnya.
Diketahui, Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu produsen utama timah dunia. Kebanyakan cadangan sumber daya mineral itu berada di Kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini bisa disebut sebagai daerah timah terbesar di Indonesia.
Berikutnya, di daerah Bangkinang, Provinsi Riau. Di Kepulauan Riau terdapat juga suatu kelurahan yang merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Nama kelurahan tersebut adalah Dabo yang terletak di Pulau Singkep.
Wilayah tersebut juga merupakan daerah yang cukup banyak menyimpan cadangan timah. Mengutip data Fitch Solution, Indonesia tercatat menjadi produsen tambang timah terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Pada 2021, jumlah produksi komoditas timah Indonesia sebesar 83.000 ton. Jumlah ini setara dengan 26 persen total produksi tambang dunia.
Sementara itu, cadangan timah Indonesia, menurut data United State Geological Survey (USGS), diperkirakan mencapai 800.000 ton pada 2021. Jumlah itu juga membuat Indonesia menempati urutan kedua pemilik cadangan timah terbesar di dunia setelah Tiongkok.
PT Timah Setor Rp 1,5 Triliun ke Kantong Negara
Sebelumnya, PT Timah Tbk pada tahun buku 2022 sukses memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk setoran pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 1,52 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar mengatakan, jumlah setoran pajak dan PNBP anggota Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID ini meningkat 96 persen dibandingkan tahun buku 2021 sebesar Rp 777,1 miliar.
"Peningkatan kontribusi pajak dan PNBP tahun 2022 ini dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas timah dengan harga rata-rata tahun 2022 sebesar USD 31.474 per metrik ton," jelasnya dalam sesi konferensi pers hasil RUPST PT Timah Tbk Tahun Buku 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Selama 4 tahun terakhir, kontribusi pajak dan PNBP perseroan terpantau fluktuatif. Pada 2018, PT Timah berkontribusi sebesar Rp 818,7 miliar, naik menjadi Rp 1,2 triliun di 2019.
Tahun berikutnya, kontribusi pajak dan PNBP perseroan merosot jadi Rp 677,9 miliar di 2020, naik menjadi Rp 777,1 miliar di 2021, dan melesat jadi Rp 1,52 triliun pada 2022.
Selain memberikan kontribusi kepada negara, PT Timah juga tetap secara konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) bagi masyarakat di wilayah operasionalnya untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Perusahaan juga berterimakasih atas dukungan yang telah diberikan pemerinta stakeholder dan shareholder. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentu harus selaras dengan kontribusinya kepada negara dan masyarakat," tuturnya.
Advertisement
Erick Thohir Angkat Ahmad Dani Virsal Jadi Dirut PT Timah
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Timah Tbk (TINS) sepakat mengangkat Ahmad Dani Virsa diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) perseroan.
Ia terpilih menggantikan Achmad Ardianto yang pada hari yang sama terpilih kembali sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PT Aneka Tambang (Antam).
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar menyampaikan, perubahan dan penyesuaian pengurus di tubuh perseroan merupakan domain pemegang saham. Sehingga pasti sudah memiliki pertimbangan yang matang dalam menentukan sosok-sosok yang akan memimpin kinerja TINS ke depan.
"Dalam setiap emiten, pergantian pengurus oleh pemegang saham merupakan hal yang biasa, apalagi tujuannya untuk penyegaran dan peningkatan kinerja. Semoga dengan komposisi pengurus yang baru dapat membawa perusahaan untuk lebih baik lagi kedepan yang diprediksi semakin dinamis dan kompetitif," kata Abdullah di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Selain pergantian Dirut, perubahan pengurus juga terjadi di Direktorat Operasi dan Produksi, Direktorat SDM, dan Direktorat Pengembangan Usaha PT TIMAH Tbk.
Purwoko yang sebelumnya menjabat sebagi Direktur Operasi dan Produksi digantikan oleh Nur Adi Kuncoro, Direktur SDM Yennita digantikan oleh Tigor Pangaribuan dan Direktur Pengembangan Usaha Alwin Albar digantikan oleh Koko Wigyantoro. Sedangkan Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko tetap dijabat oleh Vina Eliani.
RUPST juga menetapkan pengurus baru di jajaran komisaris PT Tkmah. Komisaris Utama tetap dipercayakan kepada M Alfan Baharudin, sementara komisaris independen dipercayakan kepada Agus Rajani Panjaitan, posisi Komisaris dipercayakan kepada Yudo Dwinanda Priaadi, Rustam Effendi dan Sufyan Syarif.